🐙31🐰

2.7K 410 27
                                    

2022

Jadwal di Jepang telah dimulai, setelah konser di Osaka nanti, mereka akan istirahat selama kurang lebih lima hari sebelum berangkat menuju Singapura, jadwal Yuta bersama 127 bisa dikatakan sangat padat, dia baru akan kembali ke Korea setelah konser di Singapura, sebelum nanti sekitar satu bulan lagi mereka akan terbang ke Filipina. Selesai dari sana mereka akan rehat sejenak, lalu konser di Indonesia, baru di bulan Desember nanti akan ada konser tiga hari di Thailand. Setelah itu mereka sibuk dengan SMCU juga persiapan repackage album, belum lagi syuting konten untuk NCT bersama member dari unit lain. Tahun ini tidak ada NCT full member, semua unit sibuk dengan jadwal masing-masing.

Kembali pada saat ini, Member 127 yang sudah berada di Jepang, mereka benar-benar melupakan perselisihan yang terjadi diantara mereka, untuk saat ini mereka akan fokus pada konser, sehingga apapun itu masalah pribadi mereka enyahkan sementara. Mereka tidak akan mungkin menunjukkan ketidaprofesionalan pada fans. Sejak kaki mereka sudah menginjak bandara Jepang, di saat itulah mereka sepakat untuk menghentikan seluruh perselisihan yang terjadi.

Dan selama di Jepang, Yuta tidak masalah sekamar dengan siapapun kecuali Jungwoo dan Jaehyun. Meski Jaehyun sudah tidak bersikap menyebalkan, namun tetap saja, daripada makan hati mengingat pria itu yang pernah berniat untuk merebuut istrinya itu, Yuta memilih untuk tidur dengan yang lain.

Yuta satu kamar dengan Mark saat ini, dia baru saja selesai bicara dengan kedua orang tuanya, mengenai konser yang akan diadakan di Osaka. Yuta juga tidak lupa mengirim pesan pada Jaemin, meski akan dibalas nanti oleh pasangannya tersebut.

"Hyung" Yuta menyahut pelan panggilan dari Mark.

"Kau percaya jika aku mengatakan, aku punya firasat buruk?" tanya Mark, Yuta mengernyit.

"Padaku?" tanya Yuta.

"Tidak tahu, tapi sejak kita sampai di bandara, perasaanku jauh dari kata baik." Ujar Mark.

"Berharap bukan mengarah pada konser kali ini." Tutur Yuta yang diangguki dan diamini oleh Mark.

"Apa yang akan kau lakukan pada Jungwoo?" tanya Mark tiba-tiba.

"Jungwoo? Ada apa dengannya?" tanya Yuta.

"Ah tidak, aku hanya bertanya, karena meski aku tahu kau dan Jaemin berusaha untuk tidak dekat dengannya, tapi aku yakin kau masih menyimpan rasa kesal dan marah itu." Yuta meletakkan ponselnya dan menatap ke arah Mark.

"Benar, aku masih marah padanya, bahkan sudah hampir masuk tahap benci, selain dia sudah membunuh anakku, mencelakai istriku, dan menjebakku, dia juga belum bisa menghilangkan rasa sukanya padaku. Aku tahu, rasa suka yang sudah dirasakan sangat lama itu tidak bisa hilang dengan mudah. Untuk kau tahu, dia sesekali masih berusaha mendekatiku, memanfaatkan kamera dan keadaan yang membuatku tidak mungkin menatapnya dengan penuh permusuhan. Namun, Jaemin mengatakan padaku, semarah-marahnya Jaemin, seingin besarnya niat Jaemin membunuh Jungwoo, Jaemin bilang jika semua dia serahkan pada waktu dan Yang Kuasa, dia percaya, Jungwoo akan mendapatkan balasannya, terlebih Jaemin telah bersumpah untuknya. Jadi aku memilih untuk diam daripada keadaan makin runyam." Jelas Yuta, Mark yang mendengar itu diam.

"Memang sih, memupuk dendam dan amarah juga tidak baik, bukannya selesai, kita malah sakit sendiri. Aku jadi penasaran, karma apa yang akan dia dapatkan." Yuta mengangkat sebelah alisnya dan mengangkat kedua bahunya tidak peduli.

"Semua kembali pada Yang Kuasa, bagaimana hukumannya, yang pasti setimpal atau bahkan bisa lebih parah dari apa yang aku dan Jaemin alami." Ujar Yuta.

"Daripada memikirkan balas dendam, aku dan Jaemin memilih untuk memperbaiki hubungan kami, memulai semua dari awal, memupuk kembali pondasi rumah tangga kami, dan rencana memilik baby cherry berikutnya." Mark terkekeh mendengar itu.

"Memang lebih baik tidak usah memikirkan apa yang hanya bisa memberimu rasa sakit. Pikirkan saja bagaimana caranya bahagia bersama dengan orang yang tepat." Yuta mengangguk setuju.

"Ahh~ aku jadi iri padamu, kau dan Jaemin sama-sama berusaha mempertahankan rumah tangga kalian, kau sendiri juga tahu bagaimana memperlakukan pasanganmu dengan baik, semoga aku bisa melakukannya juga kelak." Yuta terkekeh pelan.

"Aku hanya melakukan janji yang sudah aku ucapkan saat pernikahan, meski awalnya tidak ada cinta, namun aku tetap menghargainya sebagai seorang istri, meski tidak sempurna. Aku tidak akan pernah melampiaskan amarahku pada pasangan, apalagi sampai main tangan, itu bukan menyelesaikan masalah yang ada malah menambah masalah." Jawab Yuta, Mark tersenyum mendengarnya, lalu tak lama sebuah pertanyaan mampir di kepalanya.

"Bagaiman dengan Winwin hyung?" tanya Mark.

"Winwin?" Mark mengangguk.

"Aku tidak tahu, selama dia sudah berhenti menghubungiku, maka semua baik-baik saja." Jawab Yuta.

"Baguslah, semoga tidak ada yang mengganggu hubungan kalian lagi." Yuta mengangguk.

"Oh Mark, aku lihat kau dan Jaehyun dekat, apa ada sesuatu diantara kalian?" mendengar pertanyaan itu membuat Mark mendatarkan wajahnya.

"Kalau kau mau tau hyung, aku stres dibuatnya, dia yang mendekati Jeno tapi aku yang pusing!"

"EH?! BENAR DENGAN JENO?!"

***

"Ini perasaanku saja atau kalian juga, tapi aku merasa tak tenang hari ini." Ujar Taeyong pada Taeil dan Doyoung yang bersamanya.

"Aku tidak merasa begitu, kenapa?" tanya Taeil.

"Ah~ mungkin memang hanya perasaanku saja." Ujar Taeyong.

"Kau terlalu lelah, istirahat sejenak sana." Doyoung berujar lalu pergi keluar kamar menuju kamarnya dan Jaehyun. Taeil bangun dan hendak mandi.

"Doyoung benar, istirahatlah dulu, Taeyongie, nanti saat waktu makan aku bangunkan, aku mandi dulu." Taeyong mengangguk menurut.

Namun baru saja Taeil masuk kamar mandi dan Taeyong berbaring, gedoran pintu terdengar, keduanya langsung beranjak dari tempat masing-maisng dan mendekati pintu.

CKLEK

Taeil membuka pintu dan menemukan wajah panik Johnny juga manager. Mereka menatap panik ke arah keduanya.

"Ada Jungwoo di sini?" Taeyong dan Taeil mengernyit.

"Tidak ada hyung, hanya ada aku dan Taeil hyung, ada apa?" tanya Taeyong balik.

"Di kamar yang lain?" tanya Taeil.

"TIdak ada, bahkan di kamar staff juga tidak ada." Jawab sang manager.

"Dia izin padamu, John?" tanya Taeil.

"Tidak, aku ada di kamar mandi, dia tidak meninggalkan catatan apapun, bahkan tidak bawa ponsel. Ini ponsel Jungwoo." Johnny menunjukkan ponsel kepada Taeil dan Taeyong. Tidak lama member lain mulai mendekat.

"Sudah ketemu?" tanya Jaehyun.

"Sama sekali belum, bagaimana dengan para staff yang lain?" tanya manager pada Haechan yang tadi ia mintai tolong untuk bertanya pada staff yang ada bersama mereka.

"Mereka sedang ada di ruang cctv saat ini." Jawab Haechan.

"Dia keluar sendiri?" tanya Taeil.

"Sepertinya iya, semua orang masih beres-beres barang saat dia pergi keluar entah kemana." Jawab manager.

"Astaga, bagaimana ini?" saat semua cemas, ada Yuta yang diam saja, dia hanya geleng kepala.

"HYUNG!" semua menoleh pada seorang staff yang berlari ke arah mereka.

"Bagaimana?" tanya manager hyung langsung.

"CCTV menangkap sosok Jungwoo pergi bersama seseorang, sepertinya Jungwoo kenal dengan orang itu karena dia pergi tanpa ada perlawanan sama sekali. Apa perlu kita cari?" tanya staff tersebut.

"Benarkah?" staff itu mengangguk, dia menunjukkan hasil cctv yang tadi sempat ia copy seizin pihak hotel, dan memang terlihat Jungwoo tidak ada perlawanan dan pergi begitu saja dengan pria yang mendatanginya tersebut. Mereka bahkan terlihat akrab dan nampak santai berbincang. Melihat itu manager dan Johnny menghembuskan nafas lega.

"Berdoa saja semoga dia tetap bisa konser untuk besok." 

🐙31🐰

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang