Bab 41

52 0 0
                                    

Sebulan berlalu selepas perhantaran ...

Alphonse keluar dari bilik lalu menuju ke dapur . Hot chocolate dibancuh dan dibawa ke ruang tamu . Kelihatan Eve sedang leka bermain permainan video . Mug hot chocolate disua kepada Eve . Eve mengambil lalu meneguknya perlahan . Kening kanannya terangkat sedikit lalu memandang ke arah Alphonse .

" kenapa ? Ada yang tak kena ke ? " tanya Alphonse

" nothing . Pelik je kenapa kau tak tidur lagi ? " jawab Eve . Mug diletakkan di atas meja

" takde pape . Aku tak boleh tidur . Tu je " jawab Alphonse sungul

" kenapa ? Kau tak ckup duit lagi ? " tanya Eve bimbang . Alphonse tersenyum sinis . Umpannya seperti mengena .

" hmm lebih kurang macam tu la . Allan perlukan duit . Aku tak de duit . Aku tak boleh tolong dia da " ujar Alphonse perlahan .

" aku boleh uruskan benda tu . Kau jangan la risau sangat . Anyway , sedap air yang kau buat . Sedap macam biasa " ujar Eve sambil tersenyum .

" hahahaha biasa je . Demi kau , princess " Alphonse menjawab . Sekali lagi kening Eve terangkat sebelum tersenyum .

" kau ni . Suka betul panggil aku princess . Da la . Alang-alang kau tak boleh nak tidur ni . Apa kata kau teman aku main game . Aku bosan main seorang . Kau kan selalu main game dengan aku . Lagi-lagi FIFA . Fav kau kan " ujar Eve sambil memberi alat kawalan permainan kepada Alphonse . Alphonse menyambut alat kawalan itu tanpa teragak-agak . Dalam diam Eve tersenyum sinis . Mereka meneruskan permainan video yang tertangguh tadi .

*****
Shone pov

Aku menjenguk ke ruang tamu seketika untuk memastikan Alphonse leka bermain permainan video bersama Eve . Aku masuk ke biliknya untuk mencari sesuatu yang mencurigakan . Setelah beberapa minit mencari , aku buntu . Tiba-tiba aku terdengar telefon bimbit berbunyi . Satu mesej masuk dari smartphone Alphonse . Tanpa berlengah aku copy semua data dalam smartphone Alphonse masuk ke dalam smartphone aku . Kepakaran aku dalam mengodam semua sistem telah memudahkan aku untuk menjalankan tugas diberikan oleh Eve . Data yang aku copy memerlukan masa 2 minit . Selesai copy semua data , aku keluar tetapi aku terjumpa Alphonse yang baru saja ingin masuk ke biliknya . Alphonse merentap kolar baju aku kuat

" apa kau buat dalam bilik aku ! " jerkah Alphonse marah

" weyh rileks la . Kau nak marah sangat kenapa " jawab aku

" aku tanya . Apa kau buat dalam bilik aku ! Kau jawab la ! Sial " jerkah Alphonse lagi . Eve menghampiri kami termasuk Ace yang turun dari bilik atas bersama Edward .

" apa benda semua ni " tanya Eve bingung

" aku tak tahu la Alphonse ni . Dia selalunya bagi je kita masuk bilik dia . Tiba-tiba harini dia nak marah sampai macam ni sekali kenapa ? " jawab aku sambil berpura-pura pelik .

" haah la Al . Kenapa kau nak marah sangat . Selalu kau bagi je kitorg masuk bilik kau . Now nak marah pula . Ke kau ada sembunyikan sesuatu dari kitorg semua ? " ujar Ace sambil merenung kepada Alphonse . Alphonse tersentap seketika sebelum melepaskan kolar baju aku .

" aku ... aku tak de sembunyikan apa-apa . Aku pelik kenapa kau masuk . Kalau kau ada benda yang nak amik . Kau boleh je minta kat aku . Aku boleh amik kan . Sebab bilik aku ni bersepah sikit . Sorry bro " jawab Alphonse bersama senyuman hambar di wajahnya .

" ouh cakap la . Aku masuk tadi sebab nak minta balik headphone aku yang kau pinjam haritu . Mana kau simpan sebab aku cari tadi . Takde pulak " ujar aku panjang . Alphonse terdiam seketika sebelum menjawab

" ouh headphone kau ke . Aku lupa la aku letak mana . Nanti aku cari . Lupa la bro "

" okay la kalau camtu . Tak pe aku pinjam Raffa la nanti . Kau cari tau . Aku nak pakai nanti " ujar aku lagi . Alphonse mengangguk masuk ke biliknya lalu menutup pintu rapat . Eve hanya memerhatikan aku sebelum memberikan high-five perlahan dan tersenyum . Aku segera naik ke bilik aku di tingkat atas .

' Ada kerja nak buat sikit '

*****
Eve memerhatikan sekeliling . Kepalanya terasa pening . Kesan dadah yang ada dalam airnya mula menunjukkan kesan . Eve mengetap giginya

' damn it ! '

Eve duduk bersandar sambil tangan kanannya memicit kepala . Pening kepalanya semakin kuat . Ace perasan akan perubahan Eve ...

" kau tak apa-apa ke , Eve ? " tanya Ace risau . Edward memerhatikan keadaan Eve . Eve hanya menggeleng .

" Kau nak berehat tak ? Maybe kau penat sebab lama sangat main permainan video kot " tanya Ace lagi .

" aku rasa aku nak naik atas " jawab Eve perlahan .

Eve cuba berdiri perlahan-lahan . Baru saja satu langkah diambil , dia tak dapat mengimbang badannya sebelum jatuh namun sempat disambut oleh Ace . Baru saja Ace ingin mengangkat badan Eve . Edward menawarkan diri untuk membawa Eve naik ke biliknya . Ace mengangguk perlahan . Edward memberikan satu isyarat kepada Ace . Ace mengangguk sebelum berpaling ke bilik Alphonse yang tertutup rapat . Mug yang berisi air hot chocolate dibawa ke salah satu pasu bunga di tepi tingkap lalu disimbah air dalam mug itu ke dalam pasu . Mug itu kembali diletakkan di tempat asalnya . Ace juga naik ke biliknya .

Edward membaringkan badan Eve perlahan di atas katil . Eve masih dalam pengaruh dadah . Edward mengeluarkan ubat yang boleh menghilangkan kesan dadah itu pantas . Eve mengambil ubat itu lalu ditelan . Satu botol Air mineral diberikan kepada Eve . Eve kembali berbaring . Matanya terpejam . Tangan kanan masih memicit kepala

" kau boleh keluar " ujar Eve perlahan .

" aku ... aku nak tanya sesuatu pada kau " jawab Edward .

" aku tahu apa yang kau nak tanya " ujar Eve lagi . Edward terkejut .

" jadi kenapa kau diam je dan biarkan dia amik semua duit kau ? " tanya Edward tegas .

" sebab aku nak tahu . Sejauh mana dia boleh tipu aku . Sebelum ni , semua soalan aku . Dia boleh jawab . Lagipun aku tahu , dia mesti dapat semua maklumat ni dari Alphonse . Sebab tu aku percaya dia hidup lagi . Masa mula-mula aku hampir percaya dia sebenarnya Alphonse kalau dia tak panggil aku ' princess ' . Lepas dia panggil aku macam tu , aku tahu lelaki yang ada kat depan aku ni bukannya Alphonse Mickealis " jawab Eve panjang .

" kau nak cakap yang kau boleh tahu dia bukan Al daripada perkataan ' princess ' . Serius la . You gotta be kidding me " ujar Edward lagi .

" hahahahahaha sebab Alphonse yang aku kenal . Dia takkan panggil aku princess . Dia suka panggil aku My lady . Sebab princess tu macam terlalu spoil bagi aku . My lady is like a queen to everything " jawab Eve sambil ketawa . Sakit kepalanya semakin hilang .

" da la . Kau keluar . Aku nak berehat ni " arah Eve . Edward mengangguk faham . Dia segera keluar lalu menutup pintu bilik . Alphonse sedang menaiki tangga untuk ke bilik Eve berselisih dengan Edward .

" ehh bro . Nak pergi mana ? " tanya Alphonse ramah . Edward hanya tersenyum hambar .

" keluar kejap . Jumpa doktor . Eve kata dia sakit kepala . Aku nak minta ubat la ni " jawab Edward

Sweet RevengeWhere stories live. Discover now