khawatir

262 32 5
                                    

Seringkah kita merasa khawatir secara tiba tiba tanpa alasan yang jelas? Bahkan rasa khawatir itu membuat kalut diri kita, tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi atau yang akan terjadi sekalipun.

Kini di meja makan itu sudah tertata rapi, makanan yang keduanya beli sebelum pulang ke rumah, keduanya duduk di meja itu dan mulai melahap makanannya.

Tak ada suara apapun selain sendok dan piring yang saling bergesekan, di sela sela makan itu.

"Oh iya, soal pekerjaan yang waktu itu kita bicarain...gua udah dapet satu lowongan ga jauh ko dari sini"

Bibble membuka percakapan itu di tengah tengah makan malam mereka, mendengar itu build merasa antusias terlihat senyuman tersungging di bibirnya.

"Kerja apa bib?"

"Kayak tempat nongkrong gitu...lebih tepatnya sii caffe, tempat itu punya papa temen gua...dan kebetulan gua deket sama keluarga dia apalagi papanya, jadi lo gaperlu khawatir gua bakal urus semuanya buat lo"

Build mengangguk anggukkan kepalanya mendengar penjelasan pria itu, dirinya tersenyum ke arah bible dan mengucapkan terimakasih.

"Biu...gua mau minta izin" timpal bibble lagi.

Build menghentikan kegiatan makannya dan menoleh ke arah bibble.

"Kenapa?"

Bible menaruh sendoknya, mengambil gelas yang berisi air lalu meneguknya.

"Eumm..besok gua mau mastiin skripsian bareng temen gua..." dirinya sedikit berdehem.

"..sama azilla cewe yang waktu itu"

Terlihat dari tatapan mata build yang tidak suka kala dirinya mendengar nama cewe itu, lalu dirinya melanjutkan makan tanpa menoleh ke arah pria di hadapannya.

"Jangan marah dulu biu, ga sama dia doang ko, ada satu lagi temen gua cowo juga ikut...gapapa ya?" Jelasnya dengan hati hati.

"Jam berapa? Dimana ngerjainnya?"

Build tak mengalihkan pandangannya dan tetap fokus makan, suara sedikit ketus, walaupun begitu dirinya merasa khawatir pada pria itu.

"Sepulang kuliah... di rumah temen gua yang cowo, gajauh ko dari kampus, gua juga gaakan lama..sorenya gua pulang dulu ko ke rumah" Mohon bible.

Build menghela nafas, dirinya menyuapkan makanan terakhirnya.

"Ya gua gabisa larang, toh ini juga buat kuliah lo dan gua gabisa larang itu"

"Tapi..gua khawatir sama lo, akhir akhir ini lo kurang tidur...liat kantung mata lo, jangan terlalu cape lo harus jaga juga kesehatan lo, kesehatan itu penting tau"

Melihat build yang mengomel padanya seperti ini mengingatkan dirinya pada sang ibu, bible menyunggingkan senyumnya terkeukeuh pelan.

Build yang melihat respon seperti itu, mengeryitkan dahinya.

"Kok malah ketawa? Gua serius tau, kalo lo kenapa napa gimana?" Decaknya kesal.

Bible menggelengkan kepalanya, berdiri dari tempatnya lalu berjalan ke arah build, mengambil kursi yang ada di pinggirnya kemudian duduk mengarah pada build.

Bible menggenggam tangan build, mengelus tangan itu lembut lalu tatapan mereka saling bertemu.

"Gua gapapa biu, gua cuma kecapean dikit kok."

"Dikit?nanti kalo makin parah gimana? Gua takut asma lo kambuh lagi...gua taku--"

Tangan bibble bergerak menutup mulut build agar pria itu berhenti untuk mengoceh padanya.

Hitam Putih  | Bible x Build Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang