5. MTAL - Ajudan Menyebalkan

6.8K 790 80
                                    

Meski sudah saya ucapkan di lapak the_srikandies cerita BataviLove sama di dinding pengumuman, saya tetap akan mengucapkan lagi di sini. Karena lapak ini menyangkut Ibu Mitzi Farre Tendean.

8 Desember 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8 Desember 2020

Inalillahi wainnailahi raji'un...
Telah berpulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa, Ibu Mitzi Farre Tendean (Kakak Pierre Tendean) jam 6 pagi tadi di umur 87 tahun. Doakan amal ibadah beliau di terima disisi Tuhan. Aamiin...

Selamat jalan, Ibu. Terima kasih atas ceritamu, kami jadi tahu mengenai sejarah hidup Om Pierre. Tenang di sana, Bu. Titip salam dari kami para anak bangsa, untuk Om Pierre jikalau bertemu.

Love you, Ibu Mitzi❤

Sebelum baca part ini, biasakan vote terlebih dahulu. Maaf semisal masih ada typo ditemukan. Manusia tidak luput dari kesalahan. Happy reading🤗

°°°

Ana menatap heran benda pipih berbentuk segiempat panjang yang berada di genggamannya. Bagaimana bisa ponsel masa depannya ada, ketika ia terbangun? Lengkap dengan charger dan earphone pula. Seingat Ana, kondisi ponselnya terakhir kali memang begini. Tergeletak di atas kasur kamarnya. Beruntung saat ia bangun, Mitzi dan Roos tidak ada. Tadi malam mereka tidur bertiga.

"Gak papa deh. Itung-itung kalo bosen, bisa denger lagu." pikir Ana, ada untungnya juga.

Ana mengangkat setelan baju yang Roos pinjamkan. Terlempar di tahun ini, Ana tidak sempat membawa apapun. Kalau tahu akan terlempar di tahun 65, ia bisa menyiapkan pakaian terlebih dahulu.

"Berarti gue seukuran sama Bu Roos, yak? Cantik juga baju tempo dulu." gumam Ana, mengamati setelan baju Roos yang ia angkat ke udara.

Bergegas Ana mengenakan pakaian Roos, setelah ia selesai mandi. Sedari tadi ia hanya berbalut handuk. Itu pun handuk pinjaman Mitzi. Ana merasa sudah seperti orang tidak mampu saja.

Setelah selesai berpakaian, Ana keluar kamar menuju dapur. Tidak lupa ia membawa ponselnya. Terserah nanti orang akan bertanya. Ana tidak ingin meninggalkan ponselnya. Dari pada ditemukan oleh orang lain, jika ia sengaja letakkan di kamar.

Sampai di dapur, semua orang sudah berkumpul di meja makan. Ana lihat, Pak Nas berpakaian santai. Mungkin Jendral itu hari ini tidak bekerja. Ana tidak sempat melihat hari di kalender.

"Muat juga bajuku kamu pakai, An." ucap Roos, mengamati bajunya yang telah Ana pakai.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Me, the Adjutant's Lover (Pindah ke Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang