20.Takut Kehilangan

14 3 0
                                    

HAPPY READING______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
______________________________________

Part 20: TAKUT KEHILANGAN

Terkadang feeling yang bersarang di otak itu menunjukkan kebenaran yang akan terjadi selanjutnya.
______________________________________

Calista terus menerus menangis di ruang tunggu, 25 menit lalu dia telpon oleh Dirga yang memberitahukan bahwa kakak nya di tusuk. Calista dan Satrio pun segera berangkat menuju rumah sakit.

Calista tidak tau kalau kakaknya ingin bertarung dengan musuh gank Alaskar. Ia tau kalau Alaskar mempunyai musuh tapi ia tidak tau kalau setiap 2 bulan sekali tanggal 20 mereka akan mengadakan tawuran.

"Papa... Kak Kristan Pa," tangis Calista tak berhenti karna menghawatirkan kakak nya yang tengah di tangani oleh dokter.

Di elus nya lembut punggung bergetar milik putri nya yang tengah memeluk nya, "Jangan khawatir ya Cal. Kristan anak yang kuat, pasti dia bisa bertahan. Jangan nangis, kita berdoa saja."

Tak lama dokter yang menangani Kristan keluar. Calista, Satrio dan Inti Alaskar yang masih di rumah sakit mendekat.

"Bagaimana keadaan kakak saya dok? dia baik-baik saja kan?" tanya Calista dengan air mata yang tetap mengalir.

"Luka yang di punggung pasien memang dalam tapi sudah kami jahit. Pasien akan sadar setelah beberapa jam karna pengaruh obat bius. Kita berdoa saja semoga pasien tidak mengalami infeksi," ucap dokter laki-laki tersebut menjelaskan keadaan Kristan saat ini.

"Apa boleh kita masuk dok?" tanya Arjuna--inti Alaskar.

"Pasien akan di pindahkan keruang rawat terlebih dahulu oleh perawat baru kalian bisa menjenguk nya. Dan tolong jangan berisik karna pasien perlu istirahat untuk pemulihan," ucap dokter yang di angguki oleh semuanya.

"Kalau begitu saya permisi," pamit dokter tersebut lalu pergi dari hadapan Satrio, Calista, dan inti Calista.

Pintu ruangan terbuka menampakkan Kristan yang berada di atas tempat tidur rumah sakit yang hendak di dorong menuju ruang rawat VIP. Tidur dengan posisi miring ke kanan dengan alat bantu pernapasan serta infus yang berada di punggung tangan kirinya

Tangis Calista yang sempat berhenti akhirnya pecah kembali, melihat keadaan kakaknya yang sangat memprihatinkan. Kalau waktu bisa di putar dia ingin menghentikan kakaknya yang hendak pergi saat itu, Karna firasat nya sudah tak enak dan benar saja Kristan tertusuk pisau oleh musuhnya.

flashback on

Kristan keluar dari kamarnya yang bersamaan dengan Calista yang juga ingin keluar dari kamar. Calista menatap kakaknya dari bawah sampai atas yang sudah rapi dengan jaket Alaskar.

LAMP OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang