bibble pov - 2

344 35 0
                                    

Hari itu seharian hujan, bibble berjalan menuju dapur berniat untuk memasak sesuatu disana, dan kebetulan dirumahnya tidak ada bahan makanan apapun dirinya berniat untuk pergi ke supermarket setelah hujan reda untuk membeli keperluan dirinya makan.

Tadinya bibble memutuskan untuk mengendarai mobilnya tapi, mengingat hari ini seharian hujan jalanan tentunya pasti becek. Jadi dirinya berniat untuk berjalan kaki saja.

Tak lama, hujan pun reda, bibble sudah bersiap siap untuk pergi menggunakan kaos panjang yang tidak terlalu tebal tanpa tambahan apapun dan celana panjang. Karna dirinya hanya akan pergi sebentar, pikirnya.

Ia menyusuri jalan disana, sedikit sepi memang tapi itu tak membuatnya takut. Bibble terus berjalan menyusuri jalanan itu dan tak lama dirinya sampai di tempat tujuannya.

Tempat itu tak terlalu padat pengunjung, mungkin karna sehabis hujan jadi orang orang memilih untuk tetap berada di rumah.

Bibble mulai mengelilingi area, untuk melihat bahan bahan dapur apa yang sekiranya akan ia masak nanti, lama dirinya memilih kemudian matanya tak sengaja melihat seseorang yang sepertinya ia kenal.

Dirinya mulai menajamkam penglihatannya, dirinya memastikan agar apa yang ia lihat itu benar, dirinya sedikit mendekat ke arah sosok itu berdiri.

"Apa yang dia lakukan?mencuri?"lirihnya.

Tak lama orang tersebut berlalu dari tempat itu, benar saja dugaannya. Bibble mulai mengejar pria itu dan menahan lengannya.

"Biar gua yang bayarin"ucapnya.

Benar saja ketika orang itu berbalik, dia adalah build.

Setelah membayar bibble tak melihat build berada di tempatnya tadi, dirinya mulai keluar dan mendapati build disana. Dirinya mulai menghampiri pria itu.

"Biu lo kenapa sii jadi gini"tanya bibble, dirinya benar benar tak menyangkan dengan semua ini, apa build selalu melakukan ini?pertanyaan itu terus muncul di benaknya.

"Gua yang seharusnya nanya ke lo, kenapa lo selalu ganggu gua...kenapa lo muncul lagi dikehidupan gua, ga cukup buat lo nyakitin gua?!!"sentak build.

Bibble terdiam, dirinya masih tidak bisa mencerna ini semua, semuanya terjadi begitu saja. Kenapa saat itu dirinya harus meninggalkan build, kenapa dirinya tak menolak saja tawaran orang tuanya agar tetap disana.

Tapi, penyesalan itu tak berarti untuk sekarang, semuanya telah terjadi, terlalu banyak kejadian yang dirinya tak tahu.

Pertengkaran itu terus terjadi, adu mulut itu terus memanas, di tengah dinginnya udara malam, disisi jalan keduanya masih berada disana.

Rasa sesak mulai menjalar dari tubuh bibble, dinginnya udara malam seperti mencekik dirinya, asmanya mulai kambuh kembali, tapi bodohnya rasa itu ia tahan.

Ia bertahan mati matian, menahan rasa sakit di dadanya, adu mulut itu masih berlanjut. Dan ditengah berdebatan itu build berjalan ke tengah jalan, yang membuat dirinya syok dan mengejar pria itu, untuk membawanya ke pinggir jalan.

Untungnya dia tepat waktu, dirinya berhasil membawa build ke tepi jalan, tapi sayangnya ia yang menahan tubuh build untuk tidak mengenai aspal, dirinya menahan tubuh build yang berujung dirinya terbentur cukup keras ke tanah.

Dirinya masih sadar, melihat build baik baik saja, darah segar keluar dari tangannya karna mengenai batu yang berada disana, bersamaan dengan itu dirinya sudah tak tahan menahan rasa sakit di dadanya.

Pandangannya mulai kabur, tak lama semuanya menjadi gelap. Bibble terbangun dari pingsannya, hal pertama yang ia rasakan adalah pusing yang teramat sangat.

Ia mulai melihat ke sekelilingnya sepertinya dirinya sedang berada di rumah sakit, tunggu, siapa yang membanya kemari? Dirinya mulai menyadari, jika disana ada seseorang yang sedang tertidur di pinggir ranjangnya.

Dia yang bawa gua kesini?batinnya.

Bibble ingin menggerakan kedua tangannya, ternyata tangan kanan susah untuk di gerakan dan sangat sakit, ditangannya pun terbelit perban putih.

Tangan kirinya mulai mencoba meraih tangan build, hal pertama yang ia rasakan adalah tangan itu dingin, bibble mencoba memberi kehangatan pada tangan itu dengan mengelusnya pelan.

Dirinya melihat di pergelangan tangan pria itu, terdapat luka sayatan dan darah yang mengering. Bibble menghela nafas.

"Lo ngelakuinnya lagi"lirihnya.

Tak lama, build terbangun mata keduanya saling bertemu, terlihat dari matanya yang sayu dan sedikit merah, pasti dirinya kelelahan.

Melihat mata itu, bibble kembali mengingat kejadian malam itu, dirinya tak sengaja menampar pipi build cukup keras, dirinya tak sadar menampar build dirinya pun syok kenapa dia bisa melakukan itu.

Rasa bersalahnya kembali hadir, tak seharusnya ia melakukan itu, tak seharusnya juga ia beradu argumen dengan pria di hadapannya itu, harusnya ia lebih mengerti dan bisa menenangkan build kala itu, bodoh..sungguh bodoh.

"Bib maaf"ujar build yang menyadarkan dirinya dari lamunannya.

"Kalo ngomong itu liat muka lawan bicara bukan nunduk kaya gitu, ga sopan"balas bibble dengan suara lemas.

Build mulai mengangkat kepalanya melihat ke arah dirinya yang juga menatapnya. Mata itu selalu bisa membuatnya tenang.

"Maaf"ucap build lagi.

Lagi lagi bibble tersenyum mengelus lengan itu dengan lembut. Pasalnya dirinya juga salah dalam hal itu, yang bisa jadi membuat semua kejadian ini terjadi.

"Ngga itu bukan salah lo ko, gua juga salah udah nampar lo"balasnya, sembari terus mengelus tangan itu.

"Tapi....gua yang nyebabin ini semua terjadi, gua yang gabisa kontrol emosi gua sendiri, gue yang ud--"

Ucapan build terhenti kala bibble menarik lengan itu dan memeluk tubuh build, build tak melepaskan pelukan itu sejenak keadaan menjadi hening.

Bibble sudah tak tahan ingin memeluk pria di hadapannya ini, ingin memberinya kehangatan, memberi pria itu ketenangan. Dirinya tersenyum kala build tak memberontak darinya.

"Gua gapapa ko, selama lo disini nemenin gua...gua bakal baik baik aja"ujarnya masih dalam pelukan itu.

"Jadi gue harus nemenin lu selama di rumah sakit gitu?"tanya build sambil melepaskan pelukan itu.

Bibble hanya mengangguk.

"Tapi--"

"Gaada tapi tapi, yang udah nyebabin ini kan lo, jadi lo harus bertanggung jawab...lagian disini juga gua gaada kerabat deket selain lo"potong bibble.

Build hanya menghela nafas memang benar dia yang menyebabkan ini semua, maka dirinya harus bertanggung jawab akan hal itu.

"Tapi...gua harus pulang dulu ngasih kucing gue makan sekalian bawa baju buat ganti"ucap build sambil beranjak dari kursi itu mengambil tasnya.

"Tunggu, lo punya kucing?ko gua galiat"ucap bibble bingung, pasalnya sewaktu dirinya pergi kerumah build, dirinya tak melihat seekor kucing disana. Apa dirinya yang kurang teliti?

"Lu nya aja yang buta"balas build ketus.

Sebelum dirinya membuka pintu itu bibble memanggilnya.

"Biu...jangan lupa obatin tangan lo juga"ucapnya.

"Berisik lo"ucap build berjalan keluar meninggalkan bibble sendirian di ruangan itu.

Bibble hanya tersenyum melihat kelakuan pria itu. Dirinya senang bahwa build yang akan menjaganya, yaa...meskipun dengan sedikit paksaan.

••••

Inii last yaa

Hitam Putih  | Bible x Build Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang