32. Es Krim

7 4 0
                                    

HAPPY READING______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
______________________________________

Part 32: ES KRIM

Rezeki tak selalu berupa uang, bahagia dengan orang yang kita sayangi itu merupakan salah satu rezeki yang Tuhan berikan dalam bentuk kebahagiaan hidup.

______________________________________

Hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan bagi Calista. Bagaimana tidak? Pagi-pagi sekali dia harus direpotkan dengan tumpukan buku yang harus dia bawa menuju perpustakaan. Pagi tadi sebenarnya baik-baik saja sampai pada akhirnya Calista bertemu dengan Bu Siti Raidah-- Guru Matematika.

"Mari bu," sapa Calista yang masih menggendong tas dipundaknya kepada Bu Siti Raidah.

"Eh kebetulan ada kamu Calista," ucap Bu Siti dengan binar dimatanya.

Calista tersenyum canggung, dalam hati nya sudah bergumam 'Perasaan gue gak enak nih'. "Kebetulan apa ya Bu?" tanya Calista.

"Ibu boleh minta tolong gak? Bawakan buku-buku ini ke perpustakaan," ujar Bu Siti yang mau tidak mau Calista angguki.

Itulah kejadian beberapa menit lalu yang berakhir Calista mendengus sebal karena banyaknya buku-buku yang harus dipindahkan dari kantor menuju perpustakaan. Dan sekarang Calista telah mengangkat tumpukan buku terakhir.

"Gue kira berangkat pagi bakal dapet keberuntungan, ini malah disuruh angkat buku. Mana banyak lagi!" gerutu Calista yang merasa menyesal karena berangkat lebih pagi hari ini.

Brukk

Calista ditabrak oleh seorang laki-laki hingga buku-buku yang dibawa nya jatuh berserakan di lantai. Calista menatap nyalang lelaki yang menabraknya.

"Mata nya digunain juga lah kalo jalan! Jatuhkan buku gue!" ketus Calista lalu berjongkok untuk memungut satu persatu buku-buku yang jatuh.

Lelaki yang masih seangkatan dengan Calista itu membantu mengumpulkan buku yang berserakan.

"Sorry," ucap laki-laki berbadname Damares Dewangga.A.

Calista menyunggingkan senyum nya. "Maaf lo gak guna! Buang-buang waktu gue," ketus Calista yang langsung menatap datar Dewa. Gadis yang mood nya sedang buruk itupun melanjutkan perjalanan nya menuju perpustakaan.

Dewa hanya melihat punggung Calista hingga hilang dibalik tembok. "Menarik," batin Dewa.

>>><<<<

LAMP OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang