bab 35

65 3 0
                                    

Hampir 3 bulan . Eve diselamatkan dan tinggal di rumah persinggahan Ace . Hampir 3 bulan juga Eve tidak mahu pulang ke Villa Alexander's . Puas Alphonse mengajak Eve pulang namum setiap kali diajak balik ke Villa , Eve akan berpura-pura tak dengar . Tidur la . Rasa lapar nak makan la . Alphonse mati akal macam mana cara untuk bawa gadis ini balik . Berita mengenai Eve masih hidup , dirahsiakan . Selagi Eve hidup . Dia takkan selamat . Khabar angin tentang kematian pewaris tunggal Alexander's cop kini tersebar luas . Ada yang melahirkan rasa kasihan . Ada juga yang gembira tentang kematian itu .

Alphonse mengetuk pintu bilik Eve sebelum masuk sambil membawa dulang yang berisi makanan untuk breakfast . Gadis itu masih tidur .

' Ni mesti sebab main game sampai lewat malam , tu pasal tidur lagi sampai sekarang ' ujar Alphonse perlahan . Langsir bilik diselak luas . Silau matahari telah menganggu tidur Eve .

" tutup la . Nak tidur .... " ujar Eve sambil menekup mukanya dengan bantal .

" no wayy . Wake up now . Tu la . Main game dengan Ed sampai tak ingat dunia lagi . Its time fr breakfast " jawab Alphonse

" nantilah bangun , lambat lagi ni . Kita rileks-rileks dulu " ujar Eve lagi

" Eve . Bangun la . Kau ni . Aku da cakap semalam . Tidur . Kau taknak . Sekarang jangan nak mengelak . Baik kau bangun . Bangun la cepat " kata Alphonse sambil menarik bantal dan selimut dibadan Eve . Tindakan drastik Eve memeluk badan Alphonse sambil berbaring mengantikan bantal yang ditarik tadi . Muka Alphonse betul-betul pada dada Eve . Alphonse jadi tak keruan dan lemas . Mukanya kemerahan .

Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam bilik lalu menyiram air pada Alphonse dan Eve . Keduanya basah . Eve tersedar dan melepaskan pelukannya .

" Aceeeeeeeeeee " jerit Eve seraya membaling segala barang yang ada di atas katil .

" morning sister in law " kata Ace lalu berlari meninggalkan mereka berdua . Baju tidur Eve basah sehingga menampakan sebahagian badannya . Alphonse yang tidak sengaja melihat telah berpaling ke arah lain . Baju kemeja putihnya dibuka telah menampak badan yang sasa itu lalu disarung pada badan Eve . Eve berpaling memandang Alphonse

" hmm . Baju kau jarang . Pergi mandi . Breakfast aku dah letak kat meja tu nnt makan la . Jangan sambung tidur pula ye " ujar Alphonse lalu berjalan keluar dari bilik . Muka Eve kemerahan lagi ditutup pintu bilik dengan kuat lalu dikunci . Jantungnya berdegup dengan laju . Eve tersenyum perlahan sebelum melangkah ke shower room .

Alphonse terus masuk ke biliknya untuk menukar baju dan seluarnya yang basah . Masih segar difikirannya keadaan tadi , tiba-tiba wajahnya bertukar merah . Alphonse menyandar pada dinding sambil cuba untuk melupakan imej tadi .

' She's beautiful . I wnt her to be mine '

Waktu lunch pun tiba , semua orang berkumpul untuk makan Ace , Ed , Alphonse dan Eve . Raffael sedang menghidangkan makanan di atas meja . Mereka tinggalkan tugas memasak pada Raffael memandangkan Raffa jenis ringan tulang untuk lakukan semua tugas ini . Baru saja nak makan , loceng rumah berbunyi . Semua orang terdiam

' siapakah yang datang ke rumah yang jauh ke dalam hutan macam ni ? '

Ace memberikan isyarat kepada Al , Ed dan Raffa untuk melindungi Eve jika berlaku apa-apa tapi malangnya Eve dengan selambanya membuka pintu . Seorang lelaki berkaca mata hitam sedang tersenyum pada Eve .

" hi Eveline " sapa lelaki itu . Eve terus memeluk lelaki itu . Semua orang tercengang termasuklah Alphonse .

" guys , this is shone . My nakama " kenal Eve . Ace bersalaman dengan shone diikuti dengan Ed dan Raffa . Alphonse hanya memandang tanpa riak .

" okay shone . Kau da jumpa dia ? " tanya Eve .

" dah and you are lucky bcoz he's here . In this country " jawab Shone

" wait . Who is he ? " tanya Alphonse setelah lama berdiam diri .

Eve berkata dengan senyuman penuh dendam " its time for fun , guys "

Semua tercenggang terutama Alphonse .

" apa maksud kau , Eve " tanya Ed

" well aku nak pergi berseronok . Bosan la duduk rumah je " jawab Eve selamba

" bukan tu maksud aku , aku nak tahu pasal ' dia ' . What do you mean by he ? " tanya Ed lagi

" ouhh maksud kau ' dia ' . Hahaha aku nak pergi bunuh orang yang telah bunuh aku sebelum ni " jawab Eve ringkas . Semua orang terkejut dengan jawapan Eve .

" tapi ..... " balas Ed

" aku tak kesah kau orang in atau tak , aku tak kesah pun untuk pergi bunuh dia sendiri . Aku cuma harap kau orang akan join aku tapi macam aku cakap . Ikut kau orang nak in atau tak . Keputusan kat tangan kau orang " balas Eve sambil berlalu ke arah meja makan . Makanan yang tersedia dimakan .

" kau orang taknak makan ? Shone ? Taknak masuk ? Ke kau nak duduk luar je ? " tanya Eve lagi . Mereka menurut dengan apa yang Eve katakan .

Beberapa lama kemudian , Eve selesai makan lalu ingin beredar . Eve menarik Shone untuk masuk ke dalam biliknya . Shone menurut tanpa banyak soal . Mereka semua berkerut dan memandang satu sama lain .

****

Shone pov

Aku masuk ke bilik Eve lalu menutup pintu . Eve duduk di atas katil sambil tangan nya diletakkan di dagu . Gaya seperti sedang berfikir sesuatu .

" fikir apa ? " tanya aku

" huh ? Apa " tanya Eve

" aku tanya kau fikir apa ? " ulang aku lagi

" ouh , takda apa cuma tengah fikir macam mana aku nak tegur Jones . Patut ke aku terus bunuh dia or have a small talk before I kill him ? " jawab Eve berfikir lagi .

" ouh , small talk like ? " tanya aku

" haha well y knw . Like how a y ? Happy or sad ? Are y okay ? Do y getting rich after killing me ? Hahaha entah la . Aku takde idea pulak nak cakap apa nanti . Haihhhh " jawab Eve sambil berbaring . Matanya terpejam . Tidur mungkin . Aku hanya memandang ke arahnya dengan penuh minat . Gadis ini sepatutnya dah mati ketika dia cedera dulu . Video call dengan dia buat aku terkejut dengan balutan yang penuh di badannya . Dia masih boleh bergerak . Aku kagum . Tanpa aku sedar aku mula mendekatinya perlahan-lahan . Sedang aku asyik merenungnya , tiba-tiba sebilah pisau diletakkan dileher aku . Eve ! Dengan wajah bengisnya . Aku mula mengigil .

' dia sedar atau tak ? '

' habis la aku lepas ni '

' mana dia dapat pisau tu ? '

" Eeeve.....line ? " panggil aku perlahan . Eve mencerlung ke arah aku

" Eeevveeee " panggil aku lagi sedikit kuat . Pisau itu semakin dirapatkan pada kulit leher aku sehingga aku terasa perit akibat pisau tajam itu

' Dia nak BUNUH aku ! ! ! '

" Eveline ! " jerit aku kuat . Eve tersedar , pisau yang dipegangnya terjatuh . Aku lega tapi segera aku berganjak sambil berdiri . Lutut aku tak bagi respon yang baik . Aku terduduk di atas lantai .

" Shone ? " panggil Eve . Aku hanya diam . Eve mendekati aku . Aku kaku . Badan aku masih mengigil .

" did I hurt y . Again ? " tanya Eve sambil tangannya menyentuh leher ku yang sedikit berdarah akibat pisau tajam tadi . Ni bukan kali pertama , dia nak bunuh aku . Da masuk kali ketiga . Aku masih lagi takut . Entah kenapa ...

Sweet RevengeWhere stories live. Discover now