56. MTAL - Membuka Lembaran Baru (Selesai)

4.1K 418 163
                                    

CIEEE, PANIK GAK PANIK GAK? 2 MINGGU GAK UPDATE, TAU TAU TAMAT! TUH LAH KEMARIN SEPI, JADI TAMATIN AJAAAHHH DARIPADA BOSEN YA KAN🤣🙏.

SELAMAT MEMBACAAA~~~🤣

°°°

Ana membaca rangkaian kata yang tertulis di amplop surat. Surat itu masih sama, rapih, sebab hingga detik ini Ana belum membuka surat tersebut. Alasan Ana berbuat demikian karena pada masa itu ia membutuhkan jeda. Tenaga pun pikirannya belum benar-benar pulih dari kenangan perpisahan dengan Pierre.

"Kayaknya ini sudah waktu yang tepat buat aku baca surat kamu, Peter. Maaf, aku baru bacanya sekarang. Aku perlu waktu untuk menemukan tenang." ujar Ana lemah. Ana pun membuka amplop dan mengeluarkan surat yang ada di dalam.

Sewaktu surat itu Ana buka, Ana menemukan plester luka berwarna merah jambu dari dalam sana. Mata Ana seketika membulat. Rasanya ia tak asing dengan plester ini. Itu plester yang pernah Papanya belikan saat Ana baru lulus SMP. Ana yang menyukai warna merah jambu, langsung menginginkan plester luka itu saat membeli obat di Apotek. Pak Nasution pun lantas membelikannya satu kotak karena putrinya merengek.

"Plester ini punya gue pas jaman SMP! Kok bisa ada di sini sih?"

Melihat plester luka itu berada di dalam surat Peter, Ana buru-buru membaca pesan yang disampaikan pria tersebut. Pasti ada alasan kenapa plester itu ada bersama dengan surat Peter.

 Pasti ada alasan kenapa plester itu ada bersama dengan surat Peter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

SELESAI
(Minggu, 12 November 2023)

SELESAI(Minggu, 12 November 2023)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anastasya Princessa Nasution)

(Anastasya Princessa Nasution)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Peter Andreas Gilbert)

Salam sayang dari Ana dan Peter🤍

Allhamdulilahirabbil 'alamin. Me the Adjutan's Lover resmi tamat pada hari ini, tanggal 12 November 2023 dengan jumlah 56 episode. Cerita ini pun dimulai di bulan yang sama, yakni 15 November 2020. Butuh waktu 3 tahun menamatkan cerita ini! Rekor banget sih menurut saya, karena sepanjang saya nulis, paling lama menamatkan cerita itu 1 tahun. Jomblo Fisabilillah yang 100 episode saja saya seorang diri buat hanya 6 bulan untuk saya menyelesaikan. Saya sadar, keterlambatan penyelesaian cerita ini berasal dari banyak faktor.

Pertama kang plagiator yang beberapa kali coba memplagiat cerita ini, membuat saya ngeri-ngeri sedap untuk lanjut. Kedua, karena naik dan turunnya vote serta comment. Contoh aja kayak part kemaren, makanya part terakhir ini saya sengaja lambat-lambatin publish 🤭😁.

Ketiga, karena 'paksaan' oleh beberapa oknum tertentu yang tidak bisa memahami kesibukan orang lain. Keempat, karena saya mesti mencari banyak referensi-referensi dan sumber sejarah yang valid. Tentu gak mudah banget yah! Terlebih saya tipikal penulis yang gak suka nulis asal-asalan. Berat tanggungannya di akhirat entar. Kelima, masalah utama banget ini. KULIAH & Kepanitiaannya. Capek betul sering pergi pagi pulang malam, rumah jaraknya jauh. Kalo pergi ke kampus itu bisa 40 menit.

Yaaahh, intinya walau banyak rintangan, saya senang bisa nulis cerita ini. Senang bisa menciptakan karakter Ana. Sempet beberapa kali di mimpiin Om Pierre, Pak Nas, dan Pak Yani. Apalagi pas mendekati part G30S/PKI.

Saya mau infoin, setelah part ini akan ada part PENGUMUMAN! InsyaAllah saya akan publish besok kalo tidak ada HALANGAN. Mohon di part PENGUMUMAN di baca baik-baik karena banyak pengumuman yang akan saya sampaikan. Mengenai MTAL, cuap-cuap AUTHOR dan CERITA BARU yang bakal saya publish selanjutnya.

See you okey🤍😁.

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT! RAMAIKANLAH PART TERAKHIR INI! PART PERPISAHAN MASA SEPI MASA SIH 🤣🤭.

Me, the Adjutant's Lover (Pindah ke Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang