"Nona Sonya!"
Beberapa pengawal berlari mendekat ke jenchulichaeng, "Anda tidak bisa lari dari kami semua, tolong kembali lagi ke dalam untuk makan malam," ujar sang pengawal yang sudah mengepung mereka berempat.
Lisa dan Rose menyembunyikan Sonya dan Jennie di belakang punggung mereka, Lisa memasang wajah beraninya, "Kami semua sahabat baik dari Jakarta, tolong kalian jangan terlalu berlebihan menganggap pertemuan kami yang diam-diam ini," jawab nya.
"Maaf nona Lalisa, tapi kami sudah di peringatkan soal anda. Anda tidak bisa membohongi kami," sanggah salah seorang pengawal, "Tolong jangan perumit ini, anda tentu tidak mau ada yang terluka kan?" Tambah nya.
Sonya peluk Lisa dari belakang, Lisa nampak hanya diam, "Gak usah nyoba aneh-aneh Li... Kita tetap kalah, kamu gak bakal bisa ngelawan keluarga ku sendirian tanpa koneksi kuat dimanapun, aku juga gak mau sampai kamu kenapa-kenapa," ujar Sonya di sela pelukan itu.
Lisa pegang tangan Sonya yang melingkar di perut nya, ia nampak berpikir keras. Sedangkan Jennie juga hanya bisa diam di balik punggung Rose yang menggenggam erat tangan nya. Lisa dan Rose saling lirik, dan....
Set.........!
Mereka kompak menarik tangan masing-masing pacar untuk lari dari sana, para pengawal mulai berpencar pula mengikuti mereka.
"Kita mau kemana Li?! Gak usah aneh-aneh deh... Aku kan udah bilang kita gak bisa-"
"Sonya.......!" Potong Lisa, keduanya kini masih terus berlarian tanpa arah entah kemana.
"Apa Lisa?!"
Lisa menoleh ke belakang untuk sesaat, lalu kembali melihat ke depan, "Sonya, gue kesini cuma mau bilang! Gue sayang sama lu! Dan gue seneng Jennie yang bakalan jadi temen hidup lu selamanya! Kalian pantes buat bersama. Dan gue....!" Lisa kembali menoleh ke belakang, nafas keduanya mulai terengah, "Gue sama Rose kompak nemuin kalian bukan buat ikut campur, dan ngerusak segala rencana kalian! Gue kesini buat-"
"- kasih tau kamu Jen... Kalau aku naksir sama Lisa! Aku gak mau bohong lagi lebih lama! Aku mau kamu bahagia sama Sonya, yang emang pantes dapat orang yang setulus kamu Jennie!" Tegas Rose di sela aksi kejar-kejaran mereka.
Rose dan Jennie saling pandang di sela lari-larian itu, "Aku udah selingkuh sama dia di belakang kamu dari lama Jen...! Dan aku... Lebih sayang sama dia di bandingin kamu! Aku pengen bareng-bareng terus sama Lisa, jadi please...." Chaennie menghentikan lari mereka karena bertemu jalan buntu, Rose genggam erat tangan Jennie, "Please.... Putusin aku sekarang juga Jen... Aku pengen jadi pacar Lisa," lanjutnya.
Beberapa pengawal sudah mengepung mereka berdua.
Jennie mengangguk perlahan, "Aku tau kok Rosie," singkat nya.
Rose melihat dengan bersalah ke Jennie, "Hah? Maksud kamu?"
"Aku tau kamu ada sesuatu sama Lisa, bahkan dari awal ciuman pertama kita di bioskop itu. Tapi aku diam karena aku pada dasarnya emang naksir sama kamu, jadi aku selalu berharap kalau kamu bisa jatuh cinta ke aku suatu hari nanti. Tapi ternyata nihil, setelah apa yang kita lewati, kamu yang selalu dengan lepas ngeluarin air mata ke aku, nyatanya selalu nangisin Lisa lagi dan lagi, dari sana aku sadar, kalau kamu memang dari awal, cuma berusaha lari dari perasaan kamu ke Lisa, bukan berarti benar-benar ada rasa ke aku." Jelas Jennie.
"Jen...?"
"Dan aku tau, Sonya adalah gadis yang akan di jodohkan dengan ku dari lama, aku sudah beberapa kali bertemu kedua orang tuanya. Itulah alasan aku menjadi guru jauh ke Jakarta sana, agar bisa lebih mengenal keseharian calon istri ku dan mengawasi nya." Jennie lepaskan tangannya dari Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa VS Roseanne (End)
Teen FictionCHAELISA/LICHAENG!!! GXG!!! Fakegirl VS Playgirl, sama-sama pinter ambil hati cwk, dan hobi bersaing dalam urusan mengoleksi cwk. Siapakah yang menang? Atau keduanya yang justru diam-diam malah saling jatuh cinta satu sama lain?