Bab 43

41 2 0
                                    

Eve hanya memerhatikan buah catur yang disusun di atas papan catur . Posisi buah caturnya merupakan rancangan serangan yang akan dilakukan . Pelan serangan ini selalu dibiarkan di biliknya kerana dia pasti ' Alphonse ' tak mungkin akan faham posisi buah caturnya itu .

Pintu biliknya diketuk perlahan . Raffael masuk sambil membawa iPadnya . Pintu bilik Eve ditutup rapat dan dikunci . Pakaian doktornya telah dibuang bagi menghilangkan bukti namun bom itu masih hidup cuma tidak akan meletup buat masa ini kerana disekat oleh alat tambahan buatannya sendiri .

" kau ada jumpa apa-apa ke Raffa ? " tanya Eve sambil duduk di katilnya .

" setakat ni aku tak jumpa apa-apa yang pelik pasal tempat tu . Orang suruhan dia pun tak ramai . Aku rasa dia train org suruhan dia kat tempat lain . Tempat yg ni digunakan untuk menyiksa banduan je " jawab Raffael panjang sambil menunjukan rakaman camera dalam tempat itu di iPadnya . Eve hanya mengangguk perlahan .

" kau taknak tanya apa-apa lagi ke ? " kata Raffael membuatkan dahi eve berkerut

" tanya apa-apa ? Tanya apa ? " jawab Eve bingung

" ala . Apa-apa lagi selain pasal war ni " balas Raffael lagi

" tanya apa benda kau ni . Straight to the point la . Aku bukan faham kan kalau kau cakap tapis-tapis macam ni " arah Eve .

" aku cuma pelik . Kau tak tanya pasal Alphonse pun kat aku . Alphonse tu kan penting bagi kau . End up kau tnya aku jumpa apa-apa tak ? Alphonse macam mana ? Kau tak fikir ke psal dia ? " tanya Raffael panjng . Eve ketawa sambil berbaring .

" kau nak tahu kenapa aku tak tanya pasal dia kat kau ? " tanya Eve . Raffael mengangguk

" ianya sebab Alphonse Mickealis yang aku suruh kau rawat tu . Seorang yang kuat . Aku tahu dia akan survive . Dia mesti . Dia ada janji yang dia belum tunaikan lagi jadi dia tak boleh mengalah lagi . Thats why I know he still alive " ujar Eve perlahan .

" sebab tu kau suruh aku pergi sana selamatkan Allan je bukan Alphonse . Baru aku faham " kata Raffael . Wajah Eve dipandang dalam

" kau mesti sayang giler kat dia kan ? Sebab tu kau tahu semua benda pasal dia " ujar Raffael lagi . Wajah Eve bertukar kemerahan .

" kau jangan merepek la budak ! Kau da settle kan . Takde apa lagi nak bincang kan . Kau keluar sekarang " balas Eve sambil membaling satu bantal ke arah Raffael . Raffael hanya ketawa mengekek sebelum berlalu keluar dari bilik Eve . Dia sempat mengusik gadis itu lagi sebelum menutup pintu

" cepat-cepat la kahwin . Boleh lah aku dapat anak sedara cepat . Boleh train dia macam-macam hahaha bye "

Eve hanya merenung ke arah siling biliknya . Fikirannya melayang memikirkan serangan yang bakal dilaksanakan . Tiba-tiba Eve tersenyum perlahan . Lebih kepada senyuman membunuh .

' its a big war . Gonna be a little bit messy , hahahahah '

Pintu bilik Eve diketuk sebelum Alphonse menjenguk disebalik pintu .

" yes Al ? " tanya Eve . Sebuah fake smile diberikan

" aku cuma nak cakap . Aku dah buat dinner . Fav kau tau . Jom lah makan " jawab Alphonse

" Fav aku ? Apa yang kau masak ? " tnya Eve lagi

" adalah . Secret . Jom la turun . Mesti kau suka " jawab Alphonse lagi . Tangannya cuba mencapai tangan Eve namun tindakan drastik Eve menarik tangannya membuatkan Alphonse terdiam . Riak wajahnya berubah

" hahaha Al . Aku tak siap-siap lagi . Kau turun dulu la . Aku nak mandi . Nanti aku turun . Okay ? " ujar Eve dengan suara yang sengaja dilembutkan . Riak wajah Alphonse kembali seperti biasa sebelum beredar

Eve menghembuskan nafas lega ' Nasib baik tak kantoi kalau tak , habis bocor rahsia aku ' . Eve segera ke shower room untuk membersihkan diri sebelum turun makan malam sempat dia memandang sekilas kedudukan buah caturnya . Strategi dah diatur . Rancangan yang sempurna . Tinggal nak laksanakan je .

' just wait and see '

Ace , Edward dan Shone turun bersama ke meja makan . Kelihatan Alphonse dan Raffael sedang menyediakan makanan . Edward tidak dapat menahan rasa benci bila memandang muka Alphonse . Raffael segera menarik Edward ke dapur . Ace dan Alphonse hanya memandang mereka dengan perasaan bingung .

" hey brother ? What do you think you are doing ? " tanya Raffael

" wht r you talking abt ? I dnt understand . " jawab Edward berpura-pura

" I know you too well brother . But please brother , for the sake of our plan . you have to endure it . Okay ? " ujar Raffael lagi . Edward mengeluh

" susah la Raffa . Ingat senang ke nak pura-pura suka pada si sial tu . Aku benci betul kat dia sampai nak tengok muka dia pun aku tak boleh . Apa yang aku patut buat , Raffa ? " jawab Edward

" I know . But you have to . Takkn nak biar semuanya jadi sia-sia . Lagipun Eve nak fight habis-habisan . Tak boleh ada yang terlepas lagi da . Ni akan jadi the greatest war ever and its mybe our last fight . I hope you understand our situation " kata Raffael lgi . Edward berfikir seketika sebelum mengangguk .

" yeah . You r right . Thanks God . I have you as My brother . Stay with me forever okay ? " kata Edward sambil menepuk bahu Raffa perlahan dan beredar ke meja makan dengan wajah santai .

Raffael hanya memerhatikan abangnya sebelum berkata " I wish I have more time with you , dear brother "

Entah kenapa , dia dapat rasakan yang masa dia dengan abangnya amat singkat . Perasaan yang tak dapat diluahkan .

Sweet RevengeWhere stories live. Discover now