46. Pencarian

6 1 0
                                    

HAPPY READING______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
______________________________________

Part 46: PENCARIAN

Benci membutakan semuanya. Membuat hati ini tidak bisa melihat cahaya kebenaran dan keadilan yang terpancar indah.
______________________________________

"Lo ketemu?" tanya Kristan saat bertemu bersama Reza dilapangan SMA Lima Sila. Tadi mereka berdua sepakat untuk menyusuri area sekolah dalam pencarian Calista.

Reza menggeleng. "Enggak bang."

Kristan menjambak rambutnya frustasi. "Dek lo dimana?"

Hari semakin malam namun Calista tak kunjung ketemu membuat Kristan khawatir setengah mati. Reza pun sama panik nya dengan Kristan namun dirinya lebih tenang. Laki-laki itu diam sejenak untuk berfikir kira-kira kemana perginya Calista sampai terpikir satu nama yaitu sahabat Calista yang tak lain adalah Renata.

"Bang? Mending kita coba cari ke rumah Renata," saran Reza yang mendapat anggukan Kristan. Sungguh, kepanikan dan kekhawatiran ini membuat pikiran nya buntu.

Mereka berdua berjalan kearah gerbang sekolah dan menaiki motor mereka masing-masing yang terparkir didekat gerbang. Tujuan mereka sama, rumah Renata.

>>><<<

Deru motor sport Kristan dan Reza berhenti disebuah rumah sederhana yang merupakan rumah Renata. Mereka berdua turun dari motor dan bergegas untuk menuju pintu utama rumah Renata. Hari sudah memasuki waktu maghrib namun Calista masih tak kunjung ketemu.

Tok.. Tok.. Tok

Pintu diketuk oleh Kristan dan tak lama pintu terbuka. Menampakkan wanita tua yang mereka berdua duga adalah pembantu rumah Renata.

"Nyariin siapa ya, Den?" tanya pembantu Renata.

"Renata nya ada Bi?" tanya Kristan.

Raut wajah pembantu itu berubah menjadi khawatir. "Gak ada den. Non Rena dari tadi belum pulang ke rumah. Saya gak tau dia dimana, ditelpon pun gak diangkat."

Kristan dan Reza kompak kaget. Berarti bukan hanya Calista yang hilang namun Renata juga ikut hilang saat ini.

"Orang tua Renata tau Bi kalau anaknya belum pulang?" tanya Kristan lagi. Walau raut wajahnya semakin tak tenang dirinya berusaha untuk tetap ramah dan tenang dihadapan pembantu Renata.

Pembantu itu mengangguk. "Tau, Den. Tapi responnya cuma cuek, gak peduli anaknya mau hilang juga."

Kristan tak kaget dengan jawaban pembantu itu karena dirinya sudah tau seluk beluk kehidupan Renata yang jarang banyak orang ketahui.

"Saya sama temen saya pamit ya, Bi. Adik saya hilang juga Bi, ini lagi proses pencarian," pamit Kristan dengan sopan.

"Bi boleh minta nomor telpon nya untuk berkabar soal hilangnya Renata," ucap Reza sebelum pamit ke pembantu Renata.

LAMP OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang