35; the felings

171 68 2
                                    

Dua minggu telah berlalu semenjak Yujin dan Jake kembali menjadi sepasang kekasih.

Tak seperti sebelumnya, kali ini mereka lebih vokal akan aturan dan batasan. Termasuk soal aturan antar jemput yang sempat membuat menjadi masalah bagi keduanya.

Kini, Jake tak lagi memaksakan Yujin untuk terus menunggu, keduanya sepakat kalau Yujin akan langsung berangkat sendiri ke kantor apabila Jake terlambat menjemput meski sudah berada di jalan.

Pun, Jake yang akan langsung berangkat menuju kantornya bila di jam yang sudah ditentukan, dia belum juga sampai di kos yang Yujin tinggali.

Seperti hari ini, karena sudah Jake tak kunjung tiba, Yujin memutuskan untuk berangkat ke kantor dengan mobilnya sendiri.

Ya, meski Jake selalu menawarkan Yujin untuk selalu kemana-mana bersamanya. Namun, Yujin tetap menyimpan mobilnya di kos.

Untuk berjaga-jaga, kalau kejadian seperti sekarang ini terjadi, ia tak harus susah-susah mencari angkutan daring atau angkutan umum yang dia kurang paham nomor dan rutenya.
 
 
   

"Tumben nggak ada kabar sampe sekarang," ucap Yujin ketika ia melihat ponselnya dan tak ada satupun pemberitahuan dari Jake seharian ini.
 
 

Kalau biasanya Yujin acuh tak acuh, kali ini justru berbeda. Ada perasaan khawatir ketika ia melihat pesan terakhir yang Jake kirimkan padanya adalah pesan tadi pagi yang mengatakan:
 
 

sorry ya jadinya lo berangkat sendiri hari ini, beb
 
 

Hanya itu.

Tak ada balasan lain dari Jake meski sebelumnya Yujin mengirimkan balasan lain untuk pesan tersebut.

Yujin yang biasanya dibuat pusing dengan spam chat dari Jake, kini malah merasa resah ketika ruang obrolannya dengan Jake menjadi sunyi.

Padahal, biasanya begitu sampai kantor, Jake akan mengabari Yujin kalau ia sudah sampai. Pun di sela-sela sebelum jam makan siang, Jake akan mengirimkan pesan dan bertanya apa yang sedang Yujin lakukan. Lalu ketika makan siang, Jake akan menelpon dan mengajaknya untuk keluar dan makan bersama di salah satu restoran di belakang kantor Yujin.

Sayangnya, hari ini itu semua tidak ada sama sekali.

Jujur, Yujin merasa penasaran.
   
 

Kemana Jake?

Kenapa seharian ini statusnya tidak aktif?

Kenapa tidak menghubunginya?
 
   

Sebetulnya, bisa saja Yujin menghubungi Jake lebih dulu. Hanya saja rasa gengsi lebih besar dari rasa penasarannya.

"Kenapa, Jin?"
 
 

Yujin menolehkan kepalanya ke samping dan mendapati Jaechan berdiri di sana.
 
 

"Seharian ini gua perhatiin lo lihatin hape mulu," sambung Jaechan sebelum Yujin sempat menjawab pertanyaan yang ia ajukan sebelumnya.

Yujin menarik napas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya kasar. "Jake," ucapnya. Lalu berhenti sejenak sebagai jeda sebelum lanjut berbicara. "Seharian ini nggak ada kabar," ujarnya lagi. "Kira-kira kenapa ya, Chan?"

Jaechan mengerutkan keningnya. Turut merasa khawatir. "Udah coba lo telpon atau chat?"

Yujin melipat bibirnya kemudian menggeleng. "Enggak."

"Lah? Lo gimana dah?"

"Lagian, nggak aktif juga, Chan."

"Ta-"
 
  
 
 

blessed-cursed; shimyudingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang