Cerita ini mengisahkan seorang gadis yang terombang-ambing dengan masa lalu kelam nya. Kepribadian yang tak selaras melekat dalam dirinya, saat bersama keluarga gadis itu mampu bercanda tawa namun berbeda saat berada dilingkungan luar dirinya sangat...
"Tidak ada hubungan yang semuanya cerah, tetapi dua orang dapat berbagi satu payung dan selamat dari badai bersama." ______________________________________
Hari ini hari terpanjang dan yang terbahagia bagi Calista. Melewati waktu bersama sahabatnya, dulu hal itu sangat mustahil namun setelah bertahun-tahun akhirnya dia bisa merasakan apa yang dia rasakan bersama Alea dulu. Kenangannya bersama Alea masih membekas hingga sekarang bahkan janji yang diucapkan saat bermain hujan didepan rumah Alea.
"CALISTA SINII," teriak Alea yang berada dibawah guyuran hujan. Awalnya mereka bermain diteras rumah Alea namun tak lama hujan tiba saat semakin deras Alea berlari menuju halaman rumahnya.
"jangan hujan-hujanan Alea!" peringat Calista diteras rumah Alea.
"GAPAPA CAL. AYO KAPAN LAGI," teriak Alea. Karena tidak ada pergerakan sedikit pun dari Calista, Alea pun menghampiri sahabatnya dan menariknya menuju halaman rumah. Mereka bermain hujan dengan senang lalu bergandengan tangan membentuk lingkaran dan berputar searah jarum jam.
"Cal, janji ya nanti hujan-hujanan lagi. POKOKNYA KITA HARUS BAHAGIA BERSAMA," ucap Alea dengan senyum bahagia yang tercetak jelas di wajah cantiknya.
"Janji!" jawab Calista. Mereka pun bahagia dan menikmati waktu bersama dibawah guyuran hujan hingga teriakan serta omelan ibu Alea menggelegar.
Tanpa mereka berdua sadari itu momen pertama dan terakhir mereka berbahagia dibawah guyuran hujan.
Secercah memori terlintas dipikiran Calista, satu tetes air mata meluncur tanpa izin. Dia merindukan momen itu.
"Katanya mau hujan-hujanan lagi mau bahagia bareng malah mati lo." Calista terkekeh pelan lalu mengusap air matanya. Dia tidak bisa terus terpuruk dalam jeratan masa lalu dia harus bisa bangkit.
Gadis itu bersiap untuk tidur. Kali ini Renata tidak bisa menginap dikarenakan orang tuanya yang berada di rumah. Terkadang Calista merasa kasihan dengan sahabatnya itu, diluar dia tertawa tapi saat berada dirumah dia yakin bahwa Renata selalu menangis.
Baru memejamkan mata beberapa menit suara notifikasi handphone membuyarkan usaha tidurnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.