adakah titik terang?

236 28 4
                                    

Kita selalu dapat banyak kesempatan, tapi kesempatan terbaik tidak akan datang dua kali bukan? People can change, jadilah versi terbaik menurut dirimu, kita dapat mengubah nasib selagi kita mau berusaha maka kita dapat merubahnya.

Build berjalan menyusuri setiap lorong rumah sakit itu, berjalan sendiri untuk menuju tempat rawat inap bible, sebelumnya dirinya sudah menanyakan apakah pria itu di pindahkan atau tidak.

Dan apo sendiri dirinya izin pamit untuk ke WC, dan lagi dirinya meminta izin pada build bahwa pacarnya akan ikut menjenguk bible, dan build sendiri tidak keberatan akan hal itu.

Pintu terbuka, matanya melirik ke arah samping menemukan pria itu yang juga menoleh padanya yang sedang di periksa oleh seorang suster, pria itu menyenderkan tubuhnya pada ranjang kasur, bible sudah tidak memakai alat bantu untuk bernafas lagi tapi dirinya masih butuh banyak istirahat untuk sementara waktu.

Suster itu mengatakan jika bible harus makan, dan makanan itu sudah tersedia disana beserta obatnya yang harus bible minum.

Tidak lama suster itu keluar dari sana dan menyisakan mereka berdua di ruangan itu, kakinya berjalan menuju ranjang bible, dan seketika build teringat perkataan apo sewaktu tadi. Sedari tadi pun dirinya telah menyiapkan diri untuk meminta maaf pada bible.

Tangannya mengambil nampan yang berada di meja kecil yang ada didekat situ, mengambil satu suap nasi lalu mengarahkannya pada bible, tapi pria itu tak kunjung membuka mulutnya.

"Makan dul-"

Tangan pria itu menahan lengan build yang mencoba membuatnya makan, terlihat pria itu hanya menggeleng kepalanya dengan lemas, build kembali menyimpan sendok itu pada piring dan menyimpannya kembali pada meja, rasa penyesalan itu kembali hadir dalam fikirannya, haruskah?

"Bib ma-"

"Biu gua cape"

Sebelum menyelesaikan perkataannya, bible lebih dulu memotong ucapan build yang membuat dirinya mengeryitkan dahi tak paham apa yang di ucapkan pria di hadapannya ini.

"Maksud lo?"

"Gua cape bi, gua cape kaya gini terus...penyakit gua selalu bikin orang orang di sekitar gua jadi khawatir dan malah bikin kalian repot...termasuk lo bi.."

"..Gua...gua cape nahan semuanya selama ini, kenapa gua ga mati aja sedari dulu? Ken-"

"Sssttt"

Dengan cepat build mendekat pada bible, kemudian memeluk tubuh lemas itu membawa pada pelukannya, build tak menyangka jika bible akan mengatakan hal itu, satu hal yang bahkan tak pernah dirinya ingin dengar.

Mati, ya mati...kata itu juga menjadi salah satu keinginannya, dan tanpa dirinya sadari pria yang selalu bahagia dan menyemangatinya ternyata juga memiliki luka yang dalam, bahkan ingin melakukan hal sama, apakah dirinya terlalu buta untuk melihat itu semua?

Dan bodohnya build baru menyadari itu semua hari ini, apakah dirinya benar benar terlambat?

"What you say?jangan pernah lagi ngucapin hal itu, gua disini bib"

Build mendekap tubuh pria itu hangat, mengusap punggungnya dengan lembut, bible menangis dalam pelukan build.

"Lu juga sering ngucapin hal itu kan? Kali ini gua juga pengen nyerah biu...lagipula asma gua gaakan pernah sembuh..bagus juga kan kalo gua gaada?gua bisa tenang biu termasuk lo juga.."

"...Dan mungkin dengan gaadanya gua, beban lo gaakan berat dan gaakan mikirin gua lagi biu"

Air matanya sudah tak tertahan, perkataan itu sungguh menusuk hatinya, build mencoba untuk tidak menangis. Tapi sial perkataan pria ini yang tak pernah dirinya fikirkan dan baru dirinya dengar membuat sesuatu dalam diri build hancur.

"Ngga bib, gua ga keberatan sama sekali, gua bakal jagain lo, gua bakal urus lo, tapi tolong jangan pergi...gua butuh lo...gua cuma punya lo, lo satu satunya orang yang gua percaya...nanti kalo lo pergi gua bakal pulang kemana?gaada rumah buat gua pulang rumah yang dimana seseorang nunggu gua buat pulang, dan sesampainya di rumah rasa lelah itu hilang, gua gaakan maafin diri gua sendiri kalo lo pergi..."

"...Tolong bertahan bib"

Siapa sangka orang yang terlihat baik baik saja, orang yang bahkan terlihat ceria, dan mudah tersenyum ternyata menyimpan begitu banyak beban dan luka dalam dirinya, selama bertahun tahun dirinya mengenal bible..pria itu tak pernah mengeluh tentang penyakitnya, bible selalu menampakan dirinya yang ceria dan selalu bahagia, yang membuat build bahkan tak pernah memikirkan hal itu.

Tangannya ia eratkan untuk memeluk pria ini, sungguh kali ini dirinya tak ingin kembali kehilangan orang yang dirinya cintai, sungguh tidak. Baju build sudah basah karna pria itu menangis sesegukan di pundaknya, tapi build tak peduli, kali ini giliran dirinya yang harus benar benar menjaga bible dan membuatnya bahagia kembali.

"Maafin gua bib,...maaf karna gua udah egois, maaf karna gua cuma mentingin diri gua sendiri, bahkan sangking egoisnya...gua ga pernah nanya tentang keadaan lo.."

"...gua, gua bakal lebih nyoba ninggalin semuanya ninggalin masa lalu gua...gua bakal berusaha lebih baik lagi, gua bakal nyoba berdamai sama diri gua,...tapi tolong jangan tinggalin gua lagi bib, g-gue bener bener takut"

Hatinya benar benar sakit, mengetahui kenyataannya..kenyataan bahwa dirinya dan bible sama sama membutuhkan dorongan dari orang terdekat, mereka hanya tidak ingin melakukan hal yang tak seharusnya, tangisan itu sangat tertahan jemarinya meremas belakang baju bible dengan erat.

Bible melepas pelukan itu, keduanya kini saling berpandangan satu sama lain, mata keduanya sungguh merah karna menangis. Tangan bible bergerak meraih jemari build lalu menggenggamnya dengan erat.

"Lo harus janji, bahwa kita gaakan ninggalin satu sama lain okay?"

Build tersenyum lalu menggenggam tangan bible, kemudian mengangguk ke arahnya.

"I'm promise"

Build menghapus air matanya sambil tersenyum,tangannya bergerak mengambil nampan berisi makanan itu dan menyuapi bible.

"Lo harus makan banyak, biar lo sehat lagi"

Bible tersenyum dan menerima suapan dari tangan build, tak lama terdengar ketukan dari pintu kemudian pintu itu bergerak terbuka menampakkan 2 orang pria disana. Ya itu Apo dan seorang lagi?build tak mengetahuinya.

"Bib lo udah siuman?syukur deh, ehh iya nih pacar gua bawain buah buahan buat lo"

Build hanya bisa melongo melihat itu semua, yang membuat ketiganya tertawa kecil.

"Biu kenalin, dia pacar gua namanya Mile."

Build tak menggubris, dirinya malah menoleh pada bible seakan meminta penjelasan, apo yang melihat itu seakan mengerti.

"Bible udah tau tentang ini dari lama kok."

Lalu pria yang bernama mile itupun mengulurkan tangannya, sembari tersenyum memperlihatkan giginya yang rapih dan putih.

"Kenalin gua mile..pacarnya apo, temennya bible juga"

Uluran tangan itu diterima build, dan sebaliknya dirinya pun memperkenalkan diri pada pria itu.

Suasana menjadi semakin hangat di ruangan itu, mereka mengobrol dengan diselingi tawa sesekali, seakan build sudah mengenal keduanya sejak lama.

Kebersamaan ini, kembali dirinya rasakan setelah rasa itu tertelan rasa benci pada masa lalunya, mereka membuatnya kembali merasakan bagaimana rasa suasa rumah. Mungkin dirinya harus bersyukur kali ini karna di pertemukan dengan orang orang seperti mereka.

•••

Siapa yg nangis gr² telat masuk live biu..tp dia cantik bgt woy😭anyways happy anniversary 1st bubbles🖤💙

Hitam Putih  | Bible x Build Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang