🐙22🐰

2.8K 438 53
                                    

2022

Konser SMTOWN tetap berjalan dengan member yang masih dalam suasana bersitegang, namun karena harus menunjukkan keprofesionalan, jadinya tidak membuat fans kecewa dan keheranan.

Yuta masih sama dengan keterdiamannya menatap punggung sang kekasih hati, yang belum bisa ia raih kembali hatinya.

"Menjauh dariku!" desis Yuta saat Jungwoo melangkah mendekatinya, tentu saja oleh pria Kim itu tidak diindahkan sama sekali, Yuta terpaksa memasang wajah penuh senyum saat kamera mendekat. Meski wajahnya ceria dan terlihat ramah, namun hatinya mengumpat dan memaki.

Sadar akan kondisi Yuta yang penuh amarah, Doyoung dan Taeyoung langsung merusuh, membuat kameramen segera mendekati mereka dan merekam keributan kecil yang mereka buat.

Yuta menarik tangannya dari rangkulan Jungwoo dan menatap pria Kim itu dengan tajam dan penuh peringatan.

"Selama aku masih baik padamu, jaga sikapmu, menyingkir dariku!" ancam Yuta dengan suara rendah, tatapan tajam mengintimidasinya mampu membuat member lain yang ada di sana memilih menyingkir.

"Aku tidak akan berhenti." Ujar Jungwoo berani, yang berhasil membuat Yuta geram bukan main.

"Jika dia gagal memberimu anak, aku akan memberikannya padamu." Tentu saja itu membuat Yuta membeku ditempat. Jaemin yang baru masuk kembali ke ruang ganti tersebut untuk menemui Johnny segera menghentikan langkahnya, dia terkejut dengan kata-kata Jungwoo dan wajah Yuta yang merah padam.

"Kau pikir kau bisa menggantinkan pasanganku, eh? Tidak akan pernah! Dia tidak akan pernah tergantikan meski dia tidak bisa membuatku menjadi seorang ayah lagi. Kalau kau lupa, akan aku ingatkan, yang membunuh anakku adalah kau, Kim Jungwoo." Jaemin segera mendekat dan meraih lengan Yuta.

"Anata" lirih Jaemin, mendengar suara sang terkasih, membuat Yuta segera menoleh, menatap wajah Jaemin yang matanya menampakkan binar cemas.

"Bawa dia pergi dulu." titah Taeil yang ada di sana, Jaemin membawa Yuta keluar dari ruang ganti.

Jaemin membawa Yuta jauh dari keramaian, dia menatap wajah suaminya yang nampak begitu merah penuh amarah.

"Anata, masih mau marah-marah?" tanya Jaemin halus.

"Dia menghinamu secara tidak langsung! Dia lupa siapa yang membuat anak kita tidak ada!" marah Yuta, Jaemin sejujurnya masih sakit jika mengingat kematian anak mereka, tetapi untuk saat ini dia memilih untuk menenangkan suaminya yang pasti juga sama merasakan kesedihan sama dengannya.

"Ai, aku marah, dia mengatakan seolah-olah dia paling tinggi darimu. Kelakuannya saja membuatku naik darah. Dia tidak hanya telah membunuh anakku, dia juga mengusikmu, merendahkanmu, dan membuat keluarga kita hancur. Dia yang membuat kita gagal menjadi orang tua." Jaemin meraih tubuh sang suami untuk dipeluk. Dia usap punggung sang kekasih hati, meredam amarah yang sepertinya belum ingin hilang.

"Anata, jika boleh jujur aku juga sedih dan sakit hati karenanya, anak kita pergi karenanya, maaf tidak bisa menjaganya." Yuta mengeratkan pelukannya saat mendengar itu.

"Kau tidak salah ai, kau tidak salah." Lirih Yuta.

"Mm, kalau begitu jangan salahkan dirimu juga ya? Ayo sembuh sama-sama, aku yakin Tuhan punya rencana lebih baik pada kita. Maaf menjauhimu, menjadi pasangan yang buruk untukmu." Yuta menggeleng.

"Tidak, ai, tidak. Kau bukan pasangan yang buruk, aku juga minta maaf atas ketidakcakapanku menangani masalah keluarga kita. Mungkin saat ini belum waktunya kita hidup bertiga dengan baby cherry, di lain waktu, setelah semua masalah telah selesai, kita bisa hidup bertiga dengan baby cherry kembali." Jaemin mengangguk.

"Sekarang redam emosimu dulu ya? Sebentar lagi kita perform, jangan sampai wajah penuh amarahmu tertangkap kamera fans dan membuatmu jadi sasaran empuk para haters jika mereka tahu wajah tidak profesionalmu." Yuta mengangguk kecil, namun dia belum melepaskan pelukannya.

"Sebentar saja seperti ini, aku merindukan pelukanmu."

"Mm, peluk aku sepuasmu."

***

"Aku bilang berhenti, Jungwoo! Cukup satu orang saja yang sudah menjadi tidak tahu diri, jangan kau ikutan!" marah Johnny selepas konser SMTOWN selesai, setelah tidak ada para sunbae dan staff lain di sekitar mereka.

"Kenapa kau menyudutkanku terus sih?! Aku hanya mendekati priaku!" Johnny menatap geram Jungwoo.

"Priamu?! Sadar diri Kim Jungwoo! Yang kau panggil priamu itu adalah suami dari adik segrupmu sendiri, dia sudah punya pasangan! Sudah menikah! Yang kau lakukan itu tidak hanya merusak hubungan mereka, tapi hubungan kita sebagai sauadra satu grup, dan dirimu sendiri." Ujar Johnny dengan amarah yang nyaris memuncak.

"Kau sudah diperingati Mark, kan?" Jungwoo tidak menjawab.

"Berhenti sebelum kau menyesali semuanya. Sekali lagi ku tekankan, BER.HEN.TI!" Johnny menatap tajam sebelum dia pergi dari sana dengan amarah yang memuncak, makin memuncak lagi saat mendengar penuturan Jungwoo.

"Apa Jaemin menyerahkan tubuhnya padamu? Aku lihat kau dan Jaemin dekat akhir-akhir ini." Johnny menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Jungwoo dengan tajam.

"KAU PIKIR JAEMIN JALANG SEPERTIMU YANG RELA MEMBERIKAN TUBUH CUMA-CUMA PADA SUAMI ORANG?!"

***

"Aku tidak tahu sampai kapan Jungwoo akan seperti ini." Ujar Taeil cemas pada Taeyong, mereka berdua mendengar teriakan Johnny, membuat keduanya segera berlari ke arah dimana suara itu berasal.

"Aku juga tidak tahu hyung, aku hanya berharap semoga tidak ada kejadian buruk lagi, aku bahkan sampai tidak hati melihat wajah sedih dan kehilangan Yuta. Bahkan Yuta dan Jaemin sama-sama seperti kehilangan nyawa mereka. Meski saat ini mereka sudah mulai dekat, aku merasa kosong saat melihat mereka. Hati mereka sepertinya belum sama-sama ikhlas dan tenang." Ujar Taeyong.

"Kita hentikan Johnny sebelum semakin menjadi." Taeyong dan Taeil segera mendekati Johnny dan Jungwoo saat ini, terlihat Johnny ingin sekali menghabisi sosok Jungwoo.

"Buka matamu lebar-lebar! Bersihkan hati dan pikiranmu! Kau bukan Jungwoo yang kukenal, kau sosok tak punya hati yang tega membunuh kebahagiaan semua orang hanya untuk memuaskan hasrat pribadimu!" tangan Taeyong menarik lengan Johnny.

"Hentikan kalian berdua!" tegur Taeyong dengan suara datar dan dingin.

"Kalian berdua sudah cukup! Ayo kembali, yang lain sudah menunggu." Taeil ikut bersuara dengan nada dingin.

"Cukup Yuta, Jaemin, Dream, Sungchan, dan Shotaro yang menjauh, jangan ditambah lagi." Peringat Taeyong.

Jungwoo mendecih dan pergi dari sana lebih dulu. Johnny menatap tajam punggung Jungwoo dan mendesis penuh amarah, "Cinta benar-benar membuat orang berubah."

🐙22🐰

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang