"Jin? Nggak bisa apa gue minta maafnya lewat chat aja?" tanya Jake entah sudah yang keberapa kalinya.
"Nggak!" Tegas Yujin. "Lo harus minta maaf secara langsung." Sambungnya lagi.
"Tapi-"
"Lo udah nonjok dia 2 kali dan yang terakhir aja lo nonjok dia di depan cowoknya pas mereka lagi ciuman. Terus sekarang lo mau minta maaf lewat chat doang? Yakin lo bakal dimaafin gitu aja?"
"Yakin."
Yujin berdecak.
"Pokoknya harus minta maaf secara langsung. Lo udah salah. Dua kali malah."
"Ya gue, ‘kan, nggak tahu kalau mereka itu pacaran, Jin. Gue kira lo suka sama dia."
Yujin memutar bola matanya malas.
"Atas dasar apa lo ngira begitu?" tanya Yujin.
Jake diam tak menjawab.
"Karena tadi sore gue putusin lo setelah lo nonjok dia?" tebak Yujin.
Jake menganggukkan kepalanya."Duh nggak ada alesan ya, Jake!" Tegas Yujin. "Lagian ya lo tuh harusnya nanya dulu. Bukan langsung maen tonjok aja."
"Iya, iya gua ngaku salah,” ucap Jake pada akhirnya. "Tapi nanti kalau cowoknya- eh dua duanya, ‘kan, cowok ya? Maksudnya kalau pacarnya si Jaechan balik nonjok gue gimana?"
Yujin melipat bibirnya untuk menahan tawa ketika mendengar pertanyaan Jake yang menurutnya lucu tersebut.
"Ya itu udah resiko. Berani berbuat berani bertanggungjawab."
"Jin??? Lo nggak kasian apa sama gua??"
"Ya lo sendiri waktu nonjok Jaechan kasian nggak sama dia?"
Jake langsung menggaruk tengkuk leher bagian belakangnya yang tidak gatal.
Susah memang mendebat Yujin.
"Jaechan!!" seru Yujin kemudian.
Jake ikut menoleh ke arah yang sama seperti yang Yujin tuju.
Ia menelan salivanya tatkala melihat Jaechan tak sendiri. Ada satu laki-laki lain bertubuh lebih tinggi dan lebih besar, berjalan beriringan di samping Jaechan.
'Mampus gua!'
༶•┈┈⛧┈♛♡♛┈⛧┈┈•༶
"Aaaaack! Sakit, Jin," ucap Jake ketika Yujin mengompres pipinya yang membiru karena pukulan dari Seoham, kekasih Jaechan.
Padahal Seoham hanya memukulnya sekali. Hanya saja kekuatan Seoham memang tidak bisa dianggap remeh.
Well, sebenarnya, Jaechan sudah memaafkan Jake akan kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka berdua. Hanya saja, Seoham tidak bisa terima dan mengatakan kalau ia akan memaafkan kesalahan Jake asal Jake juga merasakan apa yang Jaechan rasakan.
Dan ya, seperti inilah keadaan Jake sekarang.
Tak lama setelah insiden balas dendam yang dilayangkan oleh Seoham, Jaechan dan Seoham langsung pergi karena ada urusan lain, sementara Jake dan Yujin lebih memilih untuk pergi ke apotek.
P3K di kosan Yujin terbatas, pun Jake yang malah tidak memiliki sama sekali. Makanya, untuk mengobati Jake, keduanya harus membeli dulu di apotek.
Yujin merasa harus ikut bertanggungjawab dengan keadaan Jake saat ini. Karena baik disengaja ataupun tidak, alasan Jake memukul Jaechan adalah karena dirinya.