21.Sadar Dan Mimpi

11 3 0
                                    

HAPPY READING______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING
______________________________________

Part 21: SADAR DAN MIMPI

Bahagia itu sederhana tinggal cara kita membuatnya menjadi kebahagiaan yang tak terkira.

______________________________________

"ANJING, RENATA. AWAS, NANTI GUE KALAH," teriak Calista yang duduk di sofa. Calista dan Renata berpindah tempat karna ingin ngegame tapi tak ingin menganggu Kristan yang sedang beristirahat. entah sudah berapa kali dia mengumpat dan sudah berkali-kali Satrio mengingatkan.

"Calista Syaqueena Alexander...," peringat Satrio. Satrio lelah sendiri mengingatkan Calista.

"Maaf pa, hehe," jawab Calista dengan cengiran khas nya.

"HAHAHA. GUE MENANG WLEE. LU KALAH," Renata kegirangan saat game yang mereka mainkan dimenangkan oleh dirinya.

"Dah lah sebel gue. mending ngajak ngobrol bang Kristan biar cepet bangun," Calista dengan wajah cemberut nya berjalan menuju ranjang Kristan duduk di kursi yang berada di samping ranjang.

Sementara itu Satrio dan Renata hanya melihat nya dari belakang. "Makasih ya. Kamu sudah buat putri saya terhibur, dan tidak larut dalam kesedihan," ucap Satrio.

"Iya Pa. Sama-sama, saya juga seneng liat Calista yang mau makan dan ga murung lagi," ucap Renata dengan senyum yang terbit di bibirnya.

"Kamu adalah orang yang tepat untuk menggantikan Alea, sahabat Calista yang dulu," Satrio menyenderkan bahu nya ke sofa dan menatap lurus kedepan.

"Alea yang selalu membuat Calista tertawa. Alea dan Calista bagaikan saudara kandung yang takkan terpisahkan sampai pada akhirnya Alea meninggal dunia karna kecelakaan mobil bersama keluarganya. Calista begitu terpukul karna kepergian orang yang dia sayangi secara bersamaan," lanjut Satrio.

"Papa minta tolong hilangkan trauma Calista untuk bergaul dengan orang sekitar. Papa sudah berkali-kali mendatangkan psikolog terkenal namun, hasilnya nihil. Kalaupun ada perubahan itu sangat sedikit," Satrio menatap Renata dengan tatapan memohon. Satrio hanya ingin putri nya bisa ceria seperti dulu dimanapun dia berada. Bukan seperti saat ini, Calista akan ceria jika bersama keluarga nya dan berbeda saat bersama teman-temannya.

Renata mengangguki ucapan Satrio, "Iya Pa. Saya coba pelan-pelan ya? Buat menghilangkan trauma Calista."

Disisi lain Calista tengah melihat wajah Kristan, tangan nya bergerak untuk mengelus rahang kakak tercintanya itu. Satu air mata berhasil lolos dari matanya, belum ada satu hari abangnya tak sadarkan diri tapi Calista sudah sangat terpuruk.

"Ayo bangun. Kita main lagi, Dragon gendong baby girl keliling taman belakang terus kita tiduran di taman belakang sambil liat bintang lagi, ayo bangun. Cal kangen," gumam Calista yang sangat merindukan kakaknya.

LAMP OF MY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang