Mata itu perlahan terbuka, matanya menoleh kesegala arah..kenapa dirinya tiba tiba berada disini? Bukankah semalam...dan siapa yang mengganti pakaiannya?
Dirinya mencoba bangun..build merasakan sakit di seluruh badannya, terutama bagian lengannya yang terlihat sudah di perban..kepalanya pun merasa pening. Dirinya tak mengingat apapun build hanya mengingat sebelum dirinya pings-
"Bible?"
Suara kaki menaiki anak tangga semakin mendekat ke arah pintu kamar itu, perlahan seseorang diluar sana memutar knop pintu..pintu perlahan terbuka menampilkan seorang pria berkacamata memakai kaos hitam sembari membawa nampan di tangannya dan tersenyum ke arah build.
"Udah bangun? Get better?"
"Mino gimana bib? Dia masih hidup kan?"
Ya, bible membawa pulang build menuju rumahnya, agar pria itu merasa lebih nyaman..juga tak lupa membawa kucingnya. Build tak menggubris pertanyaan bible, mata itu menunjukkan penuh harap jika kucing itu masih hidup..dan berharap kejadian semalam hanya mimpinya saja.
Bible tak langsung menjawab pertanyaan itu, nampan itu di simpannya di meja kecil lalu duduk di pinggiran ranjang menghadap build..dirinya menghela nafas menatap manik mata build, kenapa pria itu selalu mendapat penderitaan yang tak ada habis habisnya?
"Bib..jawab, mino masih hidup kan?"
Sekali lagi build menanyakan hal yang sama, sembari dirinya menggoyangkan tangan bible berharap pria itu menjawab iya. Bible memegang kedua tangan build yang masih menatapnya, perlahan membawa tubuh itu kepelukannya lalu mengusapnya dengan pelan.
"Dia..udah mati biu."
Bagai tersambar petir di pagi hari..build tak ingin menerima kenyataan, bahwa kucingnya telah pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Kenapa semuanya terjadi begitu cepat? Lagi dan lagi apa yang dirinya cintai pasti perlahan akan meninggalkannya.
Badan build bergetar, menangis sejadi jadinya di pelukan bible, pria itu tak mengatakan apapun selain menenangkan build.
"K-kenapa dia juga ninggalin gua bib? Gua tuan yang buruk ya? Gua jahat kan bib?"
Masih dalam pelukan itu bible menggelengkan kepalanya, semakin mengeratkan pelukan itu memberi ketenangan pada build.
"Nggak biu, lo ga salah..kita manusia gaada yang abadi, kita merasakan bahagia juga sakit. Semuanya bakal kembali sama tuhan, inget gaada yang abadi di dunia ini."
Tak ada jawaban apa pun lagi dari mulut build, dirinya tak tahu harus melakukan apa setelah ini..kenapa bukan dirinya saja yang tuhan ambil? Build sudah benar benar tidak memiliki apapun sekarang.
"Mau nguburin dia bareng?"
Bible bertanya sembari melepas pelukan itu, tangannya bergerak mengusap air mata yang terus mengalir dari kedua pipi pria itu..build mengangguk mengiyakan.
Tak lama keduanya keluar menuju halaman belakang rumah bible, di dekat sebuah pohon yang cukup rindang keduanya menguburkan mino dengan baik.
Kuburan kecil itu di tandai dengan kayu berukuran agak panjang, build pun menyimpan sekuntum bunga di atas kuburan mino sebagai tanda.
"Dia..bener bener ninggalin gua bib"
Build menundukan kepalanya di hadapan kuburan mino, dirinya masih belum menyangka..padahal kini sudah terlihat jelas apa yang ada di hadapannya kini.
Hari semakin gelap, hampir 1 jam bible menemani build dan menenangkan pria itu..dirinya tak mengatakan banyak hal bible lebih memilih diam agar build pun merasa lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hitam Putih | Bible x Build
Romance"Kedua orang tuaku sudah meninggalkan satu sama lain, kini aku hidup sendiri menghadapi dunia yang keras...aku..sungguh tak sanggup lagi" Jakapan Puttha "Rasa sakit tidak akan terlalu menyakitkan, jika kamu berhenti menghindarinya, juga kita tidak b...