12; juno! - caught in the act

231 91 17
                                    

Apes banget gua ada waktu kosong malah jalan sama lo pada!" keluh Jake sembari mengikuti Haruto dan Jungwon yang dengan penuh semangat berjalan menuju arena timezone.
 
 

"Yang ada gua yang apes jalan sama lo" timpal Sunghoon yang berjalan beriringan di samping Jake.

"Ribut aja lo berdua," ucap Jay yang sebelumnya di belakang Jake dan Sunghoon. Kemudian berjalan mendahului keduanya dan menghampiri Yeonjun yang juga berada di belakang Haruto dan Jungwon.
 
 
 
Dikarenakan merasa bosan tak ada kegiatan apapun di kos, Haruto mengajak teman-teman satu kosnya untuk main ke timezone salah satu pusat perbelanjaan dekat kos mereka.
 
 

"Saldonya isi yang banyak, To!" ucap Sunghoon setengah berteriak kepada Haruto yang berada jauh di depannya, takut Haruto tak mendengar.

"Santai, baru dapet honor, nih, gua," ucap Haruto pada Sunghoon.

Ya, Haruto mempunyai pekerjaan sampingan menjadi model di salah satu agensi. Bukan karena butuh, tapi, karena ditawari salah satu kakak tingkatnya yang juga bekerja di sana dan sudah lulus kuliah tahun lalu.

Well, daripada tak ada kegiatan, Haruto mengiyakan. Toh, honornya lumayan untuk mentraktir teman-temannya.

Pun kali ini, Haruto menawari akan mengisi saldo kartunya sampai penuh agar teman-temannya bisa bermain sepuasnya.
 
 

"Mau main apa lo?" tanya Sunghoon kepada Jake begitu mereka masuk ke area permainan.

Jake dan Sunghoon berada di paling belakang. Sementara yang lain berada di depan dan langsung menghampiri area permainan streetball.

"Gua lihatin ajalah, lagi males," ucap Jake tanpa semangat sama sekali. Lesu. Ia masih kepikiran soal Yujin yang tengah dekat dengan laki-laki lain.

Meski mungkin tidak begitu terlihat, Jake sebenarnya terusik dan merasa tidak tenang. Namun, ia tak ingin terlalu menampakannya. Ia tak mau terlihat kalah.

Sialnya, Sunghoon yang sudah 3 tahun ini tinggal bersamanya sudah sangat hapal dengan sikap dan perubahan Jake ketika sedang baik-baik saja atau sebaliknya.

Dan Sunghoon sangat paham bagaimana perasaan Jake saat ini.

"Halah lemah banget lo ah!" timpal Sunghoon setengah meledek sembari berjalan ke salah satu tempat, ia meminta kartu Haruto yang dipegang oleh Jungwon, lalu menggesekkannya sehingga mesin siap untuk dimainkan.
 
 
Sementara Jake memilih diam. Kalau biasanya ia akan membalas ledekan Sunghoon, tidak kali ini.

Jake memilih untuk pergi dari kerumunan teman-temannya yang asyik bermain memasukkan bola ke dalam ring.
 
 

"Mau kemana lo?" tanya Jungwon ketika melihat Jake yang berniat pergi.

"Cari Yujin."

"Cih!" decih Jungwon sedikit kesal karena Jake menanggapi pertanyaan seriusnya dengan main-main. Ia memilih untuk melihat Haruto yang baru saja berhasil mencetak skor 152 dalam waktu 60 detik.
 
 
 
 
 
Tak sekadar omong kosong, Jake benar-benar pergi meninggalkan teman-temannya yang asyik bermain bak anak kecil.

Rasanya, bermain game tak akan mampu menghilangkan kegalauannya memikirkan Yujin, maka dari itu Jake memilih berkeliling. Barang kali ada sesuatu yang menarik yang bisa membuatnya lupa sesaat akan sikap Yujin akhir-akhir ini.
 
 
Dan benar saja, ketika melewati sebuah toko pakaian khusus denim, perhatian Jake tersita. Ia yang merasa tertarik melangkahkan kakinya memasuki toko.

Sebagai pecinta denim, frekuensi Jake membeli pakaian denim dalam sebulan bisa lebih dari lima kali.

Ya, sebegitu sukanya Jake dengan denim.

blessed-cursed; shimyudingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang