29; jaechan - who???

158 68 2
                                    

"Jin! Yujin!!"
 
 

Yujin yang tengah membuka tas untuk mengambil kunci mobilnya, langsung menoleh ketika mendengar namanya dipanggil.
 
 

"Ngapain lo di sini?" tanya Yujin begitu melihat Jake sudah berada di depan kantor tempat ia magang.
 
 

Ya, ternyata yang baru saja memanggil namanya adalah Jake.
 
 

"Ya ngapain lagi? Jemput lo lah!" Sahut Jake sembari tersenyum lebar.

Yujin mengerutkan kening. Merasa heran. Namun, kerutan tersebut hilang begitu ia mengingat siapa dan bagaimana tingkah ajaib laki-laki di depannya ini.

Ia menghela napas, kemudian menghembuskannya secara kasar. Lalu berjalan ke arah pelataran parkir yang berada di samping gedung.

Sementara Jake sendiri tak mengikutinya dan malah kembali ke mobil yang juga dibawanya sendiri.

Jake benar-benar menepati perkataannya yang mengatakan akan menjemput Yujin setiap sore.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
༶•┈┈⛧┈♛♡♛┈⛧┈┈•༶
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tak langsung pulang ke rumah. Selain karena untuk menghindari macetnya jalanan ibukota di jam-jam pulang seperti ini, pun karena perut lapar keduanya yang tak bisa diajak kompromi, Yujin dan Jake memutuskan untuk melipir ke salah satu restoran cepat saji yang jaraknya hanya 10 menit dari kantor tempat Yujin magang.

Tak seperti ketika jam makan siang, sore-sore begini restoran tersebut cukup sepi. Banyak bangku kosong yang tak ditempati.

Biar begitu tetap ada satu dua orang yang mengantri untuk mengambil makanan yang telah mereka pesan.
 
 

"Lo duduk aja, biar gua yang antri,” ucap Jake begitu mereka masuk ke dalam resto tersebut.

Namun, Yujin menanggapinya dengan sebuah gelengan kepala. Tanda bahwa ia tidak mau mengiyakan perkataan Jake barusan.

"Gue mau ikut antri juga, capek gue dari tadi di kantor duduk mulu," jawab Yujin dengan nada setengah mengeluh.
 
 

Jake menyunggingkan senyum kecil, terlintas ide jahil untuk menggoda pacarnya satu itu.
 
 

"Bilang aja lo nggak mau jauh-jauh dari gua, beb! Ahay- AAAAAAA sakit, beb!!" Jake meringis kesakitan ketika Yujin mencubit pinggangnya dengan sangat tidak manusiawi.

"Jangan bikin malu!" seru Yujin kemudian.

"Hehehe," dan hanya dibalas oleh Jake dengan senyuman jahil khas seperti biasanya.
 
 
Sembari menunggu gilirannya, Yujin memutuskan untuk mengambil ponsel yang tak sempat ia buka selama bekerja tadi.

Ada banyak notifikasi yang masuk ketika ia membuka ponselnya. Namun, tak berniat untuk membuka semuanya sekarang, Yujin memilih membuka sosial media yang ia miliki.

Dilihatnya banyak pembaharuan postingan yang diunggah oleh teman-temannya yang juga melakukan magang sepertinya.

Kebanyakan berupa foto selfie di depan kantor ataupun di depan cermin yang ada di toilet kantor tempat mereka magang.
 
 

"Sempet-sempetnya dah ini anak-anak," gumam Yujin sembari memberikan satu persatu tombol like pada postingan temannya yang ia lihat.
 
 

Tidak seperti Yujin, sembari menunggu giliran Jake malah sibuk memperhatikan Yujin.

Ada rasa rindu yang tertahan karena seharian tak melihat wajah kekasihnya itu secara langsung.

Dan rasa rindu itu terbayar dengan kehadiran Yujin di depannya saat ini.

blessed-cursed; shimyudingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang