Jangan lupa tekan tombol bintang + comment ya!
Happy reading!
.
.
.
.Kriiiinggg!
Semua siswa berhamburan menuju kelas masing-masing karena mendengar bel yang sudah berbunyi nyaring. Jam pelajaran kedua kini telah tiba semua siswa langsung mengeluarkan buku dan alat tulis mereka.
Begitupun dengan seluruh siswa di kelas Agatha, mereka kini sudah berada di kelas. Namun Agatha merasa heran mengapa Bian belum juga masuk ke kelas. Tidak biasanya Bian membolos belakangan ini.
"KITA DAPET JAMKOS WOY!" Teriak sang ketua kelas dari arah pintu masuk kelas.
Semua siswa yang mendengar hal tersebut tentu saja langsung terpekik senang. Jarang-jarang kelas mereka mendapatkan jam kosong. Kebanyakan siswa langsung menuju kantin, sedangkan sisanya memilih untuk tidur di kelas.
Mala langsung mendatangi meja Agatha dan berniat mengajaknya ke kantin bersama. "Ngantin yuk." Ajaknya.
"Tungguin gue di luar dulu aja, nanti gue nyusul." Ucap Agatha yang langsung diangguki oleh Mala.
Agatha kemudian menahan Vino yang hendak keluar kelas. "Tunggu."
"Kenapa? Gue udah ditungguin nih sama pacar gue." Ucap Vino untuk menghindar dari Agatha agar tidak ditanyai soal Bian.
"Mala ga lagi nungguin lo!"
"Bian dimana?"
'Nah kan bener dugaan gue, dia pasti nanyain soal Bian.' batin Vino.
"Oh itu, gue juga ga tau." Jawab Vino kikuk yang membuat Agatha semakin curiga.
"Mana Bian?" Tanya Agatha kembali.
"Anu, sjskshsikwnjsmbs." Jawab Vino tak jelas dengan suara yang dipelankan."
"Hah?! Apaansih? Ngomong tuh yang jelas." Kesal Agatha.
"Iya, sjsbsjsnsjjsbsejns."
"Sekali lagi bercanda gue timpuk lo." Ancam Agatha.
'Duh gimana nih? Kalo gue bilang ke Agatha ntar di Bian marah tapi kalo gue ga bilang ceweknya lebih serem marahnya.' Batin Vino menjerit.
"Oke fine gue bilang, dia lagi ada di belakang." Jawab Vino ambigu.
"Belakang mana? Banyak ada belakang."
"Belakang gudang." Jawab Vino pasrah.
"Bilang kek dari tadi!"
Agatha langsung beranjak keluar dari kelasnya. Mala yang melihat hal tersebut hendak mengejar Agatha namun ditahan oleh Vino.
"Jangan ikut Agatha! Ntar takutnya ada perang dunia ketiga terjadi."
"Hah?"
"Udah mending kita ke kantin."
Vino dan Mala langsung pergi ke kantin bersama sedangkan Agatha tetap berjalan menuju belakang gudang tempat dimana Bian dkk nongkrong.
°°°°
Bian dkk nampak tengah berkumpul-kumpul di belakang gudang sekolah yang sudah lama tak terpakai kecuali Vino yang kini hobinya hanya ngebucin dengan pacarnya. Seperti biasa, banyak yang merokok di sana termasuk Arkana dan Bara pun ikut merokok.
"Gue sama sekali ga pernah ngeliat si Bian ngerokok deh." Celetuk Abas.
"Ga pengen gue." Jawab Bian.
"Kok gue ga bisa ya berhenti ngerokok? Rasanya kalo udah ngerokok tuh beban jadi ilang, plong gitu." Ucap Abas.
"Yee kutu kupret! Lo mau ngajakin si Bian ngesesat?" Jawab Arkana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIAN [END]
Teen Fiction"What?! Gue harus tinggal satu atap sama badboy yang ga gue kenal?!" [FOLLOW SEBELUM BACA YA] Agatha Christina Wilson, gadis cantik keturunan Amerika yang mau tidak mau harus tinggal di rumah teman orang tuanya dikarenakan keinginan orang tuanya. Or...