Selepas perjumpaan pertama dengan Rayyan , Eve sering berjumpa dengan lelaki itu tak kira ke mana saja dia berada pasti akan serempak dengan lelaki annoying ni . Jika dikatakan kebetulan , sesungguhnya gadis bernama Eveline Alexander tidak percaya pada kebetulan dalam setiap perjumpaannya . Tiba satu hari , Eve telah dipanggil untuk meeting dengan seorang ahli koperat yang agak disegani . Dari pandangan rakan sekerjanya , Ahli koperat kali ni seorang lelaki muda yang telah mencapai tahap tertinggi dalam perniagaannya . Masih bujang dan kacak . Itulah membuatkan Eve ketawa terbahak-bahak .
Pada pandangannya tak mungkin yang seorang lelaki dapat capai semuanya dalam usia muda . Tak mungkin . Kereta yang dipandu masuk ke sebuah Cafe di tengah bandar . Setelah meletakkan kereta , Eve keluar sambil membawa beberapa dokumen penting ditangan . Dia berjalan sedikit laju tapi akibat heelsnya tinggi , dia hampir terjatuh namun sempat disambut seseorang . Dokumen yang dipegang terjatuh . Lelaki itu memegang pingang Eve kemas . Mereka bertentang mata beberapa saat sebelum bunyi dari telefon bimbit lelaki itu mematikan lamunan mereka . Pegangan tangan lelaki itu dilepaskan . Eve mencangkung lalu mengutip semua dokumen dan fail yang berterabur di atas lantai . Lelaki itu membuka cermin mata hitamnya lalu memandang Eve lalu tersenyum . Lelaki itu menghulurkan tangan untuk bersalam dengan Eve . Eve memandang dia sambil berkerut .
" Samuel Fishbach " ujar lelaki itu
" hmm what " Eve terpinga-pinga
" my name " ujar lelaki itu lagi sebelum tersenyum
" ouh Eve Luspyna " perkenal Eve pula
" nice to meet you , my lady . Anyway you look gorgeous " puji lelaki itu
" thanks gotta go , bye " kata Eve sebelum berlalu masuk ke dalam lif yang sedia terbuka ' baik aku lari dari lelaki playboy tu , kalau tak susah nanti '
Pintu lif terbuka lalu Eve keluar sambil memegang semua dokumen . Seorang lelaki separuh abad melambai ke arah Eve . Eve melambai kembali .
" hey Eve . You're late . Dia orang da tunggu tu . Cepat-cepat " kata lelaki itu sambil menarik tangan Eve .
" haha Mr. Oska . Sabar dulu , saya dah sampai kan . Mana dia " tanya Eve
" sorry Sir . Ni Eve . Dia akan attend meeting untuk hari ni " terang Mr. Oska
" hello gentlemen " sapa Eve tersenyum manis kepada tiga orang lelaki muda dihadapannya . Salah seorang dari mereka memakai cermin mata hitam sambil memeluk tubuh
" okay Eve . I have to go . Urgent matter . Meet you later okay ? " ujar Mr. Oska sambil berlalu pergi .
" Alright gentlemen , shall we start the meeting ? " ujar Eve mengeluarkan beberapa fail dan dokumen .
Penerangan panjang lebar mengambil masa hampir 2 jam , memenatkan Eve
" ni sahaja yang mampu kami tawarkan . Jadi tuan , adakah tuan berminat untuk berlabur dalam syarikat kami ? " tanya Eve kepada lelaki itu .
" saya rasa ni adalah peluang yang baik memandangkan semua yang ditawarkan menepati ciri-ciri yang kami mahukan " ujar seorang lelaki .
" saya pun rasa begitu juga " sokong seorang lelaki lain . Lelaki yang memakai cermin mata hitam itu hanya mengangguk beberapa kali .
" jadi boleh la sain kontrak dengan segera " kata Eve sambil mengeluarkan satu dokumen penting
" memandangkan meeting ni dah berjaya boleh la kita lunch di sini . Dah masuk waktu lunch hour ni " ujar lelaki bercermin mata hitam
" maaf tuan . Saya dah berjanji untuk makan dengan isteri saya jadi saya terpaksa pergi sekarang " terang rakannya .
" okay Raymond . You can go . Anyway say hi to your wife " ujar lelaki bercermin mata kepada lelaki yang dipanggil Raymond . Raymond mengangguk sebelum berlalu pergi .
" Sky . Kau kena lunch dengan aku . Jangan nak lari pulak " ujar lelaki bercermin mata hitam itu lagi .
" okay , Miss Eve . Right ? Why dont you join us lunch today lagipun dah masuk waktu lunch kan ? " ujar lelaki bernama Sky
" hmn sure " jawab Eve sepatah
" anyway , bos . Tu bukan Emily ke ? " tanya Sky merujuk ke satu sudut seorang gadis memakai baju baby T-shirt dan skirt pendek menampakkan pehanya yang putih gebu . Penampilan yang akan menarik perhatian siapa saja yang memandang . Gadis itu berjalan ke arah meja Eve berada dengan gaya seperti ala-ala model . Sebelum dia berhenti lalu memeluk lelaki yang bercermin mata . Tindakan itu membuat Eve sedikit tersentak namun cuba mengawal riak wajahnya .
" baby . I miss you " ujar gadis itu manja .
" apa you buat kat sini ? " tanya lelaki itu bercermin mata itu dingin
" I datang nak jumpa you la . Mana lagi " jawab gadis itu . Satu ciuman singgah di pipi lelaki itu
" can I da cakap . Kita takde apa-apa hubungan " terang lelaki itu tenang
" apa maksud you ? Takkan you nak tinggalkan I macam tu je ? " tanya gadis itu lagi
" da la Emily . Aku muak dengan lakonan kau ! Sebelum aku mengamuk , baik kau pergi dari sini " jawab lelaki itu dingin
" apa masalah you ni ! Haa tak cukup ke apa yang I da bagi kat you . Kenapa you berubah macam ni sekali ? " tanya gadis bernama Emily itu dengan nada suara yang dinaikkan . Beberapa pasang mata menoleh ke arah meja Eve membuatkan Eve sedikit malu dipandang begitu . Emily perasan akan kehadiran Eve
" ouh I dah tahu kenapa you berubah . Sebab perempuan ni kan ! Betul tak ! Hey perempuan , kau tahu tak kau tengah nak rampas siapa ? Dia ni tunang aku tahu tak ! Bodoh " jerkah Emily . Eve hanya berdiam diri
" apa masalah kau nak marah Eve haa ? ! " jerkah lelaki itu sudah berdiri dari kerusinya . Eve pantas menarik hujung kot baju lelaki itu sebelum lelaki itu kembali duduk .
" miss Emily ? Right ? " tanya Eve . Emily diam sambil memeluk tubuh .
" kenapa cik Emily datang serang saya ? Apa yang saya dah buat pada cik ? " tanya Eve tenang
" kau tanya aku ! Kau tanya apa yang kau dah buat ? ! kau bodoh . Kau tahu tak lelaki ni bukannya nak sangat kat kau . Kau yang perasan . Dia nak berseronok je dengan kau lepas dia puas , kau kena buang macam sampah . Kau tahu tak . Sedar la diri tu sikit " ujar Emily panjang . Eve hanya ketawa
" hey miss , kalau pun apa yang awak cakap tu betul , apa kena mengena dengan awak ? Awak siapa pada dia ? " sindir Eve . Sky tersenyum sinis pada Emily .
" dia ... Dia ... Kau tak payah sibuk ! Kalau kau nak berkeras sangat . Hahaha amik la dia . Aku tak kisah lagipun kalau kau amik means kau amik ' bekas ' aku . Lain lah kalau kau jenis yang tak kisah " sindir Emily tajam . Eve hanya berdiri di hadapan Emily lalu dipandang mata gadis itu dalam-dalam sebelum berkata
" well kalau betul dia bekas awak . Saya tak kisah sebab setakat ni he treat me like a princess . Dan aku suka macam tu . Better jaga your boy elok-elok mana tahu dia akan tinggalkan kau juga sebab perangai kau ni , kan Samuel " lelaki yang melanggar Eve tiba di meja mereka sambil membawa dua minuman . Dia yang terpinga-pinga hanya mengangguk . Emily bengang lalu beredar dari meja Eve diikuti Samuel .
" wow . Betul ke ni awak Eve ? " ujar lelaki itu , cermin mata ditanggalkan lalu tersenyum ke arah Eve . Eve terdiam . Darah panas menyerbu ke muka Eve ' alamak , itu Rayyan ' Eve hanya memgigit bibir menahan malu
" so betul ke awak akan buat apa saja as long I treat you as my queen " tanya Rayyan lagi .
" so will you be my girl " sambung Rayyan . Suara dikeraskan tanda dia benar-benar serius . Sky yang berada ditengah-tengah mula risau
" woo guys . Apa semua ni ? Kau Rayyan , kau kenal ke siapa Miss Eve ni " tanya Sky
" lebih dari kenal , cepat lah Eve . Be my queen " tanya Rayyan lagi . Setelah lama berdiam Eve berkata
" kau jangan nak mengarut lah . Gila ke ? "
" aku mengarut . Mestilah . Gila ? Aku gilakan kau " jawab Rayyan sambil menyandar pada kerusi . Tangan disilang ke badannya
" stop the nonsense . Aku taknak dengar apa-apa lagi " jawab Eve kasar sambil tangannya lincah mengemas semua dokumen lalu bangun beredar dari meja Rayyan . Eve masih dapat dengar dengan jelas ayat yang diucap oleh Rayyan
" hey Eveline Luspyna . I'll make sure you're mine . Only me . Okay sayang bye . See you in monday "

ANDA SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge
RomanceSeorang gadis jutawan bernama Eve Alexander yang hidup dengan ceria dan sempurna bertukar apabila kedua ibu bapanya telah dibunuh pada 13 tahun dahulu . Ditambah pula dengan kejadian yang menimpa gadis itu dan rakannya , Alphonse ketika mereka berum...