15. dinner keluarga

19.5K 824 4
                                    

Jangan lupa vote + comment ya!

Happy reading!
.
.
.

Bian mulai memasuki pekarangan rumahnya dan langsung memarkirkan motornya di garasi. Setelah itu, Bian kemudian berjalan memasuki rumah. Suasana rumah nampak begitu sepi, bahkan Bi Irma tidak terlihat ada di dalam rumah. Sepertinya Bi Irma tengah menyirami tanaman di halaman belakang rumah.

"Bian!" Panggil sang mama dari arah ujung tangga di lantai atas.

"Kamu kok baru pulang sih? Cepet sana siap-siap." Imbuhnya.

Bian langsung menaiki setiap anak tangga dan menghampiri mamanya. "Emang mau kemana, Ma?"

"Kita mau dinner, nanti mama kirim lokasinya ke ponsel kamu." Jawab sang mama kemudian langsung menuruni tangga menuju lantai bawah. Mama Bian terlihat sudah rapi dengan dress-nya. Bian hanya mengangguk tanpa ingin tahu lebih banyak lalu langsung berjalan menuju kamarnya.

"Bian! Gimana penampilan papa? Udah rapi belum?" Tanya sang papa yang kini berdiri di depan Bian.

"Udah, Pa."

Sang papa menepuk pundak Bian, "kamu cepet siap-siapnya. Kalo mama kamu marah, serem!" Ucapnya yang langsung diangguki mengerti oleh Bian. 

"Oh iya, nanti kamu kesana sama Agatha aja, ya! Bayu katanya ga mau ikut."

"Iya, Pa."

Papa Bian langsung beranjak menyusul istrinya itu, sedangkan Bian langsung memasuki kamarnya untuk bersiap-siap. Bian kemudian memutuskan untuk mandi.

Tak butuh waktu lama baginya, kini Bian sudah rapi dengan kemeja putihnya yang dilipat sampai siku dan celana panjang hitamnya. Pakaian kasual tersebut membuat Bian terlihat begitu memesona, begitu memikat, dan begitu tampan. Siapa saja yang melihatnya tentu saja akan kagum.

Saat keluar dari kamarnya, Bian mendapati Agatha yang juga baru saja keluar dari kamarnya. Agatha terlihat tak kalah memesona. Dengan dress kasual dan heels yang membuatnya semakin terlihat tinggi. Make up tipis yang membuatnya semakin terlihat manis. Tanpa disadari, Bian terus memperhatikan Agatha tanpa berkedip.

"Bian!" Panggil Agatha yang berhasil membuyarkan tatapan Bian.

"Ha? Apa?"

"Tiga kancing kemeja lo ga berfungsi ya? Mau pamerin tubuh lo?"

Kemeja Bian memang sengaja tak dikancingkan beberapa dan hal tersebut membuatnya terlihat begitu seksi. Entah mengapa Agatha tidak ingin hal tersebut sampai dilihat oleh orang lain.

"Bukan urusan lo." Jawab Bian ketus lalu pergi meninggalkan Agatha.

"He's so hot." Celetuk Agatha.

Agatha kemudian langsung pergi menyusul Bian. Ternyata Bian sudah menunggu di dalam mobilnya yang sudah terparkir di pekarangan rumah. Agatha segera memasuki mobil, setelah itu Bian kemudian melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah menuju tempat yang lokasinya sudah dikirimkan ke ponsel Bian oleh mamanya.

Agatha melirik sekilas ke arah Bian, "ya jangan semua juga dikancing kemeja lo."

"Bukannya tadi lo yang nyuruh gue?" Ucap Bian tanpa menoleh ke arah Agatha dan hanya tetap fokus menyetir.

"Ya, ga semuanya juga. Sini gue bantuin buka kancing atasnya."

Agatha lalu menghadap ke arah Bian dan mulai meraih kancing atas baju Bian untuk melepas kancingannya. Agatha tidak sengaja menatap wajah Bian yang kini begitu dekat. Agatha sungguh merasa terpukau dengan ketampanan seorang Bian.

ABIAN  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang