🐙42🐰

3K 429 18
                                    

2022

Mengingat Yuta tidak ingin ditemui, Jaemin memilih untuk tetap sibuk bersama Dream. Kegiatannya hanya itu saja-saja, lelah namun dia tahu itu adalah kewajibannya. Jaemin dan member Dream saat ini sudah dalam perjalanan pulang ke dorm, dia duduk di dalam mobil dan mengusap-usap perutnya, berterimakasih pada calon bayinya yang mau ia ajak bekerja hari ini.

"Kau lapar?" tanya Jeno yang satu mobil dengan Jaemin.

"Mm, tapi aku lebih ingin tidur daripada makan." jawab Jaemin.

"Yasudah kita kembali langsung ke dorm." Ujar sang manager yang menyetir di depan.

"Terimakasih hyung" ujar keduanya, Jeno memilih untuk memejamkan mata, sedangkan Jaemin sibuk dengan ponselnya, sebelum ikut menutup matanya untuk sekedar tidur sejenak.

Manager yang menyetir hanya tersenyum kecil dan geleng kepala, ia membiarkan keduanya terlelap sebelum nanti ia bangunkan saat sudah sampai di dorm.

***

Yuta benar-benar tidur seharian, tak ada yang mengganggunya sama sekali, bangun-bangun sudah pukul tujuh malam, dia segera bangun, minum segelas air putih dan pergi mandi.

Di dapur ada manager yang menyiapkan makan malam, masih dengan handuk yang melingkar di lehernya, Yuta mendekati sang manager.

"Yang lain belum ada yang bangun hyung?" tanya Yuta.

"Belum, baru kau yang bangun." Jawab sang manager, Yuta duduk sembari meraih sumpit juga mangkuk, mengisinya dengan nasi dan mulai duduk di depan managernya yang juga melakukan hal yang sama dengannya.

"Selamat makan."

"Selamat makan, Yuta, itu handukmu letakkan dulu di jemuran."

Yuta terkekeh lalu pergi meletakkan handuknya sebelum kembali dan makan bersama sang manager. Keduanya makan dengan tenang, sampai pertanyaan sang manager membuat Yuta terdiam sejenak.

"Sebenarnya ada apa antara Jungwoo, kau, dan Jaemin?" tanya manager, tidak ada jawaban sejenak sebelum Yuta berdehem.

"Hyung tahu kan kalau aku dan Jaemin sudah menikah?" tanya Yuta, managernya mengangguk.

"Jungwoo menyukaiku, terobsesi sepertinya, dan berusaha merusak hubunganku dengan Jaemin, sampai pada tahap dia mencelakai Jaemin dengan sengaja hingga keguguran."

UHUK!

"A-Apa?! Keguguran? Jaemin hamil?!" Yuta mengangguk.

"Aku tidak akan ceritakan mengenai perihal kenapa Jaemin hamil, hanya akan aku katakan jika dia istimewa. Entah mungkin Jungwoo mendengarnya disuatu tempat mengenai kehamilan Jaemin, dia dengan sengaja menubruk Jaemin saat dia dalam posisi tidak siap, membuat ia jatuh dan yah~ keguguran. Namun sebelulm kejadian itu memang Jungwoo banyak melakukan hal untuk menarik perhatianku." Manager diam mendengarkan cerita Yuta sambil makan.

"Kejadian yang kau dan Jungwoo mendadak hilang sampai membuat Jaehyun panik ada hubungannya dengan Jungwoo?" Yuta mengangguk.

"Jungwoo juga istimewa, dia ingin hamil anakku dan berusaha menyetubuhiku, tapi tidak sampai terjadi karena Jaehyun, Johnny, dan Taeyong sudah datang." managernya diam sejenak.

"Yuta, apa alasan sikap dinginmu dan member lain kepada Jungwoo karena ini?" tanya manager.

"Mm, aku menyukainya, tapi sebagai adik, tetapi sikapnya yang seperti itu membuatku tidak tahu harus apa lagi, dia membunuh anakku yang belum tumbuh dengan baik di dalam rahim Jaemin, dia membuatku gagal menjadi orang tua, luka itu terasa membekas bahkan sampai sekarang jika boleh jujur, aku belum bisa melupakannya. Aku melihat Jaemin jatuh, berdarah, mendengar kabar istriku keguguran, melihat Jaemin terpuruk dan tidak bisa apa-apa. Aku masih terbayang akan itu semua." Managernya meletakkan sumpit dan menepuk bahu Yuta beberapa kali, memberikan dukungan moral pada anak asuhnya tersebut.

"Semoga kehamilan kedua ini anak kalian lahir dengan sehat, apa kau butuh bantuanku untuk mengatakan pada manager Dream untuk mengurangi jadwal Jaemin?" Yuta menggeleng.

"Untuk saat ini tidak perlu hyung, Jaemin malah akan marah nanti jika dikurangi tiba-tiba saat dia masih mampu bekerja. Aku berencana akan membicarakan masalah jadwal besok dengan Jaemin." Managernya mengangguk paham.

"Kalau butuh apa-apa katakan saja padaku." Yuta mengangguk. Keduanya pun kembali makan dengan tenang, sebelum-

"Kau bilang Jungwoo juga istimewa, apa dia-?" Yuta mendongak dan menyeringai tipis.

"Apapun yang kau pikirkan saat ini, itu benar."

TAK

.....

"ANAKMU?!"

"YA BUKANLAH!"

***

"Hiks mau Yuta hyung..." isak Jaemin yang sudah lelah mual sejak tadi. Dia mulai mual-mual tepat setelah sampai di dorm. Dia berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Sungchan yang ada di dapur segera membantu Jaemin ke kamar dan membantunya untuk berbaring, Jisung mengambilkan segelas air untuk hyungnya tersebut.

"Renjun hyung sedang menghubunginya, sabar ya hyung, pasti setelah ini Yuta hyung datang," ujar Jisung.

"Hyung tidak mau ganti baju dulu?" tanya Sungchan.

"Tidak mau, aku mau suamiku." Sebenarnya agak sedikit aneh melihat Jaemin seperti ini, tetapi mereka maklum, namanya juga orang hamil.

"Suamimu di sini sayang, suamimu di sini.." SUngchan dan Jisung menatap ke arah Yuta yang baru saja tiba, tengah melepas mantel dan masker. Jaemin langsung duduk dan merentangkan tangannya.

"Hyung.... Hiks... mualnya tidak berhenti sejak tadi, ini baru berhenti..." adu Jaemin. Sungchan dan Jisung memilih keluar, meninggalkan pasangan tersebut.

"Nak, astaga kau membuat mama cherrymu kesusahan, ayo menurut." Yuta mengusap-usap perut Jaemin dengan lembut dan penuh kasih. Berbicara dengan calon bayi mereka di dalam perut Jaemin.

"Tidur peluk boleh tidak?" tanya Jaemin, dia meminta izin mengingat sang suami hari ini sebenarnya tidak ingin diganggu.

"Iya nanti hyung peluk, sekarang bersih diri dulu ya?" Jaemin mengangguk.

***

"Tidak mau makan?" tanya Yuta.

"Tidak mau, mual. Ayo tidur." Yuta tersenyum dan mengangguk, dia memeluk Jaemin, mengusap-usap punggungnya dengan lembut, menciumi kening dan pucuk kepala pasangannya.

"Tidur sayang, terimakasih sudah bekerja keras." Yuta merundukkan badannya dan mencium perut Jaemin.

"Terimakasih juga untukmu baby cherry, sudah mau bertahan menemani mamamu." Yuta kembali ke posisinya dan memeluk Jaemin. Dia tidak akan tidur, mengingat dirinya baru bangun, dia hanya akan meninabobokkan pasangannya.

"Selamat tidur, ai."

🐙42🐰

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang