Jake baru saja selesai dari kelas mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Seingatnya, harusnya saat ini Yujin tidak ada jadwal dan baru akan masuk kelas satu jam lagi di mata kuliah Pemograman Berbasis Objek.
Ya, walaupun banyak mata kuliah yang tidak satu kelas dengan sang pujaan hati, Jake hapal dengan jadwal kuliah Yujin. Bahkan ia lebih hapal jadwal Yujin ketimbang dirinya sendiri.
Aneh.
Tapi, begitulah Jake.
Begitu keluar dari kelasnya, Jake langsung pergi menuju area Bengkong, atau Bengkel Ko(m)ngputer, tempat di mana para mahasiswa jurusan Teknik Komputer biasa berkumpul untuk menunggu kelas mereka selanjut.
Selain tempatnya yang cukup nyaman, juga karena koneksi internet yang sangat cepat. Tak jarang kebanyakan dari mereka datang ke kampus hanya untuk urusan penggunaan internet. Untuk mengunduh film misalnya.
"Ada yang ngelihat Yujin nggak?" tanya Jake kepada sekumpulan teman satu angkatannya yang berbeda kelas.
Semuanya menoleh ke arah Jake kemudian menggeleng.
"Tadi, sih, pas mau jalan ke sini gue lihat dia sama teman temannya di kantin 4,” ucap Minhee. Kang Minhee lengkapnya.
"Oh oke, thank you, bro!"
"Sip!"
Berbekal informasi dari Minhee,
Jake langsung membelokkan langkahnya menuju tempat yang disebutkan oleh Minhee. Dan bener saja, ternyata Yujin ada di sana, bersama Ningning.
"Hai, Jin!" sapa Jake sembari mengambil tempat duduk di depan Yujin.
"Gue duluan ya, Jin, kalau Jake udah keluar artinya 10 menit lagi kelas gue mulai,” ucap Ningning yang langsung berpamitan.
"Oh oke," sahut Yujin pada Ningning tanpa mempedulikan sapaan dari Jake.
"Makin cantik aja lo kalau lagi jutek gitu,” ucap Jake melemparkan pujian yang terdengar cringe di telinga Yujin.
Karena terlalu sering dikatakan, Yujin merasa pujian dari Jake hanya sekadar main-main. Sekadar untuk menggodanya.
"Ya, ‘kan, emang tiap hari muka gue begini!" timpal Yujin.
"Ya artinya tiap hari lo cantik!" balas Jake sembari tersenyum makin lebar.
Yujin merotasikan bola matanya, malas. Semakin diladeni semakin ada saja jawaban yang Jake lontarkan.
"Oh iya!" seru Jake kemudian. "Saking terpesonanya sama kecantikan lo, gua jadi lupa mau kasih tahu sesuatu!"
Yujin langsung memperagakan adegan layaknya orang ingin muntah ketika lagi-lagi Jake memujinya.
"Duh masa belom gua apa-apain udah-
"DIEM NGGAK!" seru Yujin yang langsung memotong perkataan Jake yang sudah ia tahu akan kemana arahnya.
Tak lupa pukulan ia layangkan ke lengan laki-laki Scorpio tersebut.
"Bacotnya dijaga ya tolong!" lanjut Yujin lagi.
"Hehehe, becanda cintaaa...."
"Nama gue Yujin bukan Cinta!"
"Iya, sih. ama lo memang lebih indah bahkan dari kata 'cinta' itu sendiri,” ucap Jake lagi.
Yujin menarik napas dalam-dalam, kemudian ia hembuskan secara kasar. Entah kapan ini semua akan selesai.
"Tadi katanya mau ngomong?! Udah buruan mau ngomong apaan lo?!" tanya Yujin kemudian.