37. momen tak terlupakan

28.6K 890 18
                                    

Jangan lupa tekan tombol bintang + comment ya!
Happy reading!
.
.
.
.

1 tahun kemudian....

Sungguh tidak terasa, satu tahun telah berlalu. Memang tidak banyak yang berubah. Hanya saja, kini orang tua Agatha ikut tinggal di Indonesia dan Agatha tidak lagi tinggal di rumah Bian.

Orang tua Agatha kini tengah mengurus bisnis barunya di Indonesia dan mereka merasa tidak enak jika harus terus-menerus menitipkan anaknya di rumah Bian. Meskipun demikian, hubungan Bian dan Agatha tidaklah menjadi renggang dan malah sebaliknya. Hubungan mereka semakin lama semakin erat.

Orang tua mereka juga sudah mengetahui tentang hubungan mereka dan tentu saja hubungan mereka sangat didukung.

Bian dan Agatha kini sudah selesai melakukan ujian akhir. Mereka hanya tinggal menunggu penerimaan mereka di universitas yang sudah mereka tuju.

Agatha mencari jurusan psikologi sedangkan Bian mencari jurusan kedokteran. Meskipun berbeda jurusan, namun mereka tidak pernah berhenti mendukung satu sama lain.

Bian melajukan mobilnya menuju rumah Agatha. Mereka akan pergi ke butik untuk mencari dress yang akan Agatha pakai saat prom night di sekolahnya besok.

Setelah sampai di rumah Agatha, Bian disambut hangat oleh mama Agatha yang kebetulan tengah berada di rumah.

"Tunggu dulu ya, Agatha kayaknya lagi siap-siap." Ucap mama Agatha.

"Iya, Tante." Jawab Bian sopan.

Tidak lama kemudian, Agatha pun sudah selesai bersiap-siap. Agatha langsung menghampiri Bian yang tengah mengobrol dengan mamanya di ruang tengah.

Agatha terlihat sangat cantik dengan pakaian kasualnya. Bian tersenyum tipis melihat kekasihnya itu yang kini sudah berada di dekatnya.

"Ayo." Ajak Agatha. 

Bian langsung bangun dari duduknya. "Bian sama Agatha pamit dulu ya Tante. Biar ga terlalu malem nanti pulangnya karna udah sore." Pamit Bian.

"Iyaa, kalian hati-hati di jalan ya."

°°°°

Kini mereka sudah berada di butik dan Agatha juga sudah mencoba dress-nya. Namun Bian hanya menunggu di luar dan sibuk dengan ponselnya.

Setelah selesai membayar, mereka memutuskan untuk langsung pulang. Agatha sedikit kesal dengan sikap Bian yang dari pagi sangat tidak memperdulikan dirinya. Bahkan chat Agatha dibalas dengan sangat singkat.

Mereka berjalan bersama keluar dari butik menuju mobil.

"Kemana aja tadi? Kok sibuk banget kayaknya." Tanya Agatha tiba-tiba.

"Ada urusan sama temen."

"Siapa?"

"Temen-temen di Alister."

Agatha tak menghiraukan jawaban Bian dan langsung berjalan mendahului Bian menuju mobil.

°°°°

Drrt! Drrt! Drrt!

Ponsel Agatha berdering dan menampilkan kontak Bian di layar ponselnya. Sebenarnya Agatha tidak ingin mengangkat panggilan telepon tersebut karena masih kesal dengan Bian, namun ia mengesampingkan rasa kesalnya dan langsung mengangkat panggilan telepon tersebut.

ABIAN  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang