25. MTAL - Keingintahuan Jenderal Nasution

3.6K 468 247
                                    

Vote dulu sebelum baca. Jangan lupa beri komentar sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kalian. Ramaikan lapak ini biar seru. Kalo dikit yang comment kek project terbaru srikandi, jadi gak punya alasan untuk update. Padahal kemaren banyak berbondong-bondong minta dibuatin cerita baru, giliran dibuat pada sepi sampe buat aku, Pipit, Farah, dan Vee salah paham. Sekarang Farah dan Vee mundur dari project 😮‍💨🤌.

Entah lah gaes, baca aja pusing saya. Semoga semua baik-baik saja deh🥲🙏.

Ditulis pada 28 Desember 2023

°°°

Mobil Hamdan yang menjemput Ana sampai di kediaman Jenderal Nasution. Ana pulang ke rumah jam lima sore tak lama dari Pak Nas dan Pierre. Pak Nas dan Bu Nas yang duduk menunggu Ana di kursi teras, sontak berdiri tegak menyambut. Pierre yang semula berada di paviliun ajudan pun langsung menghampiri mobil Hamdan.

"Ana... Selamat datang, Nak!" sapa Bu Nas ramah. Wanita itu memperhatikan wajah Ana yang muram. Pak Nas yang juga menyadari, lantas basa-basi bertanya.

"Kok lama sekali pulangnya? Banyak kerajaan ya di sana?"

Kepala Ana mendongak, dan terpampang lah mata wanita itu yang berkaca-kaca sekaligus bibirnya mewek. Pak Nas dan Bu Nas yang melihat itu terkejut bukan main. Mereka panik, tak terkecuali Pierre.

"Eh, Ana, kamu kenapa?" tanya Bu Nas panik. Bu Nas langsung mendekap tubuh Ana. Air mata yang sedari tadi Ana tahan pun pecah. Ia menangis dipelukan Bu Nas.

"Hamdan, kau apakan Ana?!" tanya Pierre sangsi.

"Ya Tuhan, Pierre! Tidak ku apa-apakan! Selama di mobil, dia hanya diam! Aku ajak bicara, dia tetap diam! Dan sekarang dia nangis, aku pun jadi bingung!"

"Ah, bohong kau! Mana mungkin Ana bisa menangis tanpa sebab begini. Kalau ketawa tanpa sebab itu sudah sering!"

"Ah, sudah lah kalau kau tak percaya, ya jangan emosi dan buat orang emosi!"

"Eeehh sudah! Kok kalian malah ribut!" bentak Pak Nas menengahi. Kedua Ajudannya itu pun langsung diam, namun masih melanjutkan pertengkaran lewat lirikan mata.

Pak Nas beralih menatap Ana. "An, kamu kenapa? Coba cerita dulu sama kami. Tenang dulu ya. Na, bawa Ana masuk dulu."

Bu Nas mengangguk. Dengan masih memeluk Ana, Bu Nas menuntun wanita itu duduk di tangga teras. Pak Nas, Pierre dan Hamdan mengikuti. Mereka berkumpul menunggu tangisan Ana reda.

"Sudah agak tenang?"

Ana mengangguk mengiyakan pertanyaan Bu Nas. Perlahan ia melepaskan pelukannya. Ana menghapus air mata yang banyak berjatuhan di kedua pipi. Ia sempat melirik Pierre yang menatapnya khawatir.

"Jadi, kenapa?" Bu Nas bertanya lagi setelah memastikan Ana berhenti menangis.

"Pak, Bu, Ana minta maaf."

Semua orang secara bersamaan mengerutkan alis. Mereka bingung karena Ana tiba-tiba saja minta maaf. Terlebih Pak Nas dan Bu Nas. Seingat mereka, Ana sama sekali tak pernah berbuat salah.

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Bersambung...

Hellooo? Jadi gimana sampai part ini tanggapan kalian? Saya mau tau dong. Btw ada yang mau titip pesan buat Ana atau Om Pierre? Atau siapa aja? Boleh comment di bawah! Jangan lupa vote dan ramaikan lapak ini ya! Comment sebanyak-banyaknya untuk dukungan Ana yang sudah ketar-ketir menghadapi masa depan🙂🤌

Fakta Sejarah!

1. Taman hiburan ancol dibuat berdasarkan keinginan Bung Karno setelah mengunjungi Disneyland pada tahun 1954, dan pada tahun 1966 proyek ancol telah selesai dibuat.

 Taman hiburan ancol dibuat berdasarkan keinginan Bung Karno setelah mengunjungi Disneyland pada tahun 1954, dan pada tahun 1966 proyek ancol telah selesai dibuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. Dibalik destinasi ancol yang indah, ternyata terdapat kisah mistis yang sering kali menghantui warga di sini. Sebelum sepopuler sekarang, ancol dulunya terkenal angker karena kehadiran Mbak-mbak berbaju merah yang sering mondar-mandir di sekitar Jembatan Ancol. Mbak-mbak ini dikenal dengan "Si Manis Jembatan Ancol". Saya rasa legenda Mbak ini terkenal sekali oleh seluruh rakyat Indonesia apalagi dengan informasi yang mudah ditemui zaman sekarang, beda kayak zaman dulu.

Btw Pierre yang bilang Ana mirip Mbak Si Manis, karena kan pemeran Ana (Indah Permatasari) pernah berperan menjadi Si Manis Jembatan Ancol, film bioskop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw Pierre yang bilang Ana mirip Mbak Si Manis, karena kan pemeran Ana (Indah Permatasari) pernah berperan menjadi Si Manis Jembatan Ancol, film bioskop. Baju yang Ana pakek kemaren warna merah itu, dipakek Indah Permatasari untuk projectnya Si Manis Jembatan Ancol🤣

❤Follow IG:
Nafla_Cahya08
Nafla.Stories

Jangan lupa Vote & Comment
Lop yu tomat❤🍅

Me, the Adjutant's Lover (Pindah ke Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang