34. Hampir Celaka

4 2 0
                                    

HAPPY READING______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
______________________________________

Part 34: HAMPIR CELAKA

Malaikat pelindung? Mungkin itu kakak laki-laki ku

Calista Syaqueena Alexander

______________________________________

"Dragon, baby girl udah cantik belum?" tanya Calista saat berdiri tepat di depan Kristan yang tengah duduk di sofa ruang tamu.

Kristan yang tengah memainkan handphone mendongak menatap wajah adik kecilnya lalu tersenyum manis. "Kapan produk Alexander gagal?"

"Baby girl cantik banget. Paling cantik nomor 1 di hati gue." nomor 2 calon ipar mu, lanjut Kristan didalam hati.

Calista terkekeh lalu duduk disamping kiri Kristan. "Produk Alexander kan cuma dua kak."

"Iya ya. Kurang banyak, Papa suruh kawin lagi gih biar nanem banyak," ucap Kristan yang membuat gelak tawa mereka berdua pecah setelahnya.

"Bahasa lo kak nanem kek taneman aja," ucap Calista disela tawanya.

"Gapapa. Toh Papa gak ta--," ucapan Kristan terpotong saat mendengar suara menggelegar yang sangat populer ditelinga nya.

"SAYA KELUARIN KAMU DARI KK YA!" teriak Satrio di ujung tangga atas. Laki-laki berumur 45 tahun itu berkacak pinggang lalu berjalan menuruni tangga menuju anak-anak nya.

"ADUH DUH SAKIT PA," keluh Kristan saat mendapat jeweran maut Satrio.

Satrio melepaskan jeweran nya lalu menatap garang anak sulungnya. "Ngomong apa kamu tadi?!"

Kristan menampilkan cengiran kuda nya. "Hehehe. Bercanda, Pa."

"Bircindi, Pi. Ingat ya kalian Papa gak bakal nikah lagi, sekali nya Mama kamu yaudah Mama kamu yang bakal ada di hati Papa hingga mati nanti gak ada yang lain," jelas Satrio yang masih berdiri disamping kanan Kristan.

Kristan maupun Calista menunduk memainkan tangan mereka. "Maaf, Pa," ucapnya bersamaan.

"Kristan cuma bercanda," lanjut Kristan yang masih menunduk.

Satrio tersenyum lalu duduk ditengah-tengah anak nya. Bapak anak dua itu menepuk pelan punggung Kristan. "Iya, jangan diulangi ya? Nanti Mama kalian cemburu."

Satrio ingat betul sifat Vania yang selalu cemburu bila Satrio berhubungan dengan wanita lain selain dirinya. Satrio tidak pernah risi dengan sifat Vania yang cemburuan dan posesif, baginya tidak masalah karena Satrio juga menyayangi Vania dengan sepenuh hati.

"Yaudah, Pa. Calista mau berangkat dulu bareng Kakak," pamit Calista yang menyalimi tangan keriput milik Satrio.

"Kristan pamit ya, Pa." Kristan menyalimi tangan Satrio.

LAMP OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang