Cerita ini mengisahkan seorang gadis yang terombang-ambing dengan masa lalu kelam nya. Kepribadian yang tak selaras melekat dalam dirinya, saat bersama keluarga gadis itu mampu bercanda tawa namun berbeda saat berada dilingkungan luar dirinya sangat...
Aku ikhlas kamu pergi ke tempat yang tak bisa ku jangkau lagi. Aku akan selalu mencintaimu disini sekarang dan selamanya. ______________________________________
Setelah satu tahun kepergian Kristan akhirnya Calista bisa benar-benar ikhlas akan kepergiannya. Bahkan pagi ini Calista sudah berada dimakam Kristan.
"Kak, Calista udah ikhlas sekarang. Ternyata berlarut dalam kesedihan itu banyak ruginya ya? Calista berlarut dalam kesedihan karena kepergian Mama dan Alea terlalu lama sampai akhirnya Calista kehilangan momen sama kakak." Calista tersenyum tipis, tak lagi ada tangisan saat dirinya berkunjung ke rumah terakhir kakaknya.
"Dari semua kehidupan Calista, Calista belajar bahwa mengabadikan momen itu penting karena gak semua orang itu abadi disamping kita. Dan Calista belajar banyak hal termasuk menghargai orang yang masih disisi kita itu hal paling terpenting. Terimakasih kak telah memberikan pelajaran kehidupan yang luar biasa. Walau dulu semua orang bilang kakak gak baik tapi dimata Calista kakak adalah kakak yang terbaik." Gadis itu sangat bangga mempunyai kakak sehebat Kristan.
Hening sejenak sebelum Calista melanjutkannya ucapannya. "Calista udah mulai berhijab kak. Kayak kak Lintang, dia cantik banget. Calista udah deket sama dia, banyak banget yang ngelamar kak Lintang tapi dia tolak dong kak. Katanya cinta terakhirnya cuma kakak, kalau kakak gak ada dia bakal sendiri seumur hidup." Calista bercerita tentang dirinya dan keadaan wanita yang menjadi cinta terakhir Kristan.
Setelah 1 bulan kepergian Kristan, Calista akhirnya bisa bangkit dari keterpurukan. Gadis itu mulai membuka lembaran baru dan mulai belajar hijab saat mengetahui Lintang yang telah berhijab setelah kepergian Kristan.
"Terimakasih telah hadir, terimakasih telah menjadi kakak hebat, terimakasih atas semuanya kakak. Pesan-pesan kakak bakal Calista jalani." Calista tersenyum manis dihadapan gundukan makam Kristan.
"Calista hijrah kak. Bahkan Calista dan Reza udah gak sama-sama lagi karena keputusan Calista untuk memperdalam ilmu agama. Semoga doa-doa Calista selalu sampai dan bisa bantu kakak disana ya?" ujarnya lagi.
"Kak Algio juga jadi pengganti kakak. Walau posisi kakak sampai kapanpun tak akan terganti. Dia sering tanya-tanya keadaan Calista gimana. Setelah kepergian kakak yang paling terpuruk adalah kak Algio. Sahabat terhebat kakak."
Setelah dirasa cukup berbincang-bincang dengan gundukan makam akhirnya Calista berpamitan. "Calista pamit ya kak. Calista selalu mendoakan kakak. Sekali lagi terimakasih atas semuanya," pamit Calista yang diakhiri kecupan dinisan makam. Perlahan langkahnya mulai menjauh dari makam Kristan.
Calista hidup bahagia dengan kehidupan barunya. Semuanya usai sampai disini. Gadis itu selalu bertumbuh menjadi lebih baik setiap harinya.
Mengabadikan momen terindah itu penting. Perlu diingat bahwa tidak semua orang akan selalu abadi disisimu. Jangan takut dicibir oleh manusia lain karena dinilai alay. Cibiran mereka tidak akan bertahan lama sedangkan momen yang kau abadikan akan selalu abadi.
Jangan pernah gengsi untuk menunjukkan betapa sayangnya kamu dengan seseorang yang kini ada bersamamu. Gengsi, dendam, dan benci menghancurkan semuanya yang akan ada hanyalah sebuah penyesalan.
Gunakan waktu mu sebaik mungkin. Jangan pernah ragu dalam melangkah. Tunjukkan kepada dunia bahwa kamu bisa.
Kamu terbaik dan jangan pernah mendengarkan perkataan jelek orang lain yang membuat mu berhenti berproses
Kini kisah Calista yang mencari arti kebahagiaan telah usai. Semoga kalian semua dapat mengambil hikmah dari cerita ini. Ambil sisi positif dan buang sisi negatif dari cerita ini. Saya mentari pamit undur diri dari cerita ini. Terimakasih atas dukungannya.