Bisakah

842 77 3
                                    

Mentari pagi menembus masuk melewati jendela kecil tanpa gorden itu yang menusuk matanya memaksanya untuk kembali memulai hidup.

Kenapa tuhan tak pernah mengabuli keinginannya?keinginan yang sangat ia inginkan, mati. Tidak ada lagi keinginan untuk hidup, kehidupan yang terus berjalan di kerasnya dunia, kehidupan yang menyiksa batinnya.

Menghela nafas dan beranjak dari kasur mengambil sekantung makanan dan memberi kucingnya makanan dan sedikit mengelusnya.

"Tetaplah hidup untukku, jika pun nanti aku sudah tiada tetaplah hidup, dan semoga kau menemukan tuan yang lebih bisa mengurus dan menyayangimu lebih dari aku"lirihnya.

kemudian dirinya beranjak dari sana dan pergi ke toilet kecil yang ada diluar. Air yang dingin terasa menembus kulitnya, setelah dirinya membersihkan diri lalu masuk kembali ke kamarnya memakai hoodie yang selalu ia pakai hoodie hitam kebesaran...yaa itulah dia.

Melihat dirinya dikaca ia sedikit melamun disana melihat dirinya sendiri di pantulan itu.

"Kenapa kau masih hidup?" Ujarnya.

Setelahnya ia menutupi kepalanya dengan topi dan kupluk hoodienya yang sedikit menutupi wajahnya,kemudian membawa tas yang selalu dirinya bawa. Menunduk dan keluar meninggalkan rumah itu.

Berjalan di keramaian kota dengan lalu lalang kendaraan yang sibuk dengan pekerjaan tidak memperdulikan sekitarnya.

Dirinya terus berjalan menyusuri kota berjalan tanpa arah ntah kemana kakinya melangkah, kembali menghela nafas lagi dan lagi dirinya kembali ke tempat ini.

Sungai besar yang ada dipinggiran kota, tempat yang membuat dirinya sedikit tenang. Dirinya duduk disebuah kursi di dekat pohon besar...tempat yang tak pernah ia lewatkan.

Melihat kearah depan, aliran sungai yang deras membuat suara air yang menenangkan. Melihat lalu lalang orang yang berjalan melewatinya bercanda dengan orang di sampingnya atau pun sibuk dengan tas besar dan handphone mereka.

Kapan terakhir kali aku tertawa lepas seperti itu,batinnya.

Mengeluarkan buku kecil yang ada di tasnya dan pulpen, jemarinya mulai membuka lembaran itu dan mulai menulis beberapa kata di dalamnya.

23 Maret 2021

Lagi dan lagi diri ini kembali membuka buku kecil ini, menulis cuitan dari fikiran yang terus berkecamuk di dalam diri. Ntah sampai kapan buku ini akan terus ditulis ntah sampai kapan buku ini akan berakhir menceritakan diri yang hina ini.

Akankah ini tulisan terakhir dan halaman terakhir yang aku tulis?tidak ada lagi yang aku kerjakan di dunia ini terlalu kejam bagiku tinggal disini, tidak ada yang mendengarkan juga tidak ada yang memperdulikan.

Manusia sepertiku yang tak pantas bahagia ini berhak lenyap dari sini. Batin yang lelah dengan semua keadaan...bahkan aku sangat membenci diriku sendiri.

Bisakah diri ini tetap hidup?

Bahkan diri ini sudah tak sanggup lagi hidup di dunia yang keras dan hati yang mati rasa, keinginan mati yang terus muncul di otakku...aku sangat ingin melakukannya sedari lama tapi ntah kenapa sampai saat ini aku masih bernafas sampai detik ini.

-B

Menutup kembali buku itu dan memasukkannya ke dalam tas sembari beranjak dari tempat itu, tak lama dirinya berjalan dan tak sengaja dirinya menabrak seseorang yang membuat tasnya jatuh ke tanah.

Dengan topi dengan wajah yang menunduk dirinya dengan cepat mengambil tas itu tanpa menoleh sedikitpun pada orang yang ia tabrak.

"Sorry" ucapnya.

•••

Siapa ya kira kiraa? Hahaha

Happy reading guys. Enjoy!!

Hitam Putih  | Bible x Build Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang