37. MTAL - Detik-Detik Penculikan G30S/PKI

2.8K 455 145
                                    

Semua siap mengawal para Jenderal?! VOTE-NYA DULU DONG, TERUS JANGAN LUPA COMMENT! RAMAIKAN LAPAK YAA☺. Jangan baca doang, tapi gak vote. Entar didatangin Cakrabirawa kalian dalam mimpi hoho.

Happy reading! Maaf, kalo masih ditemukan typo. Sudah saya REVISI, tapi kalo masih ada yang terlewat maklmulah namanya juga manusia☺.

Dipublish pada 24 Juli 2023

°°°

Alis Bu Nas mengerut. Responnya sama dengan sang Kakak. Heran dengan maksud kedatangan Kolonel itu yang sekadar menanyakan kehadiran Pak Nas di rumah, kemudian pergi begitu saja.

Kejadian aneh juga menimpa Pak Nas di Universitas Muhammadiyah. Selama pidato berjalan, Pak Nas banyak mendapati sekelompok pemuda asing mengawasinya. Rupanya kejanggalan ini disadari oleh Mahasiswa. Oleh karena itu terjadilah cek-cok di antara keduanya yang menyebabkan Pak Nas pulang lebih awal. Sampai di rumah, Pak Nas mendapati Ade tidur ditemani Bu Nas.

"Cantik sekali dia. Tumben tidur di sini." Pak Nas mengusap rambut Anaknya yang malam ini tidur di kamar mereka. Biasanya Ade tidur bersama Kakaknya dan Alpiah.

"Nas, tadi ada yang mencarimu." beritahu Bu Nas langsung.

"Siapa?"

"Kolonel Latief. Mencurigakan sekali. Dia cuma nanya kamu di rumah atau tidak malam ini, terus pergi tanpa bilang apa-apa."

"Tadi saat aku berpidato juga ada sekelompok pemuda aneh yang mengawasiku. Makanya aku pulang cepat."

"Tuh, kan, Nas! Apa jangan-jangan itu orang-orang yang Ana bilang akan menculik, kamu?" Bu Nas menggenggam erat lengan suaminya. Wajah Pak Nas menegang mendengar dugaan istrinya.

Pak Nas lalu beranjak dari kasur. Kepergian Pak Nas yang tiba-tiba sekali tanpa berkata apapun, langsung dicegah istrinya.

"Kamu mau ke mana?"

"Menelepon Yani dan yang lain supaya bergegas pergi. Kita juga." Pak Nas menatap istrinya yang di sana mengandung makna perintah.

"Aku akan susun barang."

Pak Nas mengangguk, kemudian berjalan menuju telepon rumah yang berada di dekat meja makan. Sementara Bu Nas mulai mengambil tas-tas mereka.

 Sementara Bu Nas mulai mengambil tas-tas mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Bersambung...

Besok mulai tangkap menangkapnya, ya! Siapkan diri kalian🫂. Sama kayak kemaren, saya akan jelaskan bahwa 90℅ isi dari cerita ini fakta yang saya ambil dari buku Sang Patriot, video-video YouTube, film G30S/PKI, dan artikel-artikel google.


Karena fakta sejarah lebih banyak, maka saya akan jelaskan bagian yang fiktif saja.

1. Surat Ana dan Bung Hatta itu fiksi lah ygy sudah pasti.
2. Pak Yani yang cium istrinya dan Bu Yayu yang minta kado dan seterusnya percakapan mereka mengenai kado itu fiktif. Tapi kalo Pak Yani yang kasih Ajudan sama Bu Yayu yang tirakat malam itu bener. Bu Yayu yg pamitan sama Edy dan marahin Anaknya juga fakta ada kok di filmnya. Sama Pak Yani masih nerima tamu sampe jam 10.
3. Telepon Pak Nas ke rumah Pak Yani fiksi, tapi dua kali telepon yang diterima Bu Rulli, Anak pertama Pak Yani itu fakta. Bu Rulli cerita di salah satu video YouTube.
4. Pak Nas yang nyuruh Bu Nas bersiap juga fiksi.

Oke, selebihnya fakta. Tapi kalo ada yg kelewat, pandai lah kalian itu milah-milah info mana yang bener dan nggak.

Oke, see you next time di part selanjutnya. Jangan maksa-maksa saya buat update. Saya bakal update sesuai kemampuan dan keinginan saya sendiri. Lop yu tomat🍅❤.

❤Follow IG:
Nafla_Cahya08
Nafla.Stories

Me, the Adjutant's Lover (Pindah ke Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang