Tertidur saat menonton film G30S/PKI bersama Papanya. Bangun-bangun Ana sudah berada di kediaman keluarga Jendral Besar Abdul Haris Nasution, salah satu pelaku film sejarah yang ia tonton. Selain bertemu Jendral Nasution, Ana juga bertemu keenam Jen...
Secara tiba-tiba Ana menoleh ke pintu Paviliun Ajudan yang tertutup. Baru saja sepintas ia mencium aroma pewangi pakaian berasal dari sana.
"Pintu itu dikunci gak?" tunjuk Ana.
"Terakhir kali aku ke sini sih nggak, tapi gak tau sekarang. Kenapa?" Peter balik bertanya was-was. Pasalnya tatapan Ana lurus ke pintu itu tanpa berkedip. Semacam wanita itu sudah mengincar akan masuk ke sana.
"Aku pengen masuk ke sana."
Dugaan Peter tak meleset. Dan belum sempat Peter menjawab, Ana langsung berjalan ke sana tanpa menoleh lagi. Pandangan Ana lurus seolah terhipnotis oleh sesuatu. Kenyatannya benar. Aroma pewangi itu kembali Ana cium seakan menuntunnya untuk masuk.
Ana menekan ganggang pintu dan ternyata tak terkunci. Ana melangkah masuk. Baru saja selangkah kakinya melewati ambang pintu, Ana kembali diberi penglihatan.
"Yer, ada pewangi?"
"Pewangi? Buat apa? Tidak perlu lah lagi, pakai pewangi. Gosok saja, beres. Kan, pas kamu cuci sudah dibilas pakai sabun."
"Heh, fungsi pewangi itu bukan cuman buat wangiin doang, tapi untuk licinkan pakaian! Biar mudah digosok!"
"Lah, kok kamu marah? Santai saja dong. Saya ngomongnya baik-baik, kok kamu pakai urat."
"Omongan lo tuh, mancing emosi soalnyaaa! Udah lah, ambil aja pewangi apa susahnya? Baju dibuat tambah wangi, kok gak mau? Gue ini yah, Yer, mau buat baju dinas lo wangi, sewangi nama lo."
Ana berteriak histeris memegang kepalanya yang berdenyut. Penglihatan tadi amat jelas, bahkan Ana melihat seluruh perabotan di ruangan ini. Ana melihat lagi ke sekelilingnya setelah penglihatan tadi hilang. Kenyatannya ruangan ini kosong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Bersambung...
Nah, loh, beneran kali ini didatengin Om Pierre. Mungkin Om Pierre sebel kali, Ana gak inget-inget dari tadi🙏😭. Tapi kasian juga Ana sampe syock begitu. Next part jiwa Ana lebih terguncang karena mendapat kenyataan pahit😔. Kira-kira apa guys😭?
Teruntuk readers baru, jangan pelit-pelit buat sekedar tekan vote dan comment sebanyak-banyaknya, yak! Jangan biarkan lapak ini sepi, mari ramaikan yuhuu~~~ semakin ramai kolom komentar, semakin semangat pula saya mengetik cerita ini. Komentar itu bagaikan dukungan dan bayaran untuk penulis. Seneng aja banyak yg ngomentarin cerita kita. Semacam dihargai dan jelas loh ada pembacanya cerita ini😭🙏.