"Yang sabar ya, Jake."
Entah.
Entah sudah berapa kali Jake mendengar ucapan itu dari setiap teman kampusnya yang datang menjenguk Yujin.
Ya, hal yang ditakutkan menjadi kenyataan.
Yujin kecelakaan di depan mata Jake tepat ketika Jake menunggu kedatangan Yujin yang tengah menyebrang.
Dan kini, hampir 3 hari telah berlalu dengan Yujin yang belum juga sadarkan diri.
Tidak hanya Jake yang terus menunggui Yujin di rumah sakit, ada kedua orangtua Yujin dan adiknya. Mereka selalu bergantian menjaga Yujin.
Meski tidak bisa masuk ke ruangan tempat Yujin dirawat intensif kini, banyak yang datang menjenguk Yujin.
Ingin tahu bagaimana keadaan teman mereka satu itu dan ingin memberikan semangat untuk lebih bersabar, kepada Jake yang sudah tiga hari tak pulang dan memilih terus berada di rumah sakit.
Mereka tahu bagaimana berartinya Yujin bagi seorang Jake. Tak lupa mereka ingatkan juga Jake agar tetap menjaga kesehatannya supaya bisa tetap menjaga Yujin dalam keadaan sehat.
"Lo udah makan?" tanya Sunghoon yang turut datang untuk menjenguk Yujin bersama Wonyoung.
Jake menjawab dengan anggukan singkat. Sunghoon dan Wonyoung hanya bisa memandang Jake dengan pandangan prihatin.
Tidak ada raut wajah penuh keceriaan yang biasanya selalu Jake tunjukkan. Jake benar-benar menjadi lebih pendiam dari biasanya.
Jake memang bisa memaksakan senyum pada kedua orangtua Yujin dan beberapa teman jurusannya yang datang untuk menjenguk kekasihnya itu, tapi tidak pada sahabat dekatnya sendiri, Sunghoon. Ia lelah memasang senyum palsu seolah ia tidak apa-apa.
Selain karena Yujin yang masih belum sadarkan diri, juga karena Jake merasa bahwa kecelakaan yang menimpa Yujin disebabkan oleh dirinya. Ia yang membuat Yujin harus menyebrang sampai terkena musibah kecelakaan.
Kalau saja waktu itu ia mau mengalah dan menjemput Yujin dan mengajaknya menyebrang bersama, mungkin Yujin tidak akan jadi begini.
Begitu pikir Jake.
"Jangan khawatir Jake, kita semua tahu Yujin itu kuat. Pasti dia bakalan cepet sadar," ucap Wonyoung sembari menepuk-nepuk bahu Jake. Mencoba menyalurkan kekuatan pada Jake agar lebih optimis.
Bukan hanya Jake, sebenarnya Wonyoung dan Sunghoon juga sangat khawatir, keduanya bahkan sempat menginap selama dua malam di rumah sakit. Sebelum akhirnya diminta untuk pulang oleh kedua orangtua Yujin agar keduanya tidak ambruk karena terus menunggui Yujin seperti Jake.
"Iya, pacar gua itu kuat. Gua yakin Yujin bakal bangun," ucap Jake mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
༶•┈┈⛧┈♛♡♛┈⛧┈┈•༶
"Lo nggak kasihan lihat kejadian yang sama terus menimpa mereka berdua berulang kali?" tanya Eunchae pada seseorang yang tengah di sampingnya.
Tanpa menoleh dan membalas pandangan Eunchae, laki-laki itu terlihat acuh tak acuh.
"Itu udah jadi takdir mereka," ucapnya seolah tegas. Namun, bisa Euncha rasakan ada sedikit getaran keraguan ketika laki-laki itu mengucapkan kalimat tajamnya.