Eve hanya termenung memandang ke arah pintu biliknya . Beberapa fail terletak bertimbun di atas mejanya . Dia memandang ke arah lelaki di sebelahnya , Robert .
" Uncle , ni apa ? " tanya Eve
" kerja " jawab Robert sepatah .
" what ? ! Banyaknya . Biar betul ! " jerit Eve terkejut . Robert dah menutup telinganya .
" memang betul pun . Ni lah kerja kamu yang tertangguh selama kamu takda " jawab Robert selamba .
" Eve pergi tak lama pun . Kenapa banyak sangat . Aduhh " ujar Eve bersama keluhan panjang . Robert mengeleng
" tak lama , cik muda cakap . Nak dekat 3 bulan , cik muda dekat Australie . Bersendirian pula tu . Risau saya dibuatnya " sambung Robert .
" Eve , Uncle . Panggil Eve . Tak nak dengar Uncle panggil Eve dengan panggilan merapu tu " tegur Eve tegas .
" tapi Eve . Apa yang Uncle cakap ni betul . Eve tak sepatutnya cari orang yang bunuh Tuan Dre seorang diri . Bahaya . Musuh senang menyerang . Lebih-lebih lagi bila Eve dah menjadi pemilik Alexander's Coperation " jelas Robert . Eve mengeleng laju
" mana ada Eve seorang buat kerja . Ada orang tolong . And dah settle kan da hal tu " ujar Eve bersungguh
" jadi , cik Eve dah boleh lepaskan semuanya ? Dan jadi macam cik Eveline Alexander yang dulu " tanya Robert perlahan .
" hahaha yeah . Mestilah . Uncle jangan risau ye . Ni kan Eveline Alexander " jawab Eve ceria . Robert mengusap lembut rambut dark choco milik Eve sebelum beredar .
" hmn Uncle " panggil Eve . Robert berhenti melangkah
" yes miss ? " jawab Robert
" dia okay ke ? " tanya Eve
" hmn pasal dia . Cik Eve jangan risau , Uncle sure yang dia okay je " jelas Robert . Eve tersenyum hambar sebelum mengalihkan pandangannya pada fail kerja yang bertimbun . Robert sempat mengeluh sebelum beredar . Pintu bilik ditutup perlahan . Pen dicapai . Satu fail dibuka dan diteliti . Eve berhenti seketika sebelum pandangannya jatuh pada taman dibawah . Pokok maple dipandang dengan sayu
' mana kau pergi , Alphonse Mickealis '
*****
Alphonse pov
Tangan aku berdarah akibat pergaduhan di lorong malam tadi . Keadaan bilik dipandang sekilas . Botol arak merata-rata . Beberapa baju dan seluar di atas lantai dan katil . Bau busuk menusuk hidung . Aku bangun lalu berjalan menuju ke bilik air . Pantulan wajah aku perhatikan di balik cermin dalam bilik air itu . Dagu aku pegang perlahan . Jambang mula tumbuh . Rambut dah panjang . Wajah aku betul-betul dah tak terurus sama juga keadaan rumah persingahan aku ini . Aku mengeluh panjang .
' aku tak boleh macam ni . Dia adalah tanggungjawab aku . Aku kena jaga dia . Bukan jadi macam ni . Dia bergantung pada aku '
Pintu bilik air ditutup perlahan . Beberapa minit berada di bawah air shower cukup membuatkan aku segar . Jambang dicukur dengan kemas . Rambut juga dikemaskan . Baju kemeja dan seluar di dalam almari dicapai dan dipakai . Keadaan bilik aku teliti . Baju yang bersepah aku capai lalu dimasukan dalam bakul baju kotor . Botol-botol arak aku buang dalam tong sampah . Barang-barang dan perabot yang bersepah , dibetulkan . Aroma terapi aku buka . Selesai saja mengemas bilik . Aku turun ke tingkat bawah , keadaan ruang tamu dan ruang makan sama juga seperti keadaan bilik aku dahulu . Aku mengeluh lagi .
" apa lah yang aku buat selama 2 bulan ni sampai bersepah teruk macam ni " ujar aku sendirian .
Langkah aku ambil menuju ke ruang makan . Pingan mangkuk , gelas di atas meja aku ambil lalu dibawa ke dalam sinki . Sisa makanan yang ada aku buang . Paip air dibuka lalu aku terus membasuh semua peralatan tadi . Selesai saja membasuh pingan . Aku capai tuala lalu lap meja makan itu sampai berkilat lagi . Aku tersenyum seketika . Bahagian dapur dan ruang makan dah siap kemas . Apa lagi lepas ni ? Ruang tamu . Langkah aku atur ke ruang tamu . Sofa aku betulkan kedudukannya . Tirai langsir aku tarik meloloskan cahaya matahari masuk ke dalam rumah . Aku berdiri memandang ke arah luar , lama sungguh aku tak melihat cahaya matahari pagi . Selalunya aku tidur dan aktif bila tengah malam . Kerja tak banyak memandangkan aku dah biasa dengan semua kerja ni . Bau aroma terapi memenuhi ruang dalam rumah aku . Bau yang cukup menyenangkan . Bau lavender . Aku duduk di atas kerusi sambil mendongak ke siling . Fikiran aku tenang seketika sebelum aku tersedar sesuatu lalu bangun berjalan ke tingkat atas menuju ke bilik . Bantal di atas katil aku angkat .
YOU ARE READING
Sweet Revenge
RomanceSeorang gadis jutawan bernama Eve Alexander yang hidup dengan ceria dan sempurna bertukar apabila kedua ibu bapanya telah dibunuh pada 13 tahun dahulu . Ditambah pula dengan kejadian yang menimpa gadis itu dan rakannya , Alphonse ketika mereka berum...