Kelihatan konco draco berlari dengan wajah resah . Dia membongkok sebelum berkata sesuatu pada Draco . Draco terus berdiri sambil menghentak tongkatnya kuat . Matanya terus memandang Eve tajam .
" surprise ! " ujar Eve sedang tersenyum senang membuatkan Draco meluru ke arah Eve dan menampar wajah Eve kuat . Kepala Eve terteleng ke kiri .
" kenapa ? Tak suka surprise aku je " ajuk Eve lagi masih tersenyum indah
" kau ! Mesti kerja kau kan . Kau memang tak guna ! " ujar Draco kesal
" kau patut pukul aku guna tongkat tu kalau kau marah sangat bukannya tampar aku je " ajuk Eve lagi
" kurung dia " arah Draco kepada konconya sebelum pergi bersama Rafael . Eve mengerang kuat apabila konco Draco menarik rambut Eve untuk berdiri .
" sakit la bodoh ! Kau dah kenapa ? " jerit Eve kepada konco Draco
" kau diam ! Kau jalan sekarang !" arah konco draco
" kau ni memang dari lahir ke bodoh ? Atau dulu mak kau tak hantar kau sekolah ? Kau tak nampak ke kaki aku terikat sekarang ni ? Memang sah kau ni bodoh . Otak benak nak mampus " jawab Eve panjang .
" kau diam la . Kau tu memang mulut becok dari lahir ke ? Asyik membebel dari tadi " ujar konco Draco terus mengangkat badan Eve dan disangkut pada bahunya .
Pintu bilik kurungan dibuka dan Eve kembali semula dalam bilik dimana Alphonse dan Allan dikurung sebentar tadi . Pintu bilik kurungan ditutup dan dikunci dari luar . Eve hanya tersenyum melihat dua kerusi yang kosong dihadapannya .
' baguslah kau dah bebas '
Eve cuba untuk melepaskan ikatan tali pada tangannya tapi tidak berjaya . Peluh keringat mula terbit pada dahi Eve setelah beberapa minit cuba melepaskan diri .
' macam manalah aku boleh lupa yang aku ada benda ni '
Eve ketawa perlahan apabila tali pada tangan dan kakinya berjaya dipotong menggunakan cincin yang dipakai dijarinya . Eve berjalan selamba ke arah kerusi yang ada dalam bilik kurungan tersebut sebelum dia duduk dan kakinya disilangkan . Jam pada pergelangan tangannya dijeling sekilas
' lama lagi nak kena tunggu ni '
Bunyi bising diluar bilik kurungan mengejutkan Eve yang terlelap di atas kerusi . Pintu bilik kurungan mula terbuka perlahan-lahan . Seorang lelaki bertopeng half-mask bersama pistol ditangan masuk membawa beg galas dan dihulurkan kepada Eve
" kau lambat lagi Ace " ujar Eve perlahan sebelum menyambut beg galas ditangan Ace
" sorry princess . Aku baru jumpa note kau letak dekat laptop dalam backup house . Kau tulis kau suka jam yang aku bagi dulu . Tu yang aku terus track kau ada kat sini " terang Ace . Eve hanya diam . Tangan Eve lincah memeriksa pistol yang ada di dalam beg galas itu . Half-mask nya hanya dipandang sekilas sebelum diletakkan semula di dalam beg tersebut .
" kau taknak pakai mask tu ke ? " tanya Ace .
" kau dah jumpa Alphonse ke ? " tanya Eve pula .
" dah . Dia tengah bersiap . Aku dah larang dia untuk tak ikut serta dalam mision kali ni tapi dia degil so aku just suruh team bagi first aid treatment je kat dia dan Allan pula aku dah hantar pergi hospital sebab dia macam malnutrition je sejak kena kurung kat sini " jawab Ace sebelum mengambil beg galas yang disua oleh Eve kepadanya . Mereka berjalan keluar dari bilik kurungan tersebut .
Beberapa anggota elite yang diupah oleh Ace membongokkan separa memberikan hormat kepada Eve yang berjalan tanpa riak diwajahnya .
" Eve ! Kau selamat ! " sorak Edward dan shone yang baru tiba di kawasan tersebut . Eve terus memeluk Edward kemas . Ace dan shone terkejut dengan tindakan spontan Eve itu
" Eve ? Kau kenapa ? Raffa mana ? Adik aku mana Eve ? " tanya Edward binggung apabila adiknya tidak muncul bersama Eve ketika ini . Eve hanya menggeleng kepala perlahan
" I'm sorry Ed but what I'm going to tell you rn is about Raffa and I want you to remain calm and steady , okay ? " bisik Eve perlahan pada telinga Edward .
" okay . I'm cool and steady rn " jawab Edward setelah Eve melepaskan pelukannya .
" Raffa ... Rafael ... Your brother that you loves the most has betrayed you and our team . He's taking the enemies side rn . The incident that happen in our house is his plan and that fake ugly Alphonse " terang Eve perlahan .
" No . No . You must be mistaken " ujar Edward yang terus jatuh terduduk tanpa sempat disambut oleh shone . Eve hanya menganggukkan kepalanya perlahan sebelum melutut dan memeluk Edward sekali lagi
" aku dah jumpa dia . Lelaki nama Draco cakap Raffa tu sugarbaby dia . Aku tanya Raffa tapi dia cuma jawab dengan perkataan maaf je . Dia tak bagi aku penjelasan tapi yang aku nampak dalam mata Raffa , Aku tahu dia terpaksa buat semua ni demi Draco . Jadi aku nak tukar misi kau . Aku nak kau cari adik kau dan pastikan kau bawak dia balik dengan kita . Sama ada rela atau paksa . Pastikan aku dapat jumpa Raffael ! Dia hutang aku sesuatu bila dia amik keputusan untuk belot " jelas Eve sambil menepuk belakang badan Edward perlahan . Ace dan shone hanya diam .
" Go " Arah Eve sambil menolak tubuh Edward
" I said GO ! NOW ! " jerit Eve kuat apabila Edward masih lagi dalam dunianya sendiri . Jeritan Eve membuatkan Edward tersedar lalu berdiri . Matanya memandangkan ke arah Eve yang turut berdiri dihadapannya . Lutut kaki kirinya turun menyentuh lantai , tangan kanan Eve dicapai dan dicium sekilas
" thank you my lord for telling me about Raffa and you have my promise . Either I come back with Raffa or I'm not going back at all . Just make sure you wait and pray for me and Raffa , my lord " ujar Edward sebelum berdiri dan berlari ke arah yang bertentangan dengan arah yang diambil oleh Eve .
" I dont believe in God too , Ed . But I'll make sure both of you will come back home with me even I have to carry your bodies without your soul in there . You have to come back with me " ujar Eve berjalan ke arah bilik yang yakin dihuni oleh Draco bersama Ace dan shone disisinya .
Shone cuba memulas tombol pintu bilik Draco tetapi tidak berjaya apabila pintu itu dikunci dari dalam . Ace membuka beg galasnya untuk mengeluarkan alatan membuka pintu tapi ditolak oleh Eve . Eve terus menembak tombol pintu tersebut beberapa kali sebelum menendang pintu itu sehingga terbuka . Draco yang sedang duduk di meja sambil menikmati makan malam bersama dua orang lelaki bertubuh sasa disamping . Eve menuju ke arah meja tersebut sebelum duduk , kakinya disilang dengan kedua tangan memeluk tubuh .
" cepat betul kau keluar . Wanna have some dinner before I send you go to hell ? " pelawa Draco ramah
" sebelum kau hantar aku masuk neraka , aku terlebih dahulu hantar kau masuk underground " jawab Eve ketawa sinis . Seorang dari konco Draco cuba untuk menerkam ke arah Eve namum sempat ditahan oleh Draco .
" wanna make a bet ? Whether my bodyguard win against your bodyguard or you and your bodyguard can die right now by my gun ? " pelawa Draco lagi sebelum menghalakan pistol ke arah Eve . Shone segera mengeluarkan pistolnya dihala ke arah Draco tetapi ditahan oleh Eve bila pistol ditangannya dirampas .
" sure but I dont need your money . I want something else . The rules is game over when one of them die . No one can forfeit in this game . Its more interesting, right ? " pelawa Eve pula . Pistol milik shone ditangannya diletakkan di atas meja . Draco diam seketika sebelum meletakkan pistol ditangannya di atas meja seperti Eve .
" Carl , you can go defeat that young guy over there . Teach them manner how to respect an older man like me " arah Draco kepada konconya bernama Carl .
" Shone . Can I get my birthday present for next year today ? " tanya Eve .
" sure , baby . What do you want for your birthday ? " jawab Shone sambil mengusap rambut Eve perlahan .
" I want his soul . Bring it to me " arah Eve membuatkan semua orang disitu terkedu .

ANDA SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge
RomanceSeorang gadis jutawan bernama Eve Alexander yang hidup dengan ceria dan sempurna bertukar apabila kedua ibu bapanya telah dibunuh pada 13 tahun dahulu . Ditambah pula dengan kejadian yang menimpa gadis itu dan rakannya , Alphonse ketika mereka berum...