bab 14

97 2 0
                                    

Eve sedang bersarapan sendirian di ruang makan . Sebastian tiba lalu duduk di sisi gadis itu . Sekeping pai blueberry dicapai dan diletakkan di atas piring . Pisau dan garfu digunakan untuk makan . Meja itu penuh dengan beberapa hidangan untuk sarapan . Di dalam pingan Eve , hanya ada roti sandwich tuna kegemarannya yang sudah dimakan separuh

" Eve " panggil Sebastian

" hmn " jawab Eve

" Eve " panggil sebastian lagi

" hmn " jawab Eve

" Eve ! " panggil sebastian kuat . Eve tersentak lalu memandang ke arah Sebastian .

" kau nak apa ? Tak reti nak diam masa makan ni kenapa ? Macam lah aku jauh sangat sampai kena jerit kuat tepi telinga aku " tanya Eve lalu merenung mata dark blue pemuda itu tajam .

" sorry . Aku panggil tadi pun kau macam taknak layan je . So aku jerit lah . Kau jangan la marah , nanti tak comel " pujuk Sebastian .

" haaa yelah kau ni . Apa hal yang kau panggil aku ni ? Nak makan pon tak senang " tanya Eve sambil makan sandwich tuna itu dengan berselera . Slice kedua sandwich itu dihabiskan ' rasa sedap pula sandwich . Siapa yang buat ? Rasa macam kenal ' . Slice ketiga diambil diletakkan dalam piring

" aku nak cakap . Aku dah kena pergi dah petang nanti . Flight aku dalam jam 5 " terang Sebastian . Mata Eve membulat . Sandwich dalam mulutnya ditelan paksa .

" what ! Are you serious ? ! Gila ke kau ? Kau baru je ada kat sini . Takkan nak pergi da ? " tanya Eve terkejut

" banyak la kau sekejap . Aku dah hampir sebulan kat sini lagipun duty call . Aku tak leh buat apa . Kalau kau rindu aku , just give me a call . Okay ? Princess ? " jawab Sebastian . Eve hanya memgangguk . Sarapan yang tergendala dihabiskan .

*****

Robert pov .

Aku hanya memerhatikan dua orang anak muda ini sedang bersarapan . Aku berasa pelik kerana Alphonse tiada untuk bersarapan . Selesai saja cik muda makan , aku ingin mengangkat piring dan cawan tapi dihalang lembut oleh gadis itu .

" takpe la . Eve boleh angkat sendiri "

Aku masih berkeras untuk mengangkat piring itu . Eve akur lalu mengekori aku menuju ke ruang memasak rumah agam itu . Kelihatan maid dan tukang masak sedang membuat kerja masing-masing . Ada juga yang sedang duduk bersembang dan membuang masa dengan makan gaji buta . Ternampak saja Cik muda berada di ruang masak itu . Apa lagi semuanya kelam-kabut kononnya sedang membuat kerja . Ada juga yang hampir terjatuh ketika berjalan menuju ke ruang makan . Aku dan Eve hanya ketawa . Aku menuju ke sinki lalu piring tadi di dalam nya . Apron yang tergantung dipakai dan diikat dengan kemas . Aku lihat Eve juga  mencapai apron lalu dipakai .

" Cik Alexander ? Apa yang cik cuba nak lakukan ni ? " tanya aku . Semua maid dan tukang masak sudah memandang ke arah kami .

" tengah nak tolong Uncle basuh semua ni " jawab Eve lalu menunjukan longgokkan pingan mangkuk , cawan dan segala perkakas lain .

" It's okay . Don't worry . Uncle boleh buat semua ni " tolak aku lembut

" Ala . Takpe la . Lagipun nanti Eve bukan buat apa-apa pun . Uncle tak sepatutnya buat kerja mencuci itu . Sebaliknya hanya kena duduk je memandangkan Uncle yang jaga Eve dari kecil " mata Eve melirik ke arah maid dan tukang masak tadi .

" hmn . Cik Alexander . Biar saya yang basuh . Nanti habis kotor pula baju cik " ujar seorang maid tertera nama Samose .

" Takpe lah , Samose . Aku masih hormat pada orang tua dan takkan biarkan dia buat semua kerja seorang diri " kata Eve tegas

Sweet RevengeWhere stories live. Discover now