Beberapa hari bibble dirinya dirawat di rumah sakit, selama itupun build selalu menemaninya...merawatnya dengan baik sampai hari ini bibble sudah di bolehkan untuk pulang.
Selama kecelakaan itu bibble tidak masuk kuliah sampai dirinya sembuh, papa nya lah yang mengurus itu semua...orang tua bibble sudah mengetahui apa yang terjadi kepada bibble.
Awalnya kedua orang tua bibble khawatir tapi dirinya pun memberi tahu kalo build lah yang menjaganya, tapi bibble tak memberi tahu bahwa build yang bersalah akan apa yang terjadi padanya.
Masih di area rumah sakit kini keduanya keluar dari rumah sakit itu, dengan build yang menuntun bibble berjalan ke arah mobil yang terparkir diluar rumah sakit.
Bibble diberi fasilitas motor, mobil dan rumah oleh kedua orang tuanya selama ia tinggal disini, dirumah yang cukup besar bibble tinggal seorang diri.
Selama perjalanan dari rumah sakit tak ada percakapan antara mereka yang membuat keduanya sedikit canggung.
"Dimana rumah lo?"ucap build membuka percakapan, yaa build lah yang membawa mobil itu...ketika kedua orang tuanya masih bersama ayah nyalah yang mengajarinya.
Bibble memberitahu dimana ia tinggal, sebelum keduanya sampai di rumah itu bibble berkata ingin ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli kebutuhan makanan di rumahnya.
Tak lama pun build memarkirkan mobil itu. Keduanya turun dari sana, awalnya build melarang bibble untuk ikut bersamanya tapi bibble tetap memaksa untuk ikut masuk ke dalam.
Keduanya mulai masuk ke dalam melihat sayur sayuran yang ada disana, kemudian membeli beberapa bahan makanan dan beberapa snack untuk stock cemilannya.
"Ada lagi ga?"tanya build.
"Gaada kayanya udah semua"balas bibble.
Build mengangguk keduanya berjalan menuju kasir dengan build yang mendorong troli belanjaannya, terlihat antrian disana cukup panjang ntahlah mengingat ini adalah hari weekend jadi banyak orang pergi berbelanja.
Sebenernya build tidak suka jika dirinya berada diantara keramaian seperti ini rasanya dirinya ingin segera pergi dari tempat itu, tapi mengingat bibble dengan tangannya yang seperti itu dia mengurungkan niatnya.
15 menit keduanya menunggu antrian itu, dan kini keduanya telah membayar belanjaan itu dan berlalu keluar dari sana.
Ketika keduanya sedang berjalan keluar tak sengaja bibble menabak seorang pria dengan perawakan pria itu memakai jas dan agak tinggi.
"Bib lu gapapa?"tanya build cemas.
Bibble tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Maaf saya tak sengaja"ucap pria di hadapannya.
Build merasa kenal dengan suara itu,kemudian dirinya mendongak melihat ke arah pria tersebut. Dirinya tak bisa berkata apapun ketika melihat siapa yang ada dihadapannya.
"Build?"tanya pria itu.
"Om?"ucap bibble.
Pria itu adalah ayah build, yang selama ini meninggalkan dan menelantarkan dirinya sampai membuat build depresi kini muncul lagi di hadapannya.
Bibble melihat di sisi pria itu berdiri seorang wanita yang sepertinya umurnya di bawah ayah build sedang menggandeng tangan pria tua itu.
Bibble melirik kearah build yang sedang menunduk, melihat tangan pria itu yang menenteng barang belanjaan dengan erat.
Tak lama build pergi begitu saja meninggalkan ketiga orang yang ada disana dengan langkah yang terburu buru.
Kenapa dia harus muncul lagi dihadapan muka gue, batinnya.
Bibble yang masih ditempatnya melihat build yang meninggalkannya lalu dirinya mulai melangkah juga meninggalkan pria itu yang masih memandangnya.
"Biu tungguin gue"ucap bibble mengejar build.
Ketika bibble sudah sampai di depan mobil, kemudian dirinya masuk ke dalam mobil itu dan melihat build yang sudah berada di sana.
Dengan pandangan yang lurus ke depan dan tangan yang memegang erat setir mobil dengan tangan yang sedikit bergetar.
Bibble tau apa yang dirasakan build saat ini, tangan bibble mulai mencengkram lengan build getaran ditangannya semakin menjadi dan mulai terdengar isak tangis dari pria disampingnya itu.
Bibble mencoba menenangkan pria itu dengan mengelus lengannya lembut, tangisan yang tertahan membuat bibble tak tega melihatnya.
Dirinya mulai membawa build kepelukannya menenangkan pria itu dengan mengelus punggungnya, tangisan itu semakin menjadi kala bibble memeluknya.
Bibble merasa bersalah karna dirinya telah meminta build untuk mampir ke supermarket terlebih dahulu.
Build membalas pelukan itu, meremas baju belakang bibble menyalurkan rasa sakitnya yang ia tahan.
"K-kenapa...dia harus muncul lagi di hadapan gue bib"ucapnya masih dengan isak tangis itu.
Seseorang yang membuat dirinya trauma bertahun tahun yang muncul kembali di hidupnya, selama bertahun tahun dirinya mencoba menghapus semua ingatan itu.
Kini memori masa lalu itu kembali hadir di dalam fikirannya, sakit dan takut itu kembali menyelimuti dirinya.
"Biu maaf"ucap bibble.
Tak ada jawaban dari build, dirinya masih menangis di pundak bibble.
"Ini dunia, kita gabakal tau apa yang akan datang dan apa yang bakal terjadi di masa depan maupun sekarang..."
"Apa yang lo alamin dimasa sekarang mungkin ini bakal jadi pelajaran buat nanti lo di masa depan, kita sebagai manusia hanya menjalani skenario tuhan" ucap bibble lagi yang masih memeluk build.
"Tapi...gua dah ga sanggup lagi bib gua udah gakuat ngelakuin ini semua sendiri, rasanya gua yang mencoba ngehapus ingatan masa lalu itu terus muncul di fikiran gua...gua udah bener bener cape bib, gua pengen mat--" ucap build terpotong.
"Ssttt...jangan bilang kek gitu, gua disini gua bakal selalu ada di samping lo selama gua hidup...gua janji"ucap bibble mengeratkan pelukan itu.
"Gue gayakin bisa lewatin ini semua"balas build.
Beberapa saat hening.
"Hmm...you can" balas bibble.
•••
Chapter pertama di tahun 2023 hehe happy reading guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hitam Putih | Bible x Build
Romance"Kedua orang tuaku sudah meninggalkan satu sama lain, kini aku hidup sendiri menghadapi dunia yang keras...aku..sungguh tak sanggup lagi" Jakapan Puttha "Rasa sakit tidak akan terlalu menyakitkan, jika kamu berhenti menghindarinya, juga kita tidak b...