4; reincarlove - an earlier year; the first meeting

371 109 7
                                    

Jake!" sebuah suara familiar yang memanggil namanya sukses membuat seorang Shim Jaeyun atau yang akrab dipanggil Jake, berhenti melangkah dan menoleh ke arah sumber suara.
 
 

Ia mendapati laki-laki bernama Park Jeongseong, yang merupakan teman satu SMAnya, sebagai si pemanggil namanya barusan.
 
 

"Wah, masuk sini juga lo Jay?" tanya Jake pada Jay yang berjalan mendekat ke arahnya.

Jay menganggukan kepala. Meski satu SMA, keduanya berada di kelas yang berbeda. Karena itulah mereka tidak tahu kalau masing-masing dari mereka mendaftar dan masuk di kampus yang sama.

"Jurusan apa lo?" tanya Jay kemudian.

"Teknik dong, bro! Laki tuh masuk teknik! Lo sendiri apaan?" tanya Jake lagi.

"Sama, gua juga teknik. Lo teknik apa? Mesin apa Komputer?"

"Komputer. Lo sendiri? Jangan bilang sama?"

"Nggak kok. Gua ambil mesin haha," jawab Jay sambil tertawa kecil.
 
 

Dulu, ketika kelas sepuluh dan pertama kali berkenalan saat masa orientasi sekolah, baik Jake maupun Jay mengatakan kalau mereka punya ketertarikan pada komputer.

Itulah mengapa Jake memilih jurusan Teknik Komputer ketika mendaftar kuliah.
 
 

"Yah nggak sekelas kita berarti-"
 
 

BRAK!
 
 

"Kalau mau ngobrol jangan tengah jalan! Ganggu orang lewat!" seru seorang wanita yang baru saja menabrak Jake dan Jay dengan sengaja

"Udah, Jin, udah jangan dipermasalahin."

"Ya nggak bisa gitu dong, Nyo! Ngerumpi kok tengah jalan???Nggak tahu apa bikin aktivitas orang jadi keganggu?"
 
 

"Sorry sorry," ucap Jay yang menjadi tak enak hati dan langsung menarik Jake untuk berdiri lebih ke pinggir.

"Iya nggak apa-apa kok. Maafin temen gue juga ya udah marah-marah ke kalian. Oh iya kenalin gue Wonyoung dan ini Yujin," ucap gadis bertubuh kurus tinggi dengan rambut panjang hitam legam. "Jin, tangan lo!" ucap Wonyoung sembari menyenggol lengan Yujin.

Namun, Yujin tak peduli dan malah melengos pergi.

"Gua Jay dan ini Jake,” ucap Jay menyahuti perkataan Wonyoung.

"Maafin Yujin ya Jay. Lagi sensi kayaknya tuh anak," ucap Wonyoung yang kembali meminta maaf atas nama temannya satu itu.

"Iya nggak apa-apa, Nyo."
 
 

"Ada apaan, Nyo?"
 
 
Wonyoung dan Jay menoleh. Seorang laki-laki berkulit putih cukup tinggi menghampiri Wonyoung sembari bertanya.
 
 

"Nggak ada apa-apa kok, Hoon," jawab Wonyoung, "eh kenalin ini Sunghoon,” ucap Wonyoung pada Jay dan Jake, kembali mencoba memperkenalkan temannya yang lain kepada Jay dan Jake yang baru dikenalnya.

"Sunghoon,” ucap Sunghoon sembari mengulurkan tangan.

"Jay," sahut Jay membalas uluran tangan tersebut.

"Sunghoon," ucap Sunghoon lagi, kali ini ia tujukan pada Jake.

Sialnya, kali ini Sunghoon tak mendapatkan tanggapan dari Jake. Laki-laki itu terdiam dengan pandangan terpaku pada Yujin yang sudah semakin menjauh dari mereka semua.
 
 
"Woi, Jake!" seru Jay sembari memukul bahu Jay.
 
 

Bukannya menoleh dan menjawab, Jake malah memegangi dadanya, sembari berkata...
 
 

"Jay..."

"Apaan?"

"Kayaknya gua jatuh cinta, deh," ucapnya membuat Jay, Wonyoung dan Jay terheran-heran dengan perkataannya tersebut

blessed-cursed; shimyudingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang