2022
Hari ini berjalan dengan lancar bagi Yuta, yang membuat dia kesal hanya Jungwoo yang menempelinya dengan memanfaatkan kamera. Yuta mau tidak mau harus bertindak profesional dengan menanggapi Jungwoo dengan baik, meski hati memaki tanpa henti.
"Yuta hyung, sudah mau jam lima, kau mau pergi sekarang? Jadwal kita sudah selesai." Ujar Doyoung.
"Bukannya kita akan makan-makan, kau mau kemana?" Tanya Johnny yang tidak tahu mengenai rencana Yuta yang akan pergi ke dokter.
"Ada lah, pergi dengan Nana, aku duluan ya, kalian makan-makan saja tanpaku." Yuta membereskan barangnya dan menemui manager.
Jungwoo menatap tak senang akan kepergiaan Yuta, dia pun mendekati pria itu sebelum benar-benar pergi.
"Hyung, kau tidak bisa pergi seenaknya, jika fans tahu kau tidak ada mereka akan berpikir macam-macam." Ujar Jungwoo, Yuta berbalik menatap Jungwoo dengan datar.
"Aku sudah buat janji, dan pantang bagiku membatalkan janji." Ujar Yuta.
"Ayolah, dia bukan orang penting, jadi ikut saja dengan kami." Penuturan Jungwoo membuat emosi Yuta terpancing, namun belum sampai ia mengamuk, Jungwoo sudah ditarik menjauh oleh Taeyong.
"Pergilah, janjimu pada Jaemin sudah kau buat lebih dulu sebelum kami, dia lebih penting saat ini." Yuta berterimakasih pada Taeyong sebelum akhirnya beranjak pergi dari sana.
"Hyung! Tidak bisa begitu!" Kesal Jungwoo.
"Bisa, dan kau jangan banyak berulah! Semakin aku melihat ulahmu, semakin tidak nyaman aku dibuatnya. Diam dan jangan banyak protes. Jaemin pasangannya dan dia jauh lebih penting." Tegas Taeyong, Johnny sudah Jaehyun dan Mark tahan dengan susah payah.
"Segera bereskan barang kalian dan kita pergi makan!"
"Ne!"
Jungwoo mendecih tak senang dan memilih pergi lebih dulu ke dalam mobil. Haechan mendekati Taeyong, dia sejak tadi diam saja melihat tingkah hyungnya tersebut.
"Hyung, apa ini tidak apa-apa? Perasaanku tak tenang setiap melihat Jungwoo hyung." Taeyong menatap Haechan.
"Mm, tak apa, kalau pun dia dalam bahaya, itu berarti karma dari perbuatannya." Taeyong sepertinya sudah terlanjur kesal sehingga kata-katanya terdengar menyakitkan. Haechan sepertinya salah waktu saat mengajak bicara sang leader.
"Semoga saja semuanya baik-baik saja."
***
Yuta sudah mengirim pesan pada Jaemin, meminta maaf jika sedikit terlambat karena dia harus mandi dan bersiap dulu. Jaemin tahu suaminya itu baru selesai jadwal jadi dia tidak masalah untuk menunggu.
"Mau kemana?" Tanya Sungchan saat melihat Jaemin sudah rapi.
"Mau periksa ke dokter." jawab Jaemin, Sungchan mengangguk dan pergi berlalu, perutnya sudah meronta minta diisi. Jaemin sendiri tidak ambil pusing dengan itu semua dan memilih untuk duduk menunggu sang suami.
Lima belas menit menunggu, Jaemin mendengar suara pintu terbuka, dia mendongak dan melihat suaminya melangkah masuk.
"Anata!" Yuta tersenyum kecil saat melihat binar bahagia di mata Jaemin saat melihatnya. Jaemin segera bangun dan memeluk Yuta, dia mencium bibir Yuta, aroma wangi dari tubuh Yuta membuat Jaemin nyaman.
"Stop guys, banyak yang single di sini." Keluh Jeno, dia baru keluar kamar malah disuguhi pemandangan kelewat manis dari sahabat dan suami sahabatnya.
"Hehehe maaf, kami pergi dulu ya!" Jeno mengangguk.
"Hati-hati di jalan!!!"
***
"Kalian masih bisa memiliki anak kembali, tapi lebih baik tidak dalam waktu dekat ini." Ujar dokter pribadi mereka.
"Kami tidak berencana juga, kalau yang waktu itu kelepasan, kalau yang kedua nanti hamil di luar rencana berarti kelepasan." Jaemin menepuk paha Yuta yang asal bicara.
"Hahh~ tapi aku serius, tidak untuk waktu dekat, rahimnya belum siap kembali." Yuta mengangguk paham.
"Makanan harus dijaga, kesehatan juga, dan jangan lupa vitaminnya." Ingat sang dokter.
"Akan kami ingat."
Setelah berbasa-basi sejenak, mereka pun pamit undur diri. Yuta dan Jaemin duduk di luar ruang pemeriksaan, keadaan lorong sepi hari ini.
"Anata, kau apa ingin anak secepatnya?" Tanya Jaemin.
"Keadaanmu yang utama saat ini, kita janji untuk memulai dari awal, jadi aku rasa tidak perlu buru-buru. Kalaupun dalam proses pendekatan kita ternyata diberi kesempatan lagi, yasudah kita terima dan jaga sama-sama." Jawab Yuta.
"Tadi pagi bicara apa saja dengan eomma?" Tanya Yuta.
"Kita bicara di mobil ya?" Yuta mengangguk, keduanya segera keluar rumah sakit dan masuk ke dalam mobil.
"Jadi?"
"Eomma dan Appa memperingati perihal Jungwoo hyung."
***
"Dia sekali berbuat akan mengulangi lagi karena dia belum mendapatkan hyung secara utuh. Tidak heran mertuamua meminta untuk hati-hati padanya." Ujar Mark pada Yuta, keduanya ada di kamar Taeil-Yuta.
"Jika boleh jujur aku memang kurang nyaman dengan Jungwoo akhir-akhir ini, entahlah, aku merasa ia tengah merencanakan sesuatu yang bisa membuatku rugi jika aku tidak tegas padanya." Ujar Yuta, dia merebahkan diri di kasur.
"Hyung, tapi kau sudah memberi batas yang jelas antara dirimu dan yang lain. Kau sudah menunjukkan kemana perhatianmu terarah. Jungwoo saja yang memang keras kepala dan nekat." Mark terbaring di kasur Taeil, si pemilik kasur sedang ada di dorm lantai bawah.
"Jaehyun hyung sudah menjaga jaraknya, bagaimana dengan Winwin hyung?" Tanya Mark.
"Dia sudah berhenti berulah. Dua hilang, satu masih bermasalah, hahh~" Yuta menutup matanya dan geleng kepala.
"Ponselmu." Ujar Mark saat melihat layar Yuta menyala, dan menunjukkan telpon dari satu-satunya orang pemilik hati pria Jepang tersebut.
"Halo? Ai, ada apa?" Tanya Yuta langsung, ia lelah hari ini.
"Kau belum makan malam, aku sudah masakan kare, mau?" Suara cemas dari seberang membuat Yuta tersenyum.
"Boleh, aku lelah tapi juga lapar, aku ke drom Dream?" Tanya Yuta, dia bangun dari acara rebahannya.
"Kau bilang lelah, biar aku saja yang ke sana, aku bawakan karenya, ada nasi kan? Nanti aku menginap boleh?" Yuta terkekeh.
"Nasi ada kok, dan ya lebih baik menginap di sini. Saat kemari hati-hati ya?" Terdengan sahutan dari seberang dan setelahnya sambungan terputus. Mark terkekeh melihat wajah Yuta yang berubah sumringah.
"Benar-benar, cinta itu sangat mempengaruhi pribadi seseorang."
🐙26🐰
KAMU SEDANG MEMBACA
[YUTA X JAEMIN] Our Secret Stories
Fanfiction⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ Kisah dua anggota boygrup papan atas yang ternyata menjalin kasih secara diam-diam, menyembunyikannya dari para member dan fans, hanya dua keluarga yang mengetahui rahasia keduanya. Inilah cerita mereka, dua ora...