Eros memandang Apollo yang tengah memainkan liranya dengan pandangan dingin.
Pandangan itu tidak bisa ditangkap oleh Apollo karena Eros memandang dari posisi titik buta matanya.
Eros merasa tersinggung atas kesombongan Apollo yang meledek kemampuannya dalam memanah.
"Apollo, panahmu memang dapat menghancurkan semua yang ada di dunia. Namun, panahku dapat menghancurkanmu!"
Eros mengambil dua anak panah yang berbeda. Anak panah pertama, anak panah emas tajam yang merupakan panah rasa cinta. Ia tembakkan panah tersebut tepat di jantung Apollo yang tengah tertawa sembari memainkan lira.
Berhasil memanah Apollo, Eros kembali menyiapkan anak panah kedua. Anak panah timah tumpul yang merupakan panah rasa benci.
Eros melihat ke sekitarnya, mencari-cari seseorang yang akan ia jadikan target anak panah kedua.
Beruntung, ia melihat seorang Dewi yang tengah melintas bernama Daphne. Tanpa sedikitpun rasa ragu, ia lepaskan panah tersebut ke arah Sang Dewi.
༶•┈┈⛧┈♛♡♛┈⛧┈┈•༶
"Bisakah kau berhenti mengejarku, Apollo?" tanya Daphne dengan raut wajah benar-benar kesal.
"Mengapa kau begitu membenciku, Daphne? Apa aku pernah berbuat kesalahan padamu?" tanya Apollo sembari memainkan liranya di depan Daphne.
Daphne memandang lekat Apollo dengan pandangan heran namun menusuk.
Sebenarnya ia juga tidak terlalu paham mengapa dirinya sangat membenci Apollo, yang ia mengerti hanya ia benar-benar tidak suka melihat wajah Apollo yang terus saja berada di sekitarnya.
"Kau itu sudah memiliki banyak kekasih! Kenapa kau masih terus mengejarku?" tanya Daphne dengan nada bicara ketus.
Apollo berhenti memainkan liranya, "Ah," Dilihatnya Daphne yang masih memasang raut wajah kesal padanya.
"Jadi kau cemburu, Daphne?" Apollo balik bertanya."Aku sudah meninggalkan mereka semua untukmu, Daphne." Lanjut Apollo sembari kembali memainkan liranya.
Daphne membulatkan matanya, Mengapa Apollo malah menuduhku cemburu? Batin Daphne.
"K-kau..."
Apollo mengganti tempo musiknya menjadi lebih cepat.
"Berhentilah berkata seperti aku benar-benar menyukaimu!" seru Daphne yang kemudian langsung melesat pergi.
Dan disusul oleh Apollo, tentu saja.
༶•┈┈⛧┈♛♡♛┈⛧┈┈•༶
Eros mengedarkan pandangannya ke sekeliling taman milik Dewi Dementer yang ia lintasi.
Matanya terus memancarkan kesenangan hati.