31. kenyataan pahit

12.8K 755 15
                                    

Bacanya sambil dengerin lagu "SAMPAI JADI DEBU" biar vibesnya makin dapet. (ʃƪ╹▽╹ )

Jangan lupa vote + comment ya!
Happy reading!
.
.
.
.

__________

Terkadang, canda tawa bahagia hanya untuk menutupi rasa sakit lara.
__________


Bian dkk langsung melajukan motor mereka menuju rumah sakit. Tidak semua anggota Alister ikut, hanya Bian, Vino, dan Bara saja yang ikut karena tidak ingin mengganggu kekondusifan di rumah sakit jika datang beramai-ramai.

Saat sudah sampai rumah sakit, mereka langsung memarkirkan motor mereka di parkiran rumah sakit. Mereka mendapati kondisi rumah sakit yang tidak seperti biasanya. Banyak orang berkerumun di belakang rumah sakit.

"Kok rame-rame gitu di belakang rumah sakit? Mereka pada ngapain?" Tanya Vino penasaran.

"Ada mobil polisi juga, kayaknya ada sesuatu." Tebak Bara.

"Kita kesini mau nyari Bambang bukan yang lain." Ucap Bian yang disetujui oleh Bara dan Vino.

Tanpa ingin mencari tahu lebih dalam soal keramaian tersebut, mereka langsung memasuki rumah sakit dan menuju ke tempat administrasi.

Namun tidak ada perawat ataupun dokter di tempat administrasi. Perawat tersebut tengah dimintai keterangan oleh polisi. Mereka langsung mengedarkan pandangan mereka mencari siapa pun yang bisa ditanyai.

Tak lama, seorang dokter perempuan mulai berjalan mendekati mereka.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya sang dokter.

"Kami mau nyari kamar pasien." Jawab Bian.

"Atas nama siapa? Siapa tahu saya yang menangani pasien tersebut." Ujar dokter tersebut.

"Arkana Bambang Nugroho." Jawab Bara.

"Ohh, pemuda itu memang saya yang menangani."

"Dia datang ke sini seminggu yang lalu untuk pemeriksaan. Ketika saya periksa, ternyata dia mengidap penyakit HIV." Ungkap sang dokter yang berhasil membungkam mulut Bian dkk.

Mereka sangat terkejut mendengar apa yang baru saja dokter tersebut katakan.

"H-HIV dok?" Tanya Vino terbata-bata.

"Iya, saya merasa sangat kasihan karena dia masih muda. Tapi dia hanya mengidap HIV tidak AIDS juga. Dan satu jam yang lalu ketika saya hendak memeriksa keadaannya, ternyata dia sudah tidak ada di kamar pasien...."

Dokter tersebut menghela nafasnya sejenak. "Dia terjatuh dari rooftof rumah sakit tepat satu jam yang lalu dan sudah dinyatakan meninggal dunia."

Deg!

Bian dkk langsung speechles, mereka terdiam seribu bahasa. Vino mulai menitikkan air matanya. Sahabat mereka yang sudah mereka ajak bersama dari SMP meninggal dunia karena jatuh dari rooftof dan ternyata dia tengah mengidap penyakit mematikan.

"Sekarang jenasahnya sudah dibawa ke kamar mayat." Ucap sang dokter.

Bian dkk langsung menuju ke kamar mayat dengan hati yang hancur. Mereka sangat tidak menyangka hal tersebut bisa menimpa sahabat mereka. Arkana yang terkenal humoris ternyata mengalami penderitaan yang begitu menyakitkan.

Mereka mendapati beberapa polisi berada di kamar mayat tersebut.

"Kalian siapanya korban ya?" Tanya sang polisi.

ABIAN  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang