3. Adu Bacot

1.1K 155 13
                                    




































Lisa tarik Rose yang masih berusaha melawan.

"Lepasin gak! Gue mau pdkt ke Miss Jennie, njir! Ganggu aja lu!"

Lisa tarik kuat tangan Rose, hingga akhirnya gadis blonde itu jatuh ke dekapan nya, jarak wajah mereka juga sangat dekat kurang dari lima senti. Tinggi mereka yang hampir sama, juga sebenarnya sangat mempermudah Lisa, kalau langsung ingin ngajak cip*kan.

Pemandangan itu juga akhirnya jadi pusat perhatian beberapa murid lain yang lewat, di sekitar lorong sekolah itu.

Lisa tatap intens mata Rose, lalu semakin turun ke arah bibir pink nya yang ranum nan menggoda, "Diem, atau gue gendong lu sampe ke lantai atas. Gue mau ngobrol hal penting sama elu di balkon," ancamannya.

Rose meneguk berat ludahnya, dia lalu memasang tatapan sinis nya, "Buat apaan? Gue tau ya... Elu udah ada rencana busuk ke gue dari awal, gak tau sih... Mau lu jadiin bahan Bully atau niat lain, intinya gue gak mau!!" Rose hempaskan tangan Lisa lalu mulai berjalan pergi dari sana.

Lisa ber-smirk, tanpa ba-bi-bu, ia kembali tarik tangan Rose, dan akhirnya ia gendong gadis itu dengan paksa.

"Hei....! Ya Lalisa! Lepasin gak?!" Teriak Rose.

Namun nampaknya bukan hal yang baru lagi bagi para anak-anak disana, mereka nampak masa bodoh melihat pemandangan chaelisa yang gelud sendiri, belum lagi main gendong-gendongan menuju lantai atas.

.
.
.

"Gue bilang turunin, LALISA!!" Teriak Rose.

Setelah sampai di rooftop, Lisa turunkan Rose, yang langsung gantian memukulinya dan bahkan menjambak rambutnya dengan geregetan, "Ih....! Dasar ya lu! Elu kira gue takut sama lu hah! Sini, gue juga bisa ngebully orang tau gak!" Hajar Rose.

Lisa gelitiki Rose yang auto melepaskan pukulannya, dan tertawa cekikikan menahan geli.

"Masih mau mukul hah? Sini lu! sini...!" Kesal Lisa masih terus grepe-grepe Rose.

"Ahahaha... Ah...! Okey...okey... Udah! Gue gak bakalan mukul lagi!"

Lisa lepaskan gelitikan nya, dan terlihatlah Rose yang ngos-ngosan, dia anaknya emang paling anti di grepe, karena gampang geli.

Lisa tersenyum tipis, Rose nampak berkeringat karena ulah iseng nya sejak tadi, gadis blonde itu semakin seksi, apalagi dengan wajah marahnya itu.

"Mau elu apaan sih njir?! Dari awal ketemu, jujurly gue udah firasat gak beres sama lu tau gak?!" Kesal Rose.

Lisa melipat kedua tangannya di dada, "Jadi cewe gue ya?"

Rose melotot, "Anj*ng! To the point sekali anda ini," kagetnya.

Lisa mengangguk, "Ya gimana, udah gak sabar pengen bawa lu ke oyo. Dari awal ketemu di mall kemarin malah, gue udah sang* waktu elu pangku,"

Rose geleng-gelengkan kepalanya, dan ia pijit dengan stres, "Gak bener," komentar nya.

Lisa semakin mendekat menghapus jarak antara mereka, Rose makin nananinu, "A-apaan lu? Jan macem-macem ya?" Gugupnya.

Lisa ber-smirk, "Lu tadi bilang naksir Miss Jennie?"

Rose mengangguk, "Nah itu lu tau... Terus ngapain ganggu gue njir,"

"Okey... Begini permainan nya, kita bersaing, siapa yang dapet cip*k Miss Jennie lebih dulu, dia yang menang. Dan yang kalah, harus turuti permintaan yang menang," ajak Lisa.

Lalisa VS Roseanne (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang