Cerita ini mengisahkan seorang gadis yang terombang-ambing dengan masa lalu kelam nya. Kepribadian yang tak selaras melekat dalam dirinya, saat bersama keluarga gadis itu mampu bercanda tawa namun berbeda saat berada dilingkungan luar dirinya sangat...
Jangan terburu-buru dalam membenci seseorang siapa tau dia menjadi jodohmu. Dan jangan terburu-buru juga dalam menyimpulkan seseorang yang kau anggap jodohmu siapa tau dirinya adalah musuhmu di kemudian hari.
______________________________________
"Stop lo, burik," hardik Alexa yang kini tengah menghadang Calista dengan kedua kurcaci dibelakangnya, Naura dan sella.
Pagi ini Calista berangkat lebih awal karena ada jadwal piket tapi sepertinya piket nya akan terhambat karena makhluk tak jelas didepannya. Calista sudah mengepalkan tangannya saat disebut 'burik'. Mata alexa buram atau buta sebenarnya? Calista cantik bahkan sangat cantik malah disebut burik olehnya? Gila, pikir Calista.
"Hm. Lo emang burik," celetuk Calista yang membuat Alexa naik darah. "Minggir."
Calista masih tidak diberi jalan membuat gadis dengan rambut coklat di ikat satu itu naik pitam. "MAU LO APA SIH BANGSAT?"
Alexa tersenyum meremehkan, "SEMUANYA JUGA SALAH LO. 2 HARI YANG LALU LO DIANTER REZA KAN? REZA PUNYA GUE ANJING."
Alexa hendak menampar Calista tapi belum sempat menampar tangan Calista sudah terlebih dahulu mencegah, memelintirnya lalu menghempaskan Alexa. Bukan hal yang susah untuk menghadapi manusia kurang kerjaan seperti Alexa, dan kedua kurcaci nya.
"Kurang waras banget lo," sinis Calista, dirinya hendak melanjutkan perjalanan menuju kelas namun lagi-lagi Alexa mencegahnya. Naura dan sella diberi kode agar memegangi kedua tangan Calista, dan berhasil.
Alexa berdiri menatap wajah Calista dengan lekat. "Reza itu milik gue. DAN LO YANG BURIK INI GAK BOLEH NGAMBIL DIA!"
Alexa hendak menampar pipi putih Calista tapi tangan Alexa sudah terlebih dahulu dicekal dari belakang oleh seorang laki-laki. "Gue bukan milik lo. Dan jangan ganggu Calista," desis Reza dengan suara baritonnya.
Alexa berbalik menatap wajah Reza. "Kenapa kamu belain dia sih say--"
"Karena dia pacar gue. Dan lo stop manggil gue 'sayang'," potong Reza menunjuk wajah Alexa yang seperti tidak terima dengan semua yang diucapkan Reza.
Reza menatap tajam Naura, dan Sella. Tatapan tajam itu membuat nyali Naura dan sella ciut lalu melepaskan Calista. Calista yang sudah terlepas lantas menatap tajam Reza, saat hendak bersuara laki-laki seangkatan nya itu sudah terlebih dahulu memotongnya.