13.Persahabatan

31 8 3
                                    

HAPPY READING______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
______________________________________

Part 13: PERSAHABATAN

Sahabat bisa berubah menjadi musuh, begitu sebaliknya musuh bisa menjadi sahabat. people come and go itu nyata.
______________________________________

Untuk pertanyaan itu Renata belum ingin jujur kepada Calista, "Lu tadi dah ngerjain PR kan? Yuk tidur gue ngantuk."

Renata membaringkan tubuh nya membelakangi Calista yang keheranan.

Tapi Calista bomat dan berjalan mematikan lampu lalu tidur memunggungi Renata balik.

Calista tak tau, bahwa Renata sekarang kembali menangis dalam diam.

>>><<<

Seperti biasa percekcokan antara Calista dan Renata sudah menjadi rutinitas pagi mereka saat Renata menginap.

"Ih apaan bangsat punya gue," ujar Renata saat ikat rambut nya dipakai Renata.

"Alah timbang ikat rambut doang aelah!" Calista memutar matanya malas dan tetap meneruskan kegiatan mengikat rambut nya.

"Au ah anjing lu," Renata tak memperdulikan lagi ikat rambutnya yang di pakai Calista dan memilih untuk memakai sepatu.

"Ayok! Lama banget makek sepatu nya kek siput lo," ucap Calista usai mengikat rambutnya dan melihat Renata yang sedang memakai sepatu.

Renata mendongak menatap Calista, "bacot!"

Renata langsung berdiri dan keluar dari kamar Calista begitupun Calista.

"Pagi non Calista, non Renata," ucap Bi Asih.

"Pagi Bi!" ucap Calista dan Renata serentak.

Renata mengambil piring dan hendak menyentongkan nasi ke piring tapi centong nasi sudah keburu beralih ke tangan Calista.

Mata Renata melotot "Apaan gue duluan ya!" Renata hendak mengambil centong nasi tapi gagal, dan malah kini wadah nasi sudah berada dipelukan Calista.

"Gak! Gak! Gue dulu gue laper," Calista masih kekeuh ingin mengambil nasi pertama kali.

"Apaan gak bisa gitu dong! Lo seharusnya ngantri bego!" Calista menggeleng keras dan tetap memeluk wadah nasi.

Bi Asih hanya bisa geleng-geleng kepala, dan mengambil alih wadah nasi.

"LHO?! KOK DI AMBIL BI!" teriak mereka berdua kompak.

Bi Asih tersenyum simpul "Duduk, nanti Bibi kasih nasi nya daripada kalian ribut."

Mereka berdua menurut dan duduk. Persis seperti anak TK yang disuruh duduk oleh guru nya.

Setelah Bi Asih selesai membagikan nasi, Calista yang hendak mengambil ikan pun terpaksa tidak jadi karna keburu piring berisi ikan diangkat Renata.

LAMP OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang