33. Oreo Blackpink

6 3 0
                                    

HAPPY READING______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
______________________________________

Part 33: OREO BLACKPINK

Biarkan semua berlalu, yang hanya bisa kita lakukan hanya memberikan ikhlas yang lebih.
______________________________________

"Bagus Calista. Perkembangan kamu cukup baik, ada peningkatan yang cukup signifikan," ucap seorang perempuan yang duduk dihadapan Calista dan menggunakan jas putih dengan lambang trisula di kerah nya.

"Masa lalu biarlah berlalu, Calista. Mereka yang pergi memang sudah takdir, sedih memang boleh tapi jangan terpuruk terlalu lama. Cobalah untuk lebih memperhatikan orang-orang disekitar mu agar kecemasan mu akan masa lalu berkurang," jelas Rani--Psikolog berumur 30 tahun yang menangani Calista. Dari Calista umur 6 sampai di umur nya sekarang, Rani lah yang menjadi psikolog untuk Calista. Rani tau betul seluk beluk kehidupan Calista hingga penyakit mental yang gadis itu derita. Rani cukup senang untuk pertemuan nya dengan Calista hari ini karena perkembangan Calista yang cukup bagus.

"Iya, Kak. Saya mulai sadar bahwa mereka yang pergi memang seharusnya di ikhlaskan," ucap Calista tersenyum tipis kearah Rani.

Rani membalas senyuman Calista dengan tulus. Hatinya menghangat, psikolog muda itu merasa berhasil karena klien nya mulai bisa bangkit dari jeratan masa lalu. Di setiap pertemuan yang dilakukan setiap sebulan sekali Calista selalu murung dan tak ada senyuman sama sekali, dan ini kali pertamanya Calista menampilkan senyuman tipis kepada Rani.

"Sebaiknya kamu lebih fokus kepada Renata sahabat baru mu. Dan mulai menghilangkan trauma saat kehilangan sahabat kecilmu. Kamu harus bisa mengendalikan emosional mu, Calista." Rani mengembangkan senyumnya lagi saat Calista mengangguk dengan senyuman tipis seperti tadi.

Rani mengeluarkan suatu barang berwarna pink dari tas yang berada disampingnya. "Ini untuk kamu yang sudah berhasil melewati Post-traumatic stress disorder." Rani menyerahkan oreo blackpink yang sedang viral saat ini sebagai hadiah untuk Calista. Gadis itupun menerima oreo itu dan tak lupa mengucapkan terimakasih.

Post-traumatic stress disorder atau PTSD adalah kondisi mental di mana Anda mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu.

Rani mengambil satu tangan Calista yang berada dipaha nya. Posisi mereka tengah duduk di sofa praktek psikologi Jakarta. "Kamu harus janji sama saya lagi untuk tetap bertahan dan bertemu sama saya di pertemuan selanjutnya," ucap Rani menatap Calista.

"Iya, kak." jawab Calista.

"Ya sudah kak. Saya pamit dulu ya, kasian abang udah nunggu," pamit Calista kepada Rani.

"Iya. Hati-hati sampaikan salam saya untuk Kristan dan pak Satrio," balas Rani.

"Ingat janji harus ditepati. Nanti kalo ditepati saya traktir kamu bakso mercon," lanjut Rani di iringi dengan kekehan kecil.

LAMP OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang