17. More Than Bestie

603 81 4
                                    






















"Bisa-bisanya lu ngomong gitu, padahal lagi di fase patah hati," bingung Rose.

"Gue patah hati, bukan berarti bakal berubah jadi cewe dingin dan pemuram. Gue bakalan tetep berusaha hiperaktif dan gombal sana-sini kayak biasanya, supaya klean gak khawatir. Tapi sekali lagi, gue gak akan masuk ke komitmen apapun dalam waktu dekat, dengan siapapun. Gue cuma mau fokus nungguin elu."

Rose kembali melihat ke depan, sekuat mungkin menahan senyum di bibirnya. Soal sudah mulai di bagi ke meja masing-masing.

Rose tersenyum tipis melihat ke kertas ujian itu, "Kalo gue ternyata tetap gak bisa lepasin Jennie, lu bisa apa?"

"Kalo ternyata lu di takdirin jadi jodoh gue, Jennie bisa apa?"

***

Satu Minggu Kemudian....

Semester genap untuk kenaikan kelas telah selesai, kini tak ada kegiatan yang mengikat bagi Rose, Lisa dan yang lain, selain menunggu waktu pembagian rapot nantinya.

Rose bahkan kini tengah berada di apartemen Jennie, untuk ngapel seperti biasanya, dan mengerecoki kegiatan Jennie yang biasanya menghabiskan waktu liburan nya dengan melukis, mencoba menu masakan baru, atau juga sesekali masih sibuk ngantor untuk menyelesaikan penilaian rapor para muridnya.

Kebetulan sekali ini mendekati weekend, Rose sudah izin ke mami Daddy nya, untuk menginap ke rumah temannya selama Sabtu dan minggu ini. Tapi tentu saja itu bohong, karena Jennie nyatanya bukan sekedar teman untuk nya.

"Enak kan Rosie? Itu resep terbaru ku," tanya Jennie dengan deg-degan, Rose kini tengah mencicipi cookies yang baru saja selesai ia panggang.

Rose mengangguk perlahan, "Selamat Jennie Ruby Jane, kamu lolos ke babak berikutnya," ujarnya sembari mengulurkan tangannya seolah memberi selamat.

"Terima chef Renasé," jawab Jennie sembari membalas uluran tangan pacar nya itu, keduanya nampak tertawa kecil dengan candaan itu.

Tring....Tring....

"Bentar ya sayang, Lisa nelfon,"

"Okey," Jennie nampak sibuk menata cookies nya di sebuah toples.

Rose berjalan ke arah balkon dekat dapur apartemen Jennie ini, "Naon?" Jawabnya.

"Liburan ke Bali yuk habis pembagian raport besok, gue traktir, sekalian kita healing,"

Rose lihat ke Jennie di dapur sana, "Lu kan tau gue masih punya ayank mbeb Li... Gue mau tetap ngutamain doi selama liburan,"

Terdengar helaan nafas panjang Lisa di sebrang sana, "Ya tinggal izin sih... Lagian emang Jennie gak ada rencana mudik atau liburan kemana gitu sama teman atau keluarga nya?"

"Gak tau, gue belum tanya sih..."

"Okey... Lu tanya dulu ke doi, kalau ternyata bisa, lu langsung kabarin gue ya... Entar gue pesenin tiket dan sebagainya,"

"Oke,"

Rose langsung berjalan kembali duduk di kursi dekat Jennie yang masih sibuk sendiri, "Kamu ada rencana liburan gak by? Atau malah ada kegiatan lain?"

Jennie mengangguk, "Oh iya... Aku mau kasih tau kamu soal ini, habis pembagian raport nanti, aku mau mudik dulu ya sayang, gak tau berapa hari, cuma mau lepas kangen aja ke rumah."

Rose mengangguk, "Em... Begitu, oke deh... Have fun ya buat liburan kamu nanti,"

"Kamu gak ada acara? Mudik ke Melbourne mungkin?"

Lalisa VS Roseanne (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang