6. Smash Otw UKS

1.1K 134 8
                                    


























Lisa memejamkan matanya dan membuang nafasnya perlahan, "Sorry," singkat nya.

"Buat apa?" Tanya Rose.

"Karena gue bohongin lu, soal Sonya dan semuanya,"

"Semuanya?"

"Lu bener, gue fake, gue emang suka sama lu, tapi gue belum siap buat setia. Belum bisa fokus ke elu doang,"

Rose melipat kedua tangannya di dada, "Gue tau juga kok,"

Lisa kembali menatap mata Rose, "Lu juga sama kan?"

"Nggak,"

Lisa berdecak, "Jan muna, gue tau kita sama,"

"Elu pernah liat gue main cewe?"

"Miss Jennie?"

"Gue setia tuh sama dia,"

"Bisa-bisanya lu ngaku setia, padahal lu nyium gue kemaren,"

"Kita berdua belum jadian kemarin waktu lu sama gue kissing, baru semalem gue sama Jennie jadian," sanggah Rose.

Lisa ikut melipat kedua tangannya di dada, "Elu juga diam-diam masih naksir sama gue kan?"

"Dih..."

Lisa mendekat, ia tarik pinggang Rose untuk lebih intens dengan nya, Rose agak berontak, "Lisa! Please lah ya-"

"Gue suka semua yang ada di elu Rose. Dari mata, hidung, pipi, bibir dan seluruh badan elu dari atas sampai bawah, bahkan wangi sampo elu. Dan bisa denger suara elu ada di sekitar gue aja gue udah ngerasa bahagia, sesimpel itu aja rasa sayang gue ke elu Ros..."

Lisa tatap dalam mata Rose, "Kalaupun disini gue harus minta maaf, karena gue belum bisa bawa elu ke komitmen yang pasti. Makanya, gue selalu ngarep supaya elu gak pernah ilang dari jangkauan mata gue, gak apa-apa elu belum jadi punya gue, yang penting gak ilang, gak ngejauh, apalagi sampe lu lupa kalo lu punya gue, yang selalu siap jadi tempat buat elu pulang," lanjutnya.

Rose menunduk. Lisa masih hanya melihatnya, dia tidak ada lagi kata-kata, semuanya sudah ia keluarkan, dia hanya tinggal menunggu apa kira-kira jawaban Rose, untuk ungkapan tulus nya tadi.

Cukup lama, Rose akhirnya mulai mengangkat wajahnya, ia tatap serius mata Lisa, "Terus lu mau gue gimana? Gue gak mau ya putus sama Jennie, gue naksir dia beneran Li..."

Lisa mengeratkan pelukannya ke Rose, "Gue tau, dan gue gak ngarepin apa-apa juga dari lu Ros... Kalo emang Jennie bikin lu nyaman, ya silahkan, gue gak nyuruh lu mutusin dia. Tapi satu hal... Jangan ngehindar, gue tetap pengen kita berdua ada komunikasi. Entah cuma sekedar ngobrol semenit dua menit, gak masalah buat gue, yang penting gue tetep tau kabar lu hari ini, dan juga setiap hari nya waktu-waktu yang lagi lu lewati,"

Rose membuang nafasnya perlahan, "Okey,"

Lisa tersenyum tipis, "Apanya yang oke?"

"Ya gak tau, pokoknya oke aja, yang penting lu seneng,"

Lisa tersenyum makin lebar, ia dekatkan wajahnya ke Rose, hingga kening mereka menempel, "Udah gak marah kan?"

Rose turunkan pandangan matanya ke bibir Lisa, ia lalu menggeleng perlahan. Lisa tersenyum lega, ia gesek-gesekkan hidung nya ke hidung Rose, yang masih gengsi membalas senyum padanya.

"Gampang kan kalo kita sama-sama ngerti? Liat deh... Cuma cukup gini aja, gue udah bahagia, udah seneng banget Rose, kita bisa saling nempelin kening, buat nyelesain masalah. Gak ribet kan?" Ujar Lisa lagi.

Lalisa VS Roseanne (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang