27. secret crush on you

15.2K 611 2
                                    

Jangan lupa vote + comment ya!
Part ini overall nyeritain soal hubungan Vino dan Mala.

Happy reading!
.
.
.
.

Suasana kantin terlihat begitu ramai membuat Agatha dan Mala malas untuk makan di kantin karena mereka tak melihat ada tempat duduk yang kosong. Mereka. memutuskan untuk membeli makanan lalu memakannya di bangku-bangku yang berjejer di bawah pohon pinggir lapangan.

Mereka berdua mulai menikmati makanan mereka dan tiba-tiba Agatha teringat sesuatu. "Eh! Hampir aja gue lupa!" Sentak Agatha.

"Apa?" Heran Mala.

"Siapa pacar lo?"

"Vino." Jawab Mala santai.

Tentu saja Agatha dibuat terkejut bukan main karena jawaban Mala. Padahal Vino dan Mala sama sekali tidak terlihat dekat, namun mengapa mereka bisa menjadi hubungan secepat itu?

"Kok bisa?!" Heran Agatha.

"Ternyata Vino udah dari lama naksir gue. Waktu gue dirawat di rumah sakit, dia perhatian banget sama gue dan itu berhasil bikin hati gue luluh."

Flashback...

Vino mulai memasuki sebuah ruangan rumah sakit tepat dimana Mala dirawat. Vino mulai mendekati ranjang Mala lalu menggenggam lembut tangan Mala dan mengelusnya dengan hati-hati karena tangan Mala masih tertancap jarum infus.

Vino memang sudah beberapa hari ini menunggu Mala tersadar. Mala yang awalnya dirawat di rumah sakit yang berada di dekat tempat campingnya dipindahkan ke rumah sakit yang berada di kotanya.

Beberapa hari sudah berlalu namun Mala masih enggan untuk membuka matanya. Namun Vino masih setia menunggu Mala.

Tiba-tiba tangan Mala yang masih digenggam oleh Vino bergerak pelan. Mata Vino langsung berbinar karenanya. Tak lama kini mata Mala terbuka perlahan. Mala mulai melihat Vino yang tersenyum lebar melihat ke arahnya.

"V-vino..." Panggil Mala lirih.

"Iya, La? Kenapa? Gue panggilin dokter dulu ya."

"Ga usah, gimana keadaan Agatha?"

"Agatha udah dirawat di rumah sakit...." Jawab Vino

"....Lo harusnya khawatirin kondisi lo dulu baru orang lain, terkadang menjadi egois itu perlu." Imbuhnya.

Mala menatap wajah Vino sendu, Mala melihat jelas kekhawatiran di mata Vino. Mala terheran-heran mengapa Vino mau menjenguk dirinya padahal Vino sedang marah dengan dirinya. "Kenapa lo disini?"

"Jualan nasi goreng, lo mau beli?"

"Vino!"

"Ya gue jengukin elo lah masa jengukin setan."

"Iya gue tau, tapi kenapa?"

"Karna lo sakit dan sebagai teman yang baik gue harus dong jengukin lo."

"Gue lupa kalo elo Vino yang ga bisa diajak serius."

"Lo mau seriusin gue La? Mending gue aja deh La, itu tugas laki."

"Vinooo!"

"Gue panggilin dokter dulu ya, dokter nyuruh gue manggil dia kalo lo udah sadar."

Vino kemudian beranjak dari ruangan Mala untuk mencari keberadaan dokter yang biasanya mengecek keadaan Mala.

Tak perlu waktu lama kini Vino datang dengan seorang dokter bersamanya. Dokter tersebut mulai mengecek kondisi Mala. "Syukur lah, kondisi pasien sudah membaik." Ucap sang dokter.

ABIAN  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang