🐙40🐰

3K 405 16
                                    

2022

Dia hamil. Kim Jungwoo hamil entah anak siapa, tapi yang pasti ayah anaknya adalah salah satu dari para pemerkosanya, bahkan tidak menutup kemungkinan jika itu anak dari sepupunya sendiri.

Jaemin menatap pesan tersebut dengan datar, dia mengusap perutnya sendiri dengan lembut. Yang dia harapkan sebenarnya tidak seperti ini, namun sepertinya rasa sakit yang ia libatkan dalam sumpahnya membuat apa yang terjadi pada Jungwoo lebih parah dari apa yang ia bayangkan. Dia hanya membayangkan Jungwoo menemukan cintanya, hamil, lalu mengalami keguguran yang sama dengannya. Terlalu sakit hati, membuat Jaemin tidak peduli pada apa yang ia ucapkan. Ia saat itu hanya memikirkan, 'Jungwoo harus bernasib sama sepertinya'.

"Jaemin" dia menoleh ke arah pintu dimana Jeno berdiri di sana. Jaemin bangun dari posisi berbaringnya dan duduk. Jeno melangkah mendekat dan duduk di sebelah Jaemin. Mata Jeno mengarah pada perut rata Jaemin.

"Ada apa?" Tanya Jaemin.

"Aku penasaran bagaimana rasnya mengandung buah cinta dengan pasangan yang kau cintai." Jaemin tersenyum kecil.

"Wae? Kau ingin juga?" Jeno tersenyum.

"Sayangnya aku tidak sama sepertimu. Aku tidak seistimewa itu, tidak sepertimu dan Renjun." Jaemin mengerjap.

"Renjun?!" Jeno mengangguk.

"Makanya Haechan bisa dibilang sangat menjaganya, memang dia belum hamil, tapi Haechan sangat berhati-hati menjaga Renjun. Mengingat mereka belum menikah, mereka selalu main aman, katanya begitu." Jaemin mengangguk paham.

"Tapi Jeno-ya, kalau tujuan masa depanmu menikah tapi untuk memiliki anak secara biologis, lebih baik berhubungan dengan wanita dan putuskan Jaehyun hyung. Tapi jika tujuanmu untuk hidup bersama sampai akhir nanti, tidak ada salahnya mengadopsi anak, banyak anak-anak panti yang nasibnya kurang beruntung." Jeno mengangguk paham.

"Kau serius dengan Jaehyun hyung?" Tanya Jaemin.

"Mm, kami sama-sama berjuang saat ini. Masalah apa yang akan kami hadapi nanti tidak kami pikirkan dulu saat ini. Kami sepakat untuk membangun pondasi hubungan kami dan membiasakan diri dengan semuanya." Ujar Jeno.

"Jangan gunakan kekerasan untuk bicara, ya?" Jeno mengangguk. Mereka pria memang benar, tapi adakalanya bicara dengan kepala dingin tanpa nada naik atau kepalan tangan juga tidak ada salahnya. Bukankah enak jika masalah dibicarakan baik-baik tanpa melibatkan emosi tidak berguna? Tapi semua kembali pada pribadi masing-masing.

"Jaemin, menikah itu apa enak?" Jaemin tersenyum

"Kau melihatku bagaimana?" Tanya Jaemin balik.

"Nano-nano"

***

"Jungwoo hamil" ujar Yuta saat rehearsal untuk konser besok telah usai. Member NCT 127, yang mendengar itu langsung menghentikan gerakan mereka.

"Ayahnya siapa?" Tanya Mark.

"Tidak ada yang tahu, tapi yang pasti mereka salah satu dari si pelaku, bahkan mungkin bisa jadi itu anak dari sepupunya sendiri." Jawab Yuta.

"Hyung, karma yang Jaemin ucapkan, apa menurutmu sudah berhenti?" Tanya Haechan pada Yuta yang diam menatap wallpapernya yang berisi dirinya juga Jaemin.

"Aku merasa, karma Jungwoo belum selesai. Ini mungkin-" Yuta mendongak menatap para membernya, "-baru saja dimulai."

"Apa dia- akan menderita?" Tanya Doyoung, Yuta menggeleng tak tahu.

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang